"Yang mulia"
Felix menunduk hormat"Ah..yang mulia" Diana tersenyum
"Selamat ulang tahun!!" Diana tersenyum pada Claude yang berdiri tepat di samping nya itu
Claude tersenyum singkat
Ah.. tanya ga ya?
"Yang mulia..—-"
"Yang mulia.." ah.. itu tuan alpheus
"Apa?" Tanya Claude
"Jika tidak penting tidak usah di bahas"
"Nona sangat cantik" Tuan alpheus Tersenyum ke arah Diana
"Hmm.. terimakasih!" Diana membalas nya
"Apa.. Yang mulia masih mengingat Penelope Judith"
DEG
Ya.. ekspresi Claude saat itu tiba tiba menjadi muram"Kenapa kau bertanya itu?"
"S-saya Hanya bertanya Yang mulia apa—"
"Yang mulia.. apa kita bisa bicara sebentar?" Diana merangkul tangan Claude
Diana tau.. emosi Claude bisa meledak Kapan saja,Diana harus menenangkan nya agar Tuan alpheus tidak kehilangan nyawa nya
Claude tidak membalas Diana
"Y-Yang mulia?" Diana menarik tangan Claude pelan
".....""?"
"Yang mulia?""Yang mulia...."
Tak
Diana menyentuh Pipi Claude yang sedang beradu tatap mata dengan Tuan alpheus itu
"?!"
"Apa?" Jawab Claude menatap Diana yang sedang merangkul tangan nya itu
"Bisa kah.. kita ke Taman?"
Claude mengangguk,dan mengikuti langkah Diana
"Kenapa harus wanita sampah itu Yang kau pilih?"
- Taman -
"Apa?" Tanya Claude menatap Diana yang sedang menghirup wangi mawar itu
"Maaf mengganggu Yang mulia,se harus nya anda ada di ballroom sekarang"
"?"
"Emm.. saya Hanya ingin bertanya"
"Apa.. gaun saya cantik hari ini??"
Kata Diana dengan wajah nya yang perlahan memerah
Claude tersenyum singkat
"E-Eh?"
"Apa ada yang menyinggung akan penampilan mu?"
"T-tidak" kata Diana
"Hei.."
"Bahkan saat bangun tidur saja kau cantik"
"Sini.."
Diana duduk di samping Claude
"Anda tidak masuk ke ballroom?" Tanya Diana
"Tidak.."
"Tapi yang mulia—"
"Cerewet"
Diana membalas dengan senyuman
"Apa hidup mu di penuhi dengan senyuman.. bahkan sampai orang orang yang berkata jelek pada mu kau balas dengan senyuman"
"Dari kecil,ibu saya mengajarkan menjadi wanita yang baik,kunci utama nya adalah tersenyum dan memaafkan"
"Saya lakukan itu sampai sekarang,sampai ibu saya meninggal di Siodona"
"? Bukannya kau ada di Obelia?"
"Ibu saya .... kembali pergi ke siodona setelah debutante yang saya tunggu tunggu itu"
"Ibu saya meninggal saat berumur 16 tahun.. Dan.. ibu saya sangat ingin saya menjadi seorang ratu yang baik hati"
"Atau menjadi permaisuri yang baik dan bijaksana"
Claude menatap wajah Diana
"Aku heran.. secantik apa ibu mu?"
"Ibu adalah orang yang baik,wajah nya sangat cantik,pirang ini katanya saya dapatkan dari ayah saya"
"?"
"Saya belum pernah melihat wajah ayah saya"
"Saya dengar ayah meninggal dahulu sebelum ibu melahirkan saya"
"Hei.. sini" Diana mendekati Claude
"Kau akan menjadi permaisuri ku,mulai hari ini"
Claude mengelus rambut pirang Diana
Diana tau akhir cerita mereka,dia hanya bisa membalas nya dengan senyuman bahagia
"Aku—-"
"Yang mulia?" Tuan robane berjalan menghampiri Claude yang sedang duduk bersama Diana di bangku taman
"Apa saya mengganggu?"
"Katakanlah jika itu penting"
"Saya tidak tau itu penting atau bukan"
"Tapi sepertinya ada yang menyebarkan rumor palsu tentang Yang mulia dan nona Diana"
"!?"
—- To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely princess || Fan fic
Фанфик"Why did you give birth to me if in the end,i would die in the hands of my father" Athanasia sudah putus asa,dia tidak bisa menangis lagi,dia sangat membenci orang Orang yang tetap menutup mulut,yang berpura pura tidak terjadi apa apa,dan Yang tetap...