Maafkan ayah yang pernah membencimu, memukulmu, bahkan memakimu. Terimakasih sudah memberikan kesempatan kepada ayah untuk memperbaiki sikap buruk ayah padamu. Terimakasih sudah hadir dalam hidup kami nak. Semoga kau bahagia anakku, disurga sana dan...
Terimakasih sudah Setia menunggu chapter selanjutnya. Maaf jika akhir-akhir ini lama upnya.
Follow akun Author juga...
Kalau sudah selesai baca dimohon untuk kasih kritikan kekurangannya dimana. Kalau ada bagian yang tidak disukai coment aja gak apa-apa kok.
DIMOHON VOTE JUGA🙏🙏
👑
Happy reading.... 💙
Semoga suka.... 🤗
.
🌹우리 태용🌹
.
Zhang seongsaenim telah sampai di rumah sakit tempat Taeyong dirawat, Haesung Hospital. Kemudian ia menaiki lift menuju kamar rawat Taeyong di lantai 3. Sesampainya di lantai 3 (tiga), ia langsung mencari kamar rawat Taeyong VVIP No. 6.
"Nah ketemu" ucapnya
Ketika hendak memegang knop pintu, Tuan Lee membuka pintunya terlebih dahulu. Tuan Lee melihat Zhang ssaemdan langsung bertanya.
"Maaf, anda mencari siapa?" tanya Tuan Lee. Tuan Lee sendiri tak tahu jika laki-laki yang dihadapannya itu adalah walikelas anak sulungnya.
"Perkenalkan saya Zhang Yixing, walikelas Taeyong. Saya datang kesini untuk menjenguk Lee Taeyong, Tuan"
"Maafkan saya seongsaenim, saya tak tahu jika anda adalah walikelas Taeyong. Silahkan masuk ssaem" ramahnya
"Terimakasih Tuan"
Guru Zhang kemudian masuk ke dalam ruang rawat inap Taeyong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jimin~, ada walikelas Taeyong" mendengar panggilan dari suaminya, segera membasuh wajahnya. Nyonya Lee sedang berada di kamar kecil untuk mencuci wajahnya.
"Neoppa, sebentar"
"Silahkan duduk guru Zhang" ucap Tuan Lee
"Terimakasih Tuan" guru Zhang duduk di samping kanan Taeyong, dan Tuan Lee duduk disamping Zhang Ssaem.
Ia sangat sedih melihat keadaan anak muridnya saat ini. Ditatapnya wajah pucat anak muridnya dengan mata terpejam Indah. Wajah pucatnya pun dihiasi selang nasal canula yang terpasang di hidung bangirnya.
