Chapter 26

3.6K 585 138
                                    




🌸🌸🌸

"Wen, Kak Jae udah dari tadi nungguin lo sadar. Khawatir banget sama keadaan lo."

"Gue nggak peduli."

"Apa lo nggak terlalu kasar sama dia?"

"Apa yang dia lakuin ke gue lebih dari itu, Gi."

"Gue tau, tapi lo kangen kan sama suami lo?"

"...."

"Wen?"

"Bisa berhenti buat bahas itu?"

"Oke oke. Gue nggak akan bahas itu. Sekarang gue mau bahas kandungan lo. Sejak kapan lo tau kalau lo hamil?"

"Sejak tiga minggu yang lalu."

"DAN LO NGGAK BILANG KE SIAPAPUN?!!"

"..."

"Wendy?"

"Gue awalnya mau kasih tau Jae di hari ulang tahun Jisung tapi nggak bisa, Gi."

Jae denger semuanya. Denger semua percakapan Wendy sama Seulgi di balik pintu ruang rawat Wendy.

Setelah dirinya yang secara nggak langsung diusir Wendy, Jae memilih buat pergi. Tapi masih tetep berdiri di luar ruangan.

Entah buat keberapa kalinya Jae dibuat merasa bersalah lagi dan lagi setelah denger percakapan si istri sama Seulgi. Hatinya luar biasa sakit. Merutuki diri sendiri dalam hati, nggak habis pikir kalau dia emang cowok yang sebrengsek itu.

"Wen, Jae suami lo. Gue harap kalian bisa ngomongin masalah kalian baik-baik. Kasian Jisung, kasian kandungan lo juga."

Dari dalem, Seulgi keliatan ngelus rambut Jisung yang ketiduran di pelukan Wendy.

"Gue mau cerai."

"APAH!! Lo jangan becanda deh. Emang ngajak cerai kaya ngajak ke warung? Nggak segampang itu, jangan gegabah. Pikirin Jisung, pikirin janin di perut lo juga. Lo mau dia lahir tanpa Ayah, hah?"

"Gue udah pikirin matang-matang. Kayanya jalan satu-satunya cuma itu. Gue bukan lagi jadi sumber kebahagiaannya dan gue nggak mau maksa dia."

Di luar, lutut Jae langsung lemes dengernya, sampe milih buat duduk di bangku yang emang tersedia di depan ruang rawat inap pasien. Cowok itu menunduk, nutupin mukanya pake telapak tangan.

Lucu.

Dari awal Jae menolak kenyataan kalau sosok Wendy udah jadi istrinya. Serasa mimpi kalau Jae udah jadi seorang suami dan Ayah. Rasanya pengen kabur saat itu.

Dan sekarang setelah apa yang dilalui Jae selama hampir dua bulan, mendengar Wendy berencana buat bercerai dari dia buat Jae dilanda sakit hati. Serasa pasokan udara menipis bikin dia susah buat bernapas, buat Jae hilang akal.

Dia nggak mau. Nggak mau kalau harus pisah sama Wendy.


🌸🌸🌸

Yena jalan terburu-buru di koridor rumah sakit ditemani Wonpil. Mukanya keliatan cemas bercampur marah.

Berawal dari Wonpil yang nerima telpon Jae terus menyingkir dari sisi Yena sambil bisik-bisik, bikin cewek itu menaruh curiga. Karena Wonpil yang Yena tau nggak akan nyembunyiin rahasia sekecil apapun.

Terbukti setelah Yena mendesaknya buat cerita, Wonpil cerita semuanya. Semua-semuanya tentang apa yang dialami sama kakak dan kakak iparnya beberapa hari ini.

10 Years Later ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang