Chapter 7

3.7K 684 97
                                    



"Wen!"

Wendy yang lagi beres-beres di toko kuenya jadi kaget. Ini Seulgi dateng tanpa bilang-bilang ya pastinya bikin Wendy kaget. Tapi cuma sebentar sebelum akhirnya ketawa dan meluk sahabatnya itu.

"Kok nggak bilang mau kesini sih?"

"Kejutan!!!"

"Kayanya lo utang cerita ke gue deh."

"Apa emang?"

"Jae udah cerita ke gue. Selamat ya, Gi!!!! Akhirnya lo jadi calon ibu juga!!!" kata Wendy girang.

Seulgi juga senyum lebar dingetin hal itu. Niatnya juga mau cerita ke Wendy tapi Seulgi jadi inget kalau suaminya pasti udah heboh duluan nyeritain kabar bahagia itu ke anggota Enam Hari dan pasti Jae juga udah cerita ke Wendy.

"Makasih ya. Gue kesini juga niatnya mau ngajakin elo,"

"Kemana emang?"

"Ke studio Enam Hari. Mau ngadain syukuran kecil-kecilan. Pokoknya full team disana," kata Seulgi masih dengan senyuman cerahnya.

Wajar sih kalau Seulgi sama Brian sampai ngadain syukuran, mereka berdua udah menanti momongan sejak dua tahun lalu. Waktu yang cukup lama dan akhirnya penantian mereka nggak sia-sia. Makanya Wendy maupun anak Enam Hari yang lain ikutan seneng dapat kabar bahagia itu.

"Full team beneran nih?" tanya Wendy memastikan.

Full team yang dimaksud itu anggota Enam Hari sama pasangannya masing-masing. Ditambah sama Nari dan Jisung pastinya. Udah kaya keluarga banget mereka tuh.

"Iya, Mbak Hani, Yena sama Yujin lagi dijalan sekarang. Kebetulan toko kue lo mau tutup kan?"

"Oke deh. Bentar ya gue beres-beres dulu."

"Sip!"

***

Begitu Wendy dan Seulgi sampai studio, keadaan disana udah rame. Bener-bener full team. Bahkan Jisung juga udah disana lagi dipangku Ayahnya dan langsung lari ke arah Wendy begitu ngeliat Bundanya datang.

Pantes aja, tadi Jae ngehubungin dan bilang mau bawa Jisung ke studio. Padahal biasanya setelah jemput Jisung, Jae selalu bawa Jisung ke toko kue milik Wendy sebelum balik lagi ke studionya. Emang ribet sih ya bolak-balik.

Sementara ini, buat beberapa hari Enam Hari sengaja nggak ngambil banyak tawaran manggung karena menghormati Yoon Dowoon yang lagi sibuk-sibuknya ngurusin nikahannya.

Jadi mereka cuma nerima tawaran manggung atau jadi bintang tamu di radio-radio yang tempatnya masih deket dan nggak mengharuskan mereka buat nginep di hotel.

"Bunda ayo duduk di samping Ayah," Jisung narik Wendy buat duduk di samping Jae.

Wendy natap Jae, begitupun sebaliknya dan bikin keduanya saling melempar senyum. Jae langsung ngambil tangan kanan Wendy buat di genggam begitu Wendy udah duduk di sampingnya.

Karena kejadian dua hari yang lalu, Jae jadi lebih berusaha dan membiasakan diri buat nyaman di samping Wendy.

Walaupun awal-awal rasanya geli banget melakukan hal-hal manis yang jarang banget Jae lakukan apalagi ini ke WENDY. SON WENDY loh. Tapi bukan berarti Jae peduli sama perasaan Wendy ya.

Jae murni melakukan ini semua karena dirinya sendiri dan untuk keberlangsungan perasaan Jae sendiri. Karena Jae terganggu kalau liat Wendy sedih dan Jae nggak mau uring-uringan karena jadi penyebab Wendy sedih.

10 Years Later ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang