Part ini aku dedikasikan buat kng_yena24 aka Nabil sahabat baik Kiya mau di real atau htkts dan adiknya Bang Shaka sama Bang Ginan di cerita ini. This chap special buat kamu, tapi ini isinya cringe bin uwu semua wakakakaka. Happy Bday sis semoga kamu selalu dikelilingin hal baik. Selalu dikasih yang terbaik dan apapun itikad, niat baik dan keinginan kamu terwujud, Aamiin.
.
.
.Kalau ditanya apa Kiya marah sama Shaka jawabannya, tidak. Kiya tadi itu memang menangis tapi dia tidak marah hanya karena pacarnya yang dosen ini, tega, tanpa hati mengusirnya dari kelas karena dia lupa bawa modul. Gadis itu paham-urusan kampus dimana Shaka menjadi dosennya, beda saat Shaka jadi pacarnya jika jam di luar kampus, kayak sekarang contohnya. Kiya gak nyangka Shaka datang.
Membalas pelukan pacarnya, gadis itu bersandar sambil mengusap bahunya Shaka. Tanpa sadar dirinya tersenyum, terlebih tahu benar kalau Shaka datang ujug-ujug ke rumahnya membawa keresek berisi makanan favoritnya. "Kenapa kalau ada hal gak enak diantara kita kayak tadi, kakak selalu ngerasa salah trus datengin aku?"
Arshaka merenggangkan pelukan diantara mereka, menunduk supaya wajah si kekasih hati bisa dilihatnya dengan jelas. Ditaruhnya keresek label betamart tepat di sisi tubuhnya dengan perlahan, tidak dengan bar-bar. Bisa-bisa, es krimnya gepeng.
Diam-diam Shaka memejamkan matanya sejenak begitu lihat mata bulatnya Kiya membengkak, sudah sangat jelas karena tadi pacarnya ini menangis. "Sayang.. mata kamu bengkak." Sumpah, makin merasa bersalah Shaka. "Udah dikompres?"
"Belum," gumam Kiya. "Tadi, begitu sampe rumah aku langsung ganti baju, terus langsung naik ke atas kasur gataunya ketiduran. Bangun gara-gara ngaderedet berasa mau jatuh dari ketinggian gitu. Apa ya, namanya," ujarnya dibawa pusing.
Shaka berdecak dan merapikan surai hitam legam sepunggung si pacar. "Ya udah, sekarang mendingan kamu duduk, aku bawa makanan kesukaan kamu, dek."
Gadis itu langsung menurut, dengan duduk di sisi ranjangnya, dengan Shaka yang ikut duduk di kursi belajar Kiya namun posisinya tidak jauh dari ranjang gadis itu. "Sebenarnya, aku baik-baik aja, kak. Kakak gak perlu repot bawain cemilan."
Arshaka menghela nafas pelan. "Kamu baik-baik aja tapi pas tadi kakak usir kamu dari kelas, kamu jelas dalam keadaan yang gak bisa dibilang baik-baik aja."
"Hmm..." gumam Kiya. Gadis itu menerima es krim ikan yang Arshaka beli. Selain memang suka, Kiya juga harus makan es krimnya karena cowoknya ini sama sekali tidak mau mendapatkan penolakan. "Cuman kaget karena ini pertama kali."
"Maaf, tapi gimana lagi?" tanya Shaka pasrah. "Kenapa bisa ketinggalan?"
Kiya memakani segigit es krim ikannya. "Aku waktu di mobil, sering banget liat tas kan, tadi?" pertanyannya disambut anggukan dari Shaka. "Pas aku liat oh di tas aku bawa modul buat kontur. Pas itu aku nggak tau sama nggak nyadar kalau aku malah bawa modul buat penelitian, bukan modul pengantarnya kakak."
Shaka duduk bersandar dan melipat kakinya. "Terus kamu bisa nyadar kalau ketinggalan gimana? Kalau kamu gak nyadar gak mungkin kamu minjem modulnya Dejun," ujar Shaka agak dingin. Dia tahu dan Kenal Dejun soalnya mantan Nabil.
"Nyadarnya gara-gara sebelum masuk kelas Nabil bilang modulnya gak dia bawa. Aku kalang kabutlah terus Renjun bilang yang dibawa modul pengantar doang. Panik Nabil gantian jadi ke aku soalnya perasaan aku gak enak. Pas dicek, aku bawa bukan modul pengantar tapi modul penelitian." Kiya menggigit lagi es krimnya. "Warnanya sama sih..."
Sekedar informasi, warna modul kontur memang berwarna sama jika di kampus mereka. Bahkan psikometrika dan metode penelitian I sama III saja bukunya masih serupa satu warna. Modul kontur memang sudah diberikan dari semester kemarin dimana Psikometrika dimulai untuk melatih tanggung jawab, peraturannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Keep This Secret? [KDY-END]
General FictionNotes : Ceritanya beneran udah tamat, lagi direvisi aja Arshaka Dirgantara Arundani. Seantereo mahasiswa di jurusan Psikologi tahu kalau ditanya soal bapak yang satu ini, bakalan auto tegang. Tegang di sini itu karena langsung keinget auto sadis dan...