1.0 Pahlawan kesiangan Jisung Santoso Nugraha

33 4 2
                                    

Awal nya langkah kaki itu lancar lancar saja, Satu langkah dua langkah kemudian terhenti mata nya melotot ketika ia melihat segerombolan orang orang yang menaiki motor besar. Jevania dia sekarang bingung melihat orang orang itu sedang sibuk mengelilingi dengan suara motor yang bising sengaja mereka buat seperti itu, Niat nya ingin mengganggu seorang gadis yang asik berjalan sendirian dengan seragam sekolah yang masih di pakai nya.

Brum!
Brum!
Brum!

Jeje menutup kedua telinga nya, Kemudian kaki nya bergetar karena takut, Meminta pertolongan berteriak tapi orang tak memperdulikan nya karena orang orang yang lewat juga merasa takut sendiri, Anak gang motor petikilan yang sering membuat onar di sepanjang jalan siapa yang tak mengetahui nya.

Kemudian suara motor itu terhenti, seorang turun dari motor besar nya lalu menancapkan standar agar motor kesayang nya ini tidak jatuh, Jeje gadis ini susah payah dia menelan salvina nya ia ketakutan sekarang, takut jika orang orang itu benar ingin mengganggu nya. Pria itu berdiri tepat di depan Jeje disusul oleh beberapa teman teman nya kemudian tersenyum miring dan tertawa lagi lagi membuat seorang Maharani Jevania Putri Dirgantara ini merasa takut.

Atmosfer udara yang tadi nya segar sekarang berubah mencekram entah apa yang diinginkan oleh segerombolan orang orang yang masih setia menatap Jeje sinis.

"Jadi ini yang namanya Jevania? Adik nya Jenothan? Boleh juga!" Ucapan nya seperti meremehkan kemudian tersenyum miring.

Lagi lagi Jeje susah menelan buliran salvina dari tenggorokan nya.

"Ma---u apa ka--lian?!" Sebisa mungkin gadis ini melawan dengan tangan yang siap menonjok pria pria di hadapan nya.

"Bawa kakak lo kehadapan gue! Jangan jadi pengecut dong anjing! Cuih!"

Jeje menutup mata nya ketika pria itu berteriak teriak.

"Bawa!" suruh pria yang mungkin adalah ketua gang nya pada beberapa pria yang berdiri di belakang nya.

Fyi sekarang tangan Jeje sudah di genggam oleh orang itu dengan sangat kasar dapat dirasakan mungkin sekarang ini tangan Jeje sudah memerah apalagi rasa sakit yang mendenyut.

"WOI! LEPASIN JEVANIA!" teriakan dari arah belakang yang terdengar jelas oleh segerombolan orang itu dan Jeje, lalu langkah mereka terhenti berbalik menghadap ke arah di mana orang yang berteriak untuk melepaskan gadis bernama Jevania ini.

Kemudian segerombolan orang itu tertawa, melihat pria yang sudah menyimpan tangan nya di pinggang. Memasang ekspresi marah menandakan bahwa dia siap melawan tapi bukan nya serang segerombolan orang itu malah tertawa, itu bukan seram tapi gemas. Han pria itu berjalan mendekat dengan langkah yang sok jagoan jangan lupakan tangan nya yang masih disimpan di pinggang, Nafas nya ikut memburu bahwa dia memang benar benar akan melawan.

Tap tap tap

"Lepasin dia! Kalo gak kita berantem!" Ucap nya kemudian dengan tangan yang sekarang mengepal di depan dada tapi kaki nya bergetar ia juga merasa takut sendiri, melawan beberapa orang dan dia hanya sendirian tapi Han tidak mau melihat gadis nya ini di ganggu.

"bocah! Udah mau jadi pahlawan kesiangan lo! Hah? Hahaha!"

"E--eh tunggu!" henti Han lagi ketika beberapa orang itu yang sudah siap akan melawan.

"Pemanasan dulu! Biar gak kaku" bodoh nya mereka juga ikut pemanasan dengan beberapa kepala yang di sentak kekanan dan kekiri kemudian melompat lompat dan tangan yang sudah di depan dada mengepal, Han juga sama seperti itu tapi otak nya masih berpikir bagaimana caranya gabur.

We Are STAY|| StrayKids 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang