DOSEN MUDA

674 35 14
                                    

Selama diperjalanan kerumah seperti biasa mereka berbincang bincang banyak hal..

" udah turunin aja kalau capek" jelas alberd

" hmm. Kamu meragukan kejantanankukah?" Tanya davis kesal..

" eleh eleh.. sensi amat kayak pantat bayi, jelas alberd.."

"Yang, nanti kalau aku tua tidak bisa lagi menggendongmu apakah kamu akan tetap mencintaimu?" Jelas davis

"Apakah kalau kau tua akan menjadi jelek?"

" semua orang akan jelek pada masa tuanya" jelas davis lagi

"Hmmm. Kalau gitu aku akan pikirkan"

" maksud kamu, ada kemungkinan kamu akan meninggalkanku?" Heran davis

" mungkin , siapa yang tahu" jelas alberd. Davis menjadi sedih..

" sepertInya aku harus cari obat agar tidak menjadi tua.." jelas davis sedih. Alberd kali ini minta diturunkan

" hey sayang, " alberd memegang wajah davis dengan lembut. Dijalanan komplek rumahnya yang begitu sepi..

" apakah kamu mencintaiku karena penampilanku?" Tanya alberd Dan davis menggeleng..

" apakah ada alasan bagimu mencintaiku?" Tanya alberd lagi dan alberd menggelengkan kepalanya juga..

" aku gag ada alasan mencintaimu, karena cintaku sendiri adalah kamu" jelas davis

" kalau begitu kenapa kamu gelisah kalau kamu nanti tua? Cintaku sama sepertimu, mencintaimu tidak butuh alasan bagiku, sehingga saat tua, bahkan ketika kau tidak mampu lagi ke wc untuk buang air, aku akan tetap mencintaimu" perkataan alberd membuat davis senang.. dia memeluk kekasihnya dengan hangat..

Masih dalam pelukan davis
" jika rambutmu jadi putih, kulitmu jadi keriput, kau akan tetap sama davisku, betisku, kekasihku, dan mantan pacarku" jelas alberd

" mantan pacar?" Tanya davis heran

" iya mantan pacar. Apakah kamu tidak berniat menikahiku suatu saat nanti?" Davis makin tidak mengerti

" tentu, bahkan hari ini kalau kamu mau aku kan menikahimu" jawab davis meyakinkan pacarnya takut salah paham. Albert tersenyum mencium bibir kekasihnya itu sekilas.

" kalau kamu menikahiku, apakah aku masih pacarmu? Bukan kah aku jadi istrimu?" Jelas alberd.

" astaga.. kamu kok romantis kali betisku.. kok aku makin cinta" jelas davis..

" kok makin cinta sayang? Apakah kadar cintamu berubah ubah?" Tanya alberd. Davis tersenyum kali ini dia mencium kening kekasihnya...

" kadar cintaku memang berubah, tidak menetap, tapi bukan berkurang, setiap kamu melangkah, cintaku dutambah 10kali lipat, setiap kamu tersenyum cintaku tambah 10 kali lipat, setiap kamu memelukku cintaku bertambah 10 kali lipat, setiap kamu memangis cintaku akan membuatmu tersenyum sepulu kali lipat, ketika kamu tidak disisiku cintaku bertambah 20 kali lipat karena memikirkanmu dan merindukanmu" jelas davis membuat albert tersenyum..

" terimakasih, kamu alasan bagiku, menikmati hari indahku. Lihat diatas sana apakah kamu lihat langit dan bintang? Aku berbeda dengan langit. Jelas davis sambil mengajak alberd berjalan bergandengan tangan dan menunjuk langit..

" hah.. kenapa ? kan langit nya indah karena bintang, dan bintang ada tempat disisi langit. Bukan kah mereka saling melengkapi?" Tanya alberd..

" yups, mereka saling melengkapi, tapi aku tidak menyukai langit, menyelimuti banyak cahaya sekaligus, bagiku aku adalah batang lilin, hanya membuat 1 sumbu bercahaya.. " jelas davis gombal...

CINTA DARURATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang