Lovely princess || Fan fic

#16

"Tidak aku tidak membu—"

"Katakan yang sejujurnya"

"Aku hanya bertanya kenapa papa bertanya soal ini,padahal athi tidak butuh siapapun selain papa"

"Aku sadar aku tidak bisa selalu ada di dekat mu,dan aku akan sibuk beberapa hari ini"

"Papa akan sibuk,apa papa akan pergi?"

"Tidak,sepertinya tidak"

"Lalu? Papah akan mencarikan aku teman seumuran?"

Claude mengangguk

"Bagaimana?"

"Kau setuju?"

____________________________

— Istana Ruby —

Athanasia menarik selimut nya dan menatap indah bintang bintang lewat jendela itu

"Papah akan mencari ku seumuran kan?"

Tok tok
"Tuan Putri?"

"Yaa?"

"Saya bawakan susu hangat tuan Putri"

"Ah.. baik Lily"

— Pagi —

"Apa?"
Tanya Athanasia terkejut

"Kenapa? Aku bisa ubah atau ganti jika kau tidak nyaman"

"B-Bukannya papah bilang seumuran?! Aku pikir juga perempuan!"

"Kau tidak ingin berteman dengan lelaki?"

"Jujur saja! Papah juga tidak mau kan aku berteman dengan lelaki!"

"Sepertinya tebakan mu benar,tapi kau harus bisa berteman dengan yang lain"

"Akan susah jika aku mengajari mu ulang tentang cara bersosialisasi seorang Putri mahkota"

"Mengerti?"

"Ck! Baik!"

— kediaman alpheus —

"APA?!"

Lelaki berambut silver itu tersenyum

"Aku? Berteman dengan Tuan Putri?!"

"Yang mulia ingin mencari teman untuk tuan Putri,karena beberapa hari ini Yang mulia akan sibuk,dan seterusnya"

"Tuan Putri akan kesepian,dan dia memanggil ku untuk mencari kan teman untuk tuan Putri"

"B-Bagaimana?"

______________________________

"Salam hormat saya tuan Putri"

"Nama saya, Ijeikel Alpheus"

Ijeikel Alpheus,putra Duke yang tampan,akan menjadi temanku untuk hari ini,dan seterusnya

"Ijeikel! Kau sangat manis!"
Athanasia tersenyum dengan senyuman terpaksa nya

"Terimakasih tuan Putri,anda juga sangat cantik"

"Woah! Benarkah aku secantik itu?"

"Seperti malaikat"

"Astagaa sungguh putra Duke ini punya keturunan fakboy ya? Gombal nya itu loh"

"Terimakasih! Apa yang kau baca ?"

"Anda juga mau membaca nya?"

Athanasia mengangguk

"Saya sangat tertarik pada biografi para jenius di artlanta"

"Woah? Benarkah? Aku juga ingin membaca nya!"

"Hehe"

Dari saat itu,kami sering menghabiskan waktu bersama,dari siang sampai malam,bahkan Ijeikel Kadang menemani ku Di taman saat malam hari jika aku tidak bisa tidur,walau..! Terkadang kami di omeli papah,karena beberapa pelayan mengadu,tapi itu sangat luar biasa menyenangkan!

"Bagaimana?"

"Ya?" Tanya Athanasia yang kebingungan saat di Tanya oleh papah nya itu

"Apa kau senang berteman dengan Ijeikel?"

"Yaa!! Sangat sangat senang!"

Claude tersenyum singkat

"Apa kau mau ikut kelas menari?"

"Eh?"

"Kau akan di pindahkan ke istana Emerald"

"Istana Emerald?"

Papah meminta ku untuk menari,aku tidak bisa menolak nya karena hanya itu satu satunya permintaan papah,papah juga memindahkan ku ke istana emerald,aku sudah meminta beribu ribu permintaan dan dia bisa mengabulkan hanya dengan hitungan menit,tidak ada salahnya kan aku menuruti permintaan nya?

Karena kelas itu,waktu bermain ku dengan Ijeikel menjadi berkurang tetapi aku bisa mengatasi nya! Kadang aku meminta papah agar bolos kelas untuk bermain bersama Ijeikel di taman istana!

Seiring berjalan nya waktu,kita sudah bersama sekitar 5 tahun? Seingat ku sih begitu!kita bahkan sudah sangat saling mengenal satu sama lain,dari makanan favorit sampai apa yang kita benci.

Tuk.. tuk..
Athanasia berjalan di antara sinar matahari yang menembus jendela siang itu

"Dimana Ijeikel?"

tak

"Hmp!"

"Halo Tuan Putri.."

Ya seperti biasa,dia selalu mengejutkan ku,seperti menutup mulut ku secara tiba tiba dari belakang,dan menutup mata ku

"Ijeikel!"

"Kau mengejutkan ku!" Teriak Athanasia

"Maaf! Hehe"

"Kenapa kau mencari ku?"

"Karena,apa kau ingat hari ini?"

"Tidak..? Memang ada apa?"

"Aku ingin coklat"

"Ah.. iya hari ini ya..."

"Kau sudah makan lebih dari 3 kali hari ini"

"Bagaimana kau tau?!"

"Karena dari tadi aku di sini dan hanya mengikuti mu,awalnya aku di panggil Yang mulia untuk beberapa hal"

"Pabo ya!"

"Apa? Kau bilang apa? Aku bisa memberi tahu Yang mulia loh!"

"Y-ya! Tutup mulut mu dan ikuti aku!"

— To be continued