1.6 Budak Cinta #4 Seungmin

25 3 0
                                    


Senandung gerak awan yang perlahan berpindah tempat, seakan terus berkata bahwa waktu akan terus bergerak mengikut hari. Ada alasan mengapa segala sesuatu yang pertama selalu menjadi hal-hal yang sulit terlupakan. Seperti percintaan dalam suatu hubungan.
Seungmin masih dititik dimana ia enggan bangkit kembali.

Awan di malam hari meskipun tidak terlalu jelas, tertutup oleh ribuan bintang dan satu bulan. Seungmin yang masih merebahkan dirinya di ranjang nya berbalut dengan seribu kali lipat pikiran harus kah dia memberikan bahu nya kembali pada gadis yang berbeda----gadis yang selalu ada untuk nya akhir akhir ini. Yeji bersama gadi itu adalah menjadi kesenangan tersendiri bagi nya sekarang ini bahkan ia hampir bisa melupakan Dirania yang entah berada dimana gadis itu sekarang, seungmin mencoba tidak peduli karena dia tahu bahwa dia bisa bahagia dengan caranya sendiri. Pemikiran sekarang ini lebih jauh dewasa.

Seungmin memang seorang pemuda yang jauh dari kata romantis seperti waktu bersama Dira, cuman seorang pemuda kaku di hadapan perempuan. Cuman seorang pemuda konyol yang selalu bertingkah aneh saat bersama sahabat sahabat nya. Pemuda yang akan terus di ceramahin oleh papah nya betapa pentingnya derajat keluarga saat ini, Keluarga terpandang terkaya yang terus di bangga bangga kan oleh sang papah.

Dia berpikir nothing special about him, tidak susah mencari pasangan  papah yang selalu mengenal kan nya pada gadis gadis anak dari papah nya, pikir siapa yang tak ingin berpacaran dengan anak terpandang terkaya? Mungkin semua gadis di luaran sana sedang mengantri untuk mendapatkan hati satu orang yaitu Circous Seungmin Anggara.

"Sekarang atau nanti? Sekarang atau nanti?! Sekarang atau na------" ucap Seungmin sembari menghitung jemari jemari tangan nya. Waktu jari terakhir dia berhenti memilih buru buru buat bangun, memandang kearah jam yang masih menunjukkan jam 07:00 malam.

"gaada nanti nanti! Gue harus ngomong sejujurnya sekarang!"

Seungmin langsung ambil jaket dan kunci mobil nya.

"Mau kemana kamu?" tiba tiba saja papah Suho yang fokua pada laptop nya menoleh kearah Seungmin yang sudah berada di ujung mintu.

"Mau latihan sama temen temen"

"papah malu banget min sama kamu! Kalo terus terusan ngamen di cafe siapa nama temen nya Hyunjin?"

"Bang Ali?! Lagi pula itu bukan nganen lah pah! Itu bentuk dari kami yang mau bantu cafe nya bang ali buat rame pengunjung!"

"Yah pokonya papah gak suka! Mereka itu pada kotor, norak, apalagi yang namanya Hyunjin itu dia suka berantem kan di sekolah?! Mending kamu jauhin dia deh min biar kamu gak ketularan nakal nya!"

"terserah!" kuping Seungmin udah panas dengerin ocehan papah nya buru buru dia keluar.

Skip.

Sekarang Seungmin sudah berada di sebuah taman yang agak sepi soalnya udah malam juga walaupun gak terlalu malam sih, keluar dari mobil nya kemudian melihat gadis yang sudah menunggu nya di kursi yang sudah di sediakan disana, dengan kaki yang di sentak sentakan pada tanah dengan senyuman yang cerah secerah matahari di pagi hari, wajah yang bahkan bintang pun kalah indah nya dengan nya. langkahnya seungmin mendekat pada Yeji.

"hai? Udah nunggu lama gak?"

Gadi bernama Yeji itu menoleh "gak juga"

Seungmin peka dengan tingkah Yeji yang kedinginan karena angin malam tembus pada tubuh gadia itu, Membuka jaketnya kemudian meletakan nya pada Yeji awalnya Yeji kaget dengan tingkah Seungmin yang tiba tiba memberikan jaket nya untuk nya. "Makasih"

Mata Yeji mengarah pada gelang berwarna coklat yang di pakaikan ke pergelangan tangan Yeji oleh Seungmin, dan bahkan Yeji juga melihat Seungmin pun memakai gelang yang sama, Yeji berbinar memakai barang yang sama dengan nya.

Detik selanjutnya tangan itu di genggam Seungmin mata mereka bertemu dengan senyuman yang ian luntur, wajah Seungmin berubah serius sedikit sayu.

"maaf, gue yang telat sadar soal perasaan lo! Gue yang terlalu asik berbalut pada masa lalu, dan sekarang gue sadar kalo gue-----"

"hm" Yeji bingung tiba tiba saja ucapan Seungmin terhenti.

"kalo gu---gue juga suka sama lo!"

Deg! Suara Detak jantung Yeji, dia tak menyangka malam ini adalah malam dimana Seungmin mengatakan perasaan nya pada dia, dia yang gak nyangka perasaan selama ini bukan perasaan bertepuk sebelah tangan, perasaan nya selama sekarang sudah terbalas kan, kemudian entah kenapa air mata itu terjatuh Yeji tau ini bukan air mata kesedihan tapi ini air mata ini air mata kebahagiaan.

"Lo mau jadi pacar gue?" lanjut nya.

Seungmin tersenyum semoga ini awal kebagaian dalam hidup nya, Seungmin yang sudah memberikan bahu nya untuk gadis ini.

"Wajah lo merah haha tandanya lo nerima gue!"

Dugh! "Aduh! Kenapa mukul gue"

"ck! Kurang romantis! Hanya menggunakan alasan wajah gue yang udah merah!"

"hah?! Kata nya kalo wajah perempuan merah tandanya perempuan itu juga balik suka! Yah gue sih udah tau kalo lo suka sama gue haha!"

"so tau lo!"

"oh jadi gue di tolak nih! Hiks gue di tolah Yeji! Hyunjin adik lo nolak gue!"

Kekehan yang di terima Seungmin dan Seungmin juga ikut terkekeh.

Dugh! Wajah Yeji benar benar memerah seperti tomat rebus.

"Suka banget sih mukul gue! Pacar! Haha"

"Seungmin nyebelin lo----untung sayang haha"

Pacar adalah status dua insan yang lupa akan semua nya, dunia milik berdua sekarang.

Votmen

We Are STAY|| StrayKids 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang