#10

597 34 0
                                    

Karena di episode ini ada unsur 🔞 nya jadi yang merasa masih muda atau di bawah umur bisa keluar (author yakin masih pada baca)

:v

"ya?..."

"Should we...."

Permintaan aneh Claude yang harus ku turuti,karena jika aku tidak melakukan nya,tidak akan ada Athanasia,jadi aku harus melakukan itu,lagi pula kami kan pasangan, Why not? ʅ(◞‿◟)ʃ

Ya sudah skip saja, (author ga jago bikin yang itu)

Pagi nya Diana bangun dengan sakit di sekujur tubuh nya,kaki nya lemas,pundak nya sakit,dan ada.... Hickey (Yang ga tau bisa di search di Google) di leher nya

Ugh! Pinggang ku sepertinya encok

"Pagi.."

Suara serak itu mengejutkan ku,dia memanggil ku dengan lembut,dia juga memeluk ku dari belakang,dan saat itu aku baru ingat apa yang terjadi pada semalam.

Diana tersenyum lalu membalas pelukan Claude

"Pagi juga" jawab nya dengan senyuman terukir

"Apa leher mu sakit?"

"Lumayan" kata Diana

"Berendam saja di dekat danau" kata Claude,dia kembali menyentuh leher ku,dan rasanya sangat geli

"H-hey" kata aku Yang kegelian karena Claude

"Bisakah kita melakukan nya lagi..?"

"Tidak"
*smiling face

hari itu aku benar benar malu,ada beberapa hickey di leher ku,jadi aku bersembunyi untuk tidak mandi sampai noda ini hilang..! Aku memang jenius terimakasih ( ̄Д ̄)ノ

__________________________ back to normal

Athanasia yang berumur 5 tahun itu duduk di meja makan,Claude terus menatap (melamun) ke arah nya yang membuat dia agak tidak nyaman.

"Papah?" Tanya Athanasia yang membuat Claude berhenti melamun,
"Hng?.." lagi lagi Claude jawab hanya dengan suara itu,dan sangat menjengkel kan!

"Mamah ada di mana?"

Jujur jika aku (Diana) menonton ini di cermin sihir,aku akan menangis,karena merasa bersalah meninggalkan Putri ku seperti itu.

"Mana ku tahu" jawab Claude dingin

"Apa mamah sangat cantik?" Tanya Athanasia memakan kueh coklat itu

"....." Claude tidak menjawab,tetapi hanya dengan gerak gerik wajah nya,Athanasia tau jawabannya dan melanjutkan makanan nya.

"Dia sangat cantik,bagai bidadari kota,bahkan seperti malaikat"
Seakan ekspresi Claude yang mencoba untuk tidak menampilkan sisinya menceritakan betapa cantik dan tragis nya wajah diana dan Kisah cinta nya.

"Aku menjadi penasaran!" Kata Athanasia meminum susu yang ada di meja

"Kau ingin melihat nya?" Tanya Claude

Athanasia mengangguk dengan semangat

"Papah punya lukisan mamah?" Tanya Athanasia dengan ceria

"....."

"Sepertinya harus ku bakar semua lukisan itu" Claude meminum teh lippe nya

Athanasia tidak mengerti,dia hanya berpikir bahwa ayahnya adalah psikopat,dan seram,tapi mungkin di sisi yang di lihat ibunya adalah sosok yang manis dan penurut.

"Tuan Putri.. Nyonya Diana adalah Putri yang dermawan,dan sangat cantik.. Nyonya pintar dan bijaksana saat melakukan tugas nya sebagai permaisuri,Nyonya juga penyayang,dan tidak suka hal hal yang biasanya di sukai yang mulia"

"Ah.. mamah seperti itu?"

"Felix"

Di tengah tengah obrolan,Claude memotong dengan wajah yang menahan Emosi

"Ya Yang mulia?"

"Hari ini kau banyak bicara,pergi sana"

Felix mengangguk lalu berjalan beranjak dari meja itu

"Aku sedang berbicara tentang mamah,dasar egois! Bilang saja kau merindukan mamah"

- Kamar -

Claude duduk di sofa ungu,dia menatap bingkai emas itu

"Tuan Putri adalah Putri Yang menawan"

"Cih.."Claude tersenyum seringai

"Sudah lama aku tidak merasakan rasa itu"

— To be continued

Lovely princess || Fan ficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang