Chapter 10

1.9K 124 21
                                    

Ini sudah menjelang dini hari, sekitar pukul 2 pagi. Baekhyun yang terbangun karena dilema dengan perutnya yang terus berbunyi karena jujur saja tadi dia belum makan sepulang dari membeli ice cream. Dia tadi sungguh kelelahan pulang dari toko kue, jadi dia tidak sempat untuk makan.

Sepertinya daya tahan tubuhnya menurun karena dia tidak memperhatikan pola makan dan waktu istirahat. Perkataan dokter bahkan tidak dia ingat, padahal ini baru beberapa hari sepulang dari rumah sakit. Kau ini bagaimana baekhyun, bodoh sekali.

Dia harus makan kalau tidak dia akan membuat masalah lagi.

Akhirnya dia memutuskan untuk beranjak menuju dapur dan meninggalkan sehun yang tertidur lelap di sampingnya. Biarlah dia tidak usah membangunkan sehun, dia sepertinya lelah setelah mempelajari naskah dramanya.
Baekhyun pun sudah siap menuruni tangga, namun langkahnya terhenti karena melihat ada seseorang di dapur yang sedang membuat minuman.

Orang itu adalah chen. Ayolah dia takut untuk menghampiri chen yang masih setia duduk disana. Jika dia memilih untuk berbalik ke kamar lagi bagaimana dengan nasib perutnya? Setidaknya dia harus membuat sesuatu untuk mengisi perutnya.
Ah, sudahlah lebih baik baekhyun kesana saja daripada dia menyiksa perutnya.

Baekhyun sudah memasuki dapur dengan langkah terdiam. Dia mengambil beberapa alat dan bahan mentah untuk dia olah. Sedangkan chen disana duduk dengan tenang menikmati teh hangat yang dia buat.

Baekhyun melirik chen sebentar. Haruskan dia menyapa chen? Dia bahkan tidak berani berbicara dengannya. Ck, lebih baik sapa saja daripada dia dikira punya masalah, urusan di respon atau tidak urusan belakang.  Setidaknya dia sudah sopan dan peduli sekitar kan.

"eh, chen kau sedang apa malam-malam disini?"

Chen terlihat sedikit kaget karena dia tidak sadar ada orang selain dia di dapur. Sepertinya dia terlalu menikmati tehnya sampai baekhyun yang sebesar itu tidak dia sadari keberadaanya.
Chen melirik malas kearah baekhyun. Hilang sudah moodnya yang ingin santai disini. "tidakkah kau bisa lihat jika aku sedang minum teh disini,  apa kau buta?" jawaban ketus chen benar-benar menyentaknya

Baekhyun sepertinya kau menanyakan hal yang salah. Salahkan baekhyun yang terlalu gugup.

"a-aku...aku hanya" baekhyun menjadi gelagapan. Dia itu kalau sudah merasa di introgasi ataupun di marah dia akan tegang dan menjadi gelagapan.

"ck. Ngomong saja tidak becus! Benar-benar payah"

Baekhyun terdiam mendapati hujatan dari chen. Bahkan dia yang awalnya ingin masak langsung terhenti. Namun tiba-tiba chen kembali bersuara

"kebetulan kau disini. Aku ingin kau bertanggung jawab"

Baekhyun menatap bingung chen. Tanggung jawab apa yang chen maksud?
"tanggung jawab? Aku? "

Chen berdecak kesal "kau jangan berlagak lupa. Gara-gara berita sakit sialan mu itu yang membuta agensi marah karena di cap sebagai agensi yang gila membiarkan artisnya kelelahan hingga sakit mengikuti berbagai jadwal! "

"lalu apa yang harus aku lakukan?" baekhyun terlihat pasrah dengan penuturan chen

"itu urusan mu. Aku hanya mau agensi tidak memberikan kita jadwal. Karena aku sudah menebak apa yang agensi akan lakukan. Ini libur penghujung musim dingin, aku mau kita tetap mendapatkan jatah libur. Kau kira kita tidak merindukan keluarga setelah hampir setahun berkerja keras? Jadi urus itu sampai selesai!" chen langsung bangkit dari tempatnya tanpa menunggu jawaban dari baekhyun

Sedangkan baekhyun langsung terdiam. Dia langsung memikirkan ucapan chen. Kalau agensi bertindak dan kembali menambah jadwal yang terkena imbas adalah member lain. Bagaimanapun ini gara-gara dia kan, walaupun tidak ada yang mau sakit. Member lain pasti rindu dengan orang tua mereka, dia sendiri juga rindu. Ya, dia akan mengambil resiko apapun itu. Dia akan melakukan sesuatu, entahlah kita lihat saja.

SICK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang