0.5 feelings that are difficult to express

51 4 1
                                    


Hari ini dia biasa saja---maksud nya Hyunjin masuk gerbang sekolah dengan ekspresi yang malas, datar, tak bersemangat, Memang nya sejak kapan Hyunjin suka sekolah jika tidak untuk mengawasi lekak lekuk Kenie.

Memasuki lorong lorong melewati lapangan besar yang terdapat bendera merah putih yang sedang di copoti oleh anggota osis hari ini hari senin.

Hyunjin menyisir rambut nya memaikai tangan disirir ke belakang menadai dia memang seorang bad boy tampan. Lalu pria ini memandang ke samping saat seorang Amara Rawl Kenie berjalan jantungnya berdegug kencang tapi dia bisa atasi ini sebisa mungkin ia bersikap biasa saja. Kenie menatap nya kemudian memutar bola matanya malas, setidak suka itu kah ketua osis ini pada Hyunjin? Entah Hyunjin tak tau, lalu dia teringat ucapan Bang Ali waktu mereka di cafe tempat Bang Ali bekerja dan tempat favorit Hyunjin.

"Gini Jin gue bingung sama lo, lo kan udah suka sama dia dari kecil dari SD masih bisa aja di tahan tahan, udah mau lulus sekolah juga lo dan sampai sekarang belum pernah ngomong sama dia soal perasaan yang lo rasain kedia-----

Memendam perasaan sendiri itu gak enak beneran Jin jangan berlalut dalam gengsi yang bisa membuat semua nya patal, giliran dia udah sama cowok lain lo bakal nyesel senyesel nyesel nya, jadi gue percaya sama lo, Lo bisa ngomong kalo lo suka dan bahkan lebih dari suka, gue percaya sama lo!"

"ah gini bang menurut gue itu terlalu dramatis gue gak suka"

"terus lo mau gini aja gitu, gak semuanya lo bilang dramatis! Pikir lah pake otak jangan egois ke gini jangan korbanin perasaan lo, siapa tau si Kenie suka sama lo juga kan? Perasaan gaada yang tau gue tau si Kenie cuek banget sama lo tapi kan lo juga gak tau alasan kecuekan dia sama lo"

Hyunjin bungkam tak bisa berkata apa apa lagi rasanya susah banget ngomong yang sebenarnya pada gadis itu, Hyunjin belum pernah mengatakan perasaan pada wanita lain karena dia hanya menunggu Kenie, tapi bagaimana bisa bersama jika Hyunjin terus terusan seperti ini. Tetap gak bisa Hyunjin gak bisa.

Sekarang Kenie sudah melewati nya menjauh beberapa meter kemudian berbalik berjalan kembali mensejerkan  berdiri di depan Hyunjin.

"tumben banget datang pagi, udah tobat ya lo?"

"bukan urusan lo!" Tuh Hyunjin gak bisa, pria ini malah meninggal Kenie, Aneh tadi Hyunjin sempat membaca name tag Kenie dan masih saja penasaran apa fungsi huruf S, Amara Rawl Kenie S.

Kenie membuang nafas panjang mengumpat kesal.
"udah gue panas panasin bikin postingan foto Jeno di ig kok Hyunjin masih cuek aja----

Hei sadar dong Ken mana mungkin Hyunjin suka sama lo!"

🎬

Jisung turun dari motor bukan dirinya yang membawa motor itu tapi papah Tiway, mau gimana lagi Jisung cuman bisa pasrah saja oleh sikap papah nya yang begitu memanjakan nya ini, Padahal Jisung sudah kelas dua belas SMA bukan anak kelas satu sekolah dasar.

"Salamlikum" Jisung cemberut dia malu banyak siswa dan siswi memandang nya lalu menertawakan nya kemudian.

"Nugrah! Kalo salam sama orang tua yang benar"

"Papah udah sana pergi! Ish! Kesel"

"yowis grah papah balik yah, sekolah yang benar awas kamu jangan bolos, kalo bolos tak kasih pala ikan bukan daging ikan"

"Han bukan nugrah" papah Tiway mengangguk ria tersenyum menyalahkan gas motornya "Yang mana Jeje mu?"

"Papah! Pulang!" papah tertawa.

Sudah tak terlihat batang hidungnya sama sekali seorang Tiway Santoso sekarang, Jisung lega kemudian memutar bola mata malas siswa siswi yang tadi masih menertawakan nya, Jisung mengumpat kesel ingin membugem muka muka gaada akhlak itu, tapi dia uraikan niatan nya, saat pujaan hati nya barusan turun dari mobil merah nya kemudian tersenyum kepada seseorang yang berada di dalam mobil.

"Makasih pih"

"Maharani Jevania putri Dirgantara! Hai selamat pagi, apa hari mu menyenangkan?sudah sarapan pagi? Mau pergi kelas bareng lupa tapi kita gak satu kelas?" Jisung memikirkan kata kata yang pas untuk di ucapkan pada Jeje, tapi apa dia bingung sendiri jadi nya. Lalu dia memutuskan untuk senyum saja saat Jevania melewati nya, jadi salting tak karuan.

"Hai Han" sapa Jeje lalu kembali berjalan.

🎬

Felix sedang sibuk mengobrol sana sini pada siswi lain, dia memang sangat centil pada wanita, sedikit playboy bukan sedikit tapi sudah level paling atas.

"selamat pagi cantik"

"pagi juga ganteng"

Felix berjalan ke arah lapangan sudah banyak siswa yang sudah berbalis di barisan kelas nya masing masing, Felix bersiup tak punya tampang malu sedikit pun, semua orang tau itu, si bobrok Felix yang nyebalkan memiliki ucapan yang pedas, si cerewet seperti mulut perempuan.

Kemudian laki laki yang nemiliki wajah freakles itu kaget, eish bocah kemarin terus memandang nya sambil senyum senyum malu gitu, buru buru Felix baris dekat jisung.

Thania mencari letak dimana barisan Felix, oknum yang di cari hanya bersembunyi di balik badan Jisung, membuat Jisung risih masalah nya Felix menggenggam baju seragam Jisung dengan kuat, waju yang rapi sekarang menjadi kusut ulah Felix.

"anjir filix supatman baju gue kusut bangsat!"

"bentar Han bentar"

"Lo kenapa anjir?!"

"Ada bidadari liatin gue, serem!"

"Bidadari kok serem?"

Astgffhf! Felix kaget Thania sudah berada di samping nya sekarang berdiri dengan poni dan rambut yang di gerai sangat lucu.

"gue Thania" Thania memperkenalkan diri, Jisung dan Felix memandang nya Felix masih belum menjawab.

"Gue Han!" Jisung yang malahan menjawab. Thania tersenyum lalu menyodorkan tangan nya lagi ke arah Felix sekarang "Hai kak gue Thania" Felix hanya diam dengan seribu ekspresi yang tak bisa di duga dengan jantung nya tidak stabil, dia masih takut takut gadis ini akan membicarakan pada semua orang bahwa Felix adalah seseorang kpoprs, tapi Felix salah besar Thania bahkan sangat paham akan hal itu Thania bisa menyembunyikan rahasia terbesar seorang Felix Bramasta.

"Felix" Jawab Felix kemudian.

"bisa gak istirahat kita ngobrol?"

Mana mungkin juga Felix menolak permintaan gadis lucu satu ini, tapi hati nya masih was was, benar Felix harus bicara dengan nya agar tidak mengubar kejadian semalam.

🎬

Upacara sudah selesai Seungmin segera ia mencari keberadaan Dira, ada sesuatu yang ingin ia kasih untuk gadis itu, tapi dimana? Ia tak menemukan gadis nya, kemudian Seungmin menyusul ke kelas Dira, mereka memang satu angkatan tapi berbeda kelas.

Mata nya melotot saat ia melihat gadis nya terjatuh sambil menangis, dirinya sangat kacau rambutnya yang di tarik oleh seorang gadis lain, Dirania sudah berpuluh puluh kali dia terbuly, Seungmin ingin masuk tapi seorang gadis pamiliar sudah masuk duluan, kalian tanya siapa itu? Ketua osis kita Kenie.

"Kalian apa apan sih!"

"wih ketua osis membela anak cungut kaya dia? Gak salah lo?!"

"Masalah buat lo!"

Kemudian Seungmin sudah geram dia masuk, sontak gadis bernama seyeon itu tertegur kaget.

"Bangsat lo yeon!" mengatakan itu kemudian menarik tangan Dirania menjauh dari kelas Kenie mengikuti mereka.



Votmen.



We Are STAY|| StrayKids 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang