PROLOG

15.1K 709 8
                                    

Seorang pria dengan kemeja putih juga celana bahan abu-abu baru saja pergi keluar dari kelas, tidak lupa menenteng barang bawaannya yang sebelumnya sudah dia masukkan ke dalam ranselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pria dengan kemeja putih juga celana bahan abu-abu baru saja pergi keluar dari kelas, tidak lupa menenteng barang bawaannya yang sebelumnya sudah dia masukkan ke dalam ranselnya. Hampir kebanyakan mahasiswa di kelas gembira karena mata kuliah yang sangat membuat stress dengan durasi tiga SKS bisa selesai.

Di saat semua teman sekelas, bahkan teman dekatnya merasa gembira, gadis itu hanya bisa tersenyum. Dimasukkannya alat tulis serta buku materi, ke ranselnya. Modal pamit seadanya dengan keenam sahabatnya, gadis itu langsung keluar kelas.

Koridor lantai tiga di gedung fakultasnya sangat ramai saat ini. Wajar, sebab jam setengah enam sore adalah batas kegiatan pembelajaran paling akhir, alhasil di jam menuju petang seperti ini, masih ada beberapa kelas yang baru bubar, termasuk juga kelasnya. Seraya mengucapkan permisi kepada kakak tingkat atau adik tingkat yang menghalangi jalannya, buru-buru gadis itu terpaksa menuruni tangga. Elevator sudah tidak perlu ditanya, tentu saja jadi suatu incaran turun dengan jalan praktis.

Sesampainya di lantai satu dengan deru nafas yang tidak teratur, gadis itu di suasana yang cukup ramai karena ternyata ada beberapa dosen yang masih ngobrol-ngobrol sebelum pamit pulang memperhatikan ke arah sekumpulan para dosen itu.

Merasa agak lega, ternyata dia tidak ikut mengobrol juga, sekedar basa-basi.

Karena sudah tahu dimana seseorang yang tengah dia cari, gadis itu memilih pergi ke parkiran belakang gedung fakultas karena tempatnya yang tidak strategis.

Di sana jarang menjadi tempat parkir dan benar saja, bahkan gadis itu hanya bisa melihat mobil miliknya yang menjadi satu-satunya mobil yang terparkir di sana saking, memang kebanyakan mahasiswa katanya merasa ada hawa yang berbeda—punya alasan terlalu jauh parkir di sini kalau dari pintu utama yang memang benar.

Masih ada banyak alasan yang membuat dosen juga mahasiswa malas parkir di belakang gedung fakultas yang tentu saja menjadi suatu kemudahan buat mereka.

Tahu benar jika mobilnya tidak dikunci, gadis itu langsung masuk juga pada detik itu pula disambut senyuman hangat serta manis dari laki-laki berkemeja putih, bercelana bahan abu-abu yang baru selesai mengajar di kelasnya, iya, dosennya.

"Aku jalan terus nepi di Masjid dulu buat sholat, abis itu makan malem ya."

"Hehe, aku ikut bapak... eh, kakak aja. Asal gak kemaleman aja, kak, hehe."




"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How to Keep This Secret? [KDY-END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang