Hari ini hari dimana kita akan membuat para fans senang. Mengapa? karena kita akan comeback. Para fans sudah menunggu nya sejak lama. Semua member dreamies juga sangat antusisas dengan comeback ini.
"fighting yeorobun" ucap mark yang menatap para member satu satu sembari menampilkan senyum nya yang indah seindah pemandangan kota seoul.
Semua member terlihat sangat bahagia , apa lagi haechan , dia sangat antusias , sangat sangat antusias. Tapi... renjun tetap sama melamun dan terlihat seperti pucat dan tidak enak badan.
Mark pun menghampiri renjun yang terdiam di tempat duduknya "jun , are you okay?" tanya mark dengan tatapan meyakinkan renjun
"i'm ok" jawab renjun bohong sembari tersenyum paksa kepada mark yang menatapnya.
"aku ngeliat kamu kayak ga enak badan jun , kalau kamu sakit bilang aja" lanjut mark yang kini duduk di sebelah renjun dan tangan kanannya menempel di dahi renjun
"KAMU PANAS JUN" teriak mark panik yang membuat para member terkejut melihat renjun
"engga gw gapapa" jawab renjun yang lagi lagi berbohong kepada mark dengan senyuman manis mewarnai wajahnya yang kini pucat.
"lu jangan bohong deh ini lu panas jun" ujar mark panik
Para member saling menatap dan memasang muka panik juga sama halnya dengan mark.
"gw suruh staff bawa lu ke rumah sakit ya" mark dengan sigap menekan nomor ponselnya staff dan segera menelponnya
Belum sempat mark menekan tombol berwarna hijau dengan gambar telepon , renjun sudah menarik tangan mark "tidak perlu" ujar renjun yang kini tersenyum dengan mata yang setengah membuka dan bibir pucat
"gw khawatir sama lo jun , sekarang jadwal kita banyak dan gw ga mau kamu sakit lagi jun" ujar mark yang kini memeluk renjun
Terasa detak jantung yang begitu cepat di dada renjun yang di rasakan mark , sungguh renjun seperti sedang cape raganya.
"gw bisa , gw ga mau ngecewain para fans , jangan larang aku untuk membahagiakan mereka" ujar renjun sembari menepuk pundak mark
"KESEHATAN LU LEBIH PENTING GW GA MAU LU SAKIT" kini chenle berteriak seolah menahan renjun untuk tampil , raut mukanya tampak merah dan tangan kanannya yang mengepal seperti menahan tangis.
Jaemin tertunduk , dia juga menahan tangisnya dan teringat kembali percakapan renjun dan mark di studio kemarin. Sakit sekali .
"gw baik baik aja kok , gw bisa ikut kalian promosi" kini renjun berdiri dan memasang wajah yang tersenyum lebar seolah dia tidak merasakan sakit.
Chenle yang pasrah akan semangat renjun hanya diam memandangi renjun sembari menahan tangis dengan nafas yang terengah engah
Jaemin terus menerus mengepalkan tangannya agar air mata tidak jatuh begitu saja. Haechan hanya bengong seolah biasa saja , jisung menatap sayu renjun, sebenarnya jisung tau semua penderitaan renjun , mengapa? karena jisung bisa membaca pikiran semua member. Jeno? hanya diam , dia tidak tahu apa apa soal mimpi renjun , jaemin tidak cerita kepada jeno.
Suasana seketika hening , hanya ada suara game haechan dari ponselnya. Renjun menatap kosong lantai berwarna putih dengan menahan sakit di sekujur tubuhnya. Dia demam dan juga detak jantungnya yang terus berdegup dengan nafas yang tidak teratur. Mark menunduk dan membuang nafas pelan agar dirinya merasa tenang dan tidak terbawa emosi yang begitu membuatnya akan mengeluarkan benda cair dari matanya.
"ayo kalian harus pergi" tiba tiba suara staff memecah suasana yang awalnya hening sekarang berubah menjadi hentakan kaki para member.
"kamu kuat?" tanya mark
renjun tersenyum "gw kuat" jawab renjun
"hyung , liat deh , lucu banget kan, ini gambaran aku" jisung memperlihatkan sebuah gambar moomin yang sedang tertawa dengan seorang lelaki yang terjatuh
Renjun melihat gambar tersebut dengan raut wajah tersenyum dan hati berbicara "aku akan selalu di sisi kalian , tawa kalian membuatku jatuh di dalam kenyamanan seperti keluarga. Aku akan selalu bersama kalian , tak ada lagi yang akan memisahkan kita" batin renjun sembari melihat gambar jisung.
"hyung?" jisung menyenggol pundak renjun dengan tatapan heran
"eh iya bagus banget aku suka" ucap renjun dengan senyuman tulus terpancar di bibir tipisnya.
"kalian, satu satu nya keluarga yang ada saat ini. Canda tawa kalian , dan tangisan kalian membuatku sadar betapa kerasnya hidup ini" batin renjun.
jisung tersenyum mendengar suara hati renjun.
"WE ARE DREAMIES" teriak seluruh member
"aku yakin , kita bisa " batin renjun
"Terimakasih sebesar besar nya untuk para fans yang hingga kini masih bersama kami dan selalu mendukung kami . Cinta yang kami berikan akan selalu besar untuk kalian" pidato mark membuat para fans teriak histeris , ada yang menangis juga mendengarnya.
"thankyou dreamies , thankyou mark and thankyou all members. We love you" teriak para fans bersamaan yang membuat member dreamies menangis terharu.
Pada saat dreamies akan foto bareng bersama sama , lampu panggung tiba tiba bergoyang , renjun yang melihat itu langsung sigap mendorong para member untuk ke samping.
BRAKKKKKKK
suara badan renjun yang terjatuh setelah mengenai lampu tersebut. Darah segar mengalir begitu saja dari tubuh renjun yang kecil. Seluruh fans beserta para member langsung terkejut. Chenle dengan sigap berlari ke arah renjun yang sudah bersimbah darah.
"RENJUN RENJUN" teriak chenle menggoyangkan tubuh mungil renjun yang kini terdapat banyak sayatan dari pecahan kaca , chenle menangis di tempat
"CEPAT BAWA DIA KE RUMAH SAKIT" teriak mark yang membuat para staff mengangkat tubuh mungil renjun.
"kamu... lelaki kuat. Mimpi mu menjadi nyata , maaf aku tidak bisa melindungimu , maaf maaf." batin mark yang berlari mengejar staff
"harap tenang , doakan yang terbaik untuk renjun " ujar jaemin
Para fans ada yang pingsan sekaligus menangis tak tahan langsung melihat tubuh renjun yang bersimbah darah karena pecahan kaca lampu.
"aku tahu kamu kuat. kamu pasti bisa menjalani ini hyung" batin jisung yang berjalan cepat mengejar renjun yang di gendong staff
Huang renjun , lelaki kuat nan murah senyum , kini terbaring lemas di kasur rumah sakit. Alat alat medis yang terpasang di tubuhmu , selang kecil yang membantumu bernafas, dan tangan yang di infus. Kaki kanannya yang tertutupi oleh plaster , tubuh mungilnya yang kini banyak bekas jahitan di manapun . Keadaan ini , seolah membuat siapapun yang melihatnya sangar hancur dan ingin sekali menyadarkan renjun dari koma nya yang cukup lama.
"maaf , aku harus meninggalkan kalian" ucap renjun yang kini sudah menjadi arwah dan melihat para member menangis di ruang penuh dengan alat medis itu.
note:
uwaaa gimana tisu nya udh abis berapa box? hahahaa canda canda
jangan sedih dulu ya..
lanjut next part
jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Smile🥀 [END]
Fanfiction𝘼𝙠𝙪... 𝙃𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙍𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣 𝙡𝙚𝙡𝙖𝙠𝙞 𝙥𝙚𝙣𝙜𝙚𝙘𝙪𝙩 , 𝙡𝙚𝙡𝙖𝙠𝙞 𝙡𝙚𝙢𝙖𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙬𝙖𝙣. 𝘼𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙚𝙡𝙖𝙠𝙞 𝙥𝙤𝙡𝙤𝙨 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙥𝙪𝙩𝙪𝙨 𝙖𝙨𝙖. 𝙘𝙖𝙨𝙩: -𝙃𝙪...