CHAPTER 8

2.5K 183 3
                                    

Nyonya lee memasuki ruangan bernuansa putih berjalan menuju brangkar anaknya dilihatnya sang buah hati sedang tertidur pulas dengan nassal canula bertengger di hidung dan tangannya terdapat jarum infus yang menusuk kulit tangan anaknya.

“ Bubu sayang” ucap nyonya lee sambil mengelus tangan anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“ Bubu sayang” ucap nyonya lee sambil mengelus tangan anaknya

“ bubu, jangan sakit lagi yaa bunda tak tega melihatmu sakit nak cepat sembuh anaknya bunda” ucapnya lagi dan mengecup kening sang anak.

Cklek....

Pintu kamar rawat taeyong terbuka seorang dokter cantik dan satu orang perawat membawa troli makan siang untuk taeyong memasuki kamar rawat taeyong dan berjalan menuju brangkar

“permisi nyonya, saya akan memeriksa anak nyonya sebentar” ucap dokter wendy dan nyonya lee pun mengangguk dan memberikan ruang untuk dokter wendy memeriksa anaknya.

Dokter wendy memeriksa taeyong setelah memeriksa taeyong dokter wendy melepaskan nassal canula yang bertengger di hidung taeyong

“Syukurlah, keadaannya membaik besok sore anak nyonya boleh di ijinkan pulang” ujarnya

“ ini makan siangnya dan ini obatnya diminum setelah makan” ucap dokter wendy

“ ini makan siangnya dan ini obatnya diminum setelah makan” ucap dokter wendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ baik dokter” ucap nyonya lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ baik dokter” ucap nyonya lee

“kalau begitu saya permisi nyonya” ucap dokter imut tersebut dan berjalan keluar meninggalkan kamar rawat taeyong.

BISU (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang