Fourteen🥀

658 128 6
                                    

Jangann lupa Vommentt guys membantuu author bangett terimakasii❤️❤️







🥀

Yeri tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia mendengar sebuah teriakkan lepas dari mulut seseorang namun penglihatannya masih samar-samar.

"JANGAN!"

Yeri langsung membelalak ketika ia tersadar 100% jantungnya berdegup dengan sangat kencang napasnya tidak karuan. Kacau. Semua kacau.

"Lo.."

Mereka langsung menatap ke arah Yeri setelah San benar-benar sudah tidak bernyawa.

"Jadi lo pembunuhnya?"

"Yer please tenang dulu, dengerin gu-"

Yeri membanting tangan temannya itu dari pundaknya. "BANGUN QI BANGUN!" Ia sudah berteriak namun Yuqi tidak bangun sama sekali.

"Percuma dia udah minum obat tidur." Kata salah seorang darinya.

"GILA LO!"

"Yer baca ini Yer!" Orang lain itu memberi Yeri sebuah buku.

"Please lu pikirin dulu setelah baca ini ya janji ya? Jangan langsung bertindak."

Yeri menggeleng-geleng.

"Gu.. gue gak nyangka! Lo tega anjing gue pokoknya bakal lapor polisi liatin lo!" Yeri mengancam mereka. Ia menatap temannya satu lagi yang memberikan buku itu padanya dengan tatapan dinginnya.













Yeri terbangun dari tidurnya napasnya tidak karuan tubuhnya sudah keringat dingin. Ia langsung keluar mengambil air minum di dapur. Ia terdiam sejenak. Kejadian waktu itu terulang lagi di mimpinya. Yeri memegang kepalanya tidak ia sangka kalau dirinya tidak bisa mengungkapkan semuanya. Padahal dari awal dia berencana akan membuat pembunuh itu membayar semua yang telah ia perbuat.

Yeri tidak tahu lagi siapa yang mengetahui soal pembunuh aslinya selain Hyewon dan Yuqi. Hyewon mungkin orang pertama yang mengetahui tentang pembunuh itu dan mencoba menutupinya dengan menjauhi semua orang.

Ia sendiri bingung siapa yang harus disalahkan, pembunuh itu atau...












Orang-orang bodoh itu.





Mata Yeri membelalak saat sebuah pesan muncul dari HPnya.

Yeonjun..
Yeonjun meninggal!



🥀

"KOK BISA? Apa yang terjadi wehhh!?" Saat Yeri baru masuk ke dalam kelas semua orang sedang berkumpul disana.

"Di deket rumah Yeonjun kejadiannya. Gak lama langsung ditemuin sama pengawalnya." Dejun menjelaskan apa yang ia dengar.

"Jadi ini belom berakhir?" Tanya Hangyul pelan.

"Jihoon!"

"Hah!?" Jihoon bengong lagi.

"Lu pembunuhnya?" Tanya Yena Jihoon sering melamun akhir-akhir ini.

Nightmare | 99 Line✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang