CHAPTER 22

1.7K 141 4
                                    

Vote sebelum membaca guys... 🙏
Follow akun Author Juga 🤗🤗

.
Maaf kalo kepanjangan hampir 2000 word
.

Happy reading 🤗

semoga suka💙

.
.

.

Taeyong terbangun dari tidurnya karena alarm berbunyi membangunkannya.

Lalu Taeyong merenggangkan otot-ototnya dan kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Taeyong merenggangkan otot-ototnya dan kemudian beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai membersihkan diri dan memakai baju, Taeyong bergegas ke bawah menuju dapur untuk membantu Ibundanya masak.

Sesampainya di dapur, Taeyong memeluk Bundanya dari belakang.

“A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A...” hanya itu yang terucap dari mulut Taeyong.

Jimin meneteskan airmata mendengar suara Taeyong. Ia tahu Taeyong berusaha mengeluarkan kata “Bunda” untuknya. Jimin langsung menghapus airmatanya dengan tisu.
Melihat Bundanya menangis Taeyong khawatir terjadi sesuatu pada Bundanya.

Bunda kenapa menangis?”

“Bunda tidak menangis nak, mata Bunda perih karena memotong bawang merah ini Bubu” ucap Jimin sambil menunjukan potongan bawang merah. Ia sengaja berbohong pada Bubu.

Bunda hari ini Bubu ingin membantu Bunda memasak

Seperti biasa jika hari libur Bubu membantu Bundanya memasak sarapan. Walaupun ada maid di mansion Keluarga Lee, bagian memasak Jimin yang megang kecuali Jika ia sedang tak enak badan atau ada urusan baru para maid yang memasak.

Bunda hari ini mau masak apa?”

“Bunda hari ini mau membuat kimbab dan telur gulung”

Bagaimana kalau Bubu yang membuat telur gulung Bunda yang membuat kimbab?

“Yasudah” jawab Jimin

BISU (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang