25.

403 32 0
                                    

Renjun punya rencana , hari ini dia akan mengikuti kemana yeonjun pergi , dan renjun akan berusaha membuat rencana lain agar apa yang dilakukan yeonjun gagal .

"hyung , gw punya rencana , gw bakal ngikutin yeonjun untuk sementara supaya gw tau apa yang dia rencanain" kini renjun berdiri di hadapan mark yang sedang memainkan ponselnya

Mark mengangguk "makasih ya" lalu tersenyum lebar.

Renjun pun mulai meninggalkan mark seorang diri dan mulai pergi menuju dorm TXT.

Sesampainya renjun di dorm TXT , dia di suguhkan dengan pemandangan yang mengejutkan , poster NCT dream di coret coret , muka mark di gunting. Saking bencinya sama nct dream ya? batin renjun

Kini renjun masuk ke dalam sebuah ruangan , terdapat seorang laki laki dengan tubuh besar seperti johnny hyung , lebih tinggi dari renjun. Siapa lagi kalau bukan yeonjun. Laki laki yang akan menghancurkan nct . yeonjun sedang duduk di samping tempat tidurnya . Dia menatap kosong lantai kamar berwarna coklat kayu , dan terus memainkan jari jemarinya. Suasana di dorm TXT sangat sepi , hanya ada suara kendaraan di luar dorm.

Yeonjun menatap poster nct dream yang kini sudah ada di tangannya , tak sadar air matanya mulai berjatuhan. Renjun terheran heran dengan perasaan yeonjun sekarang.

"maaf gw harus ngelakuin ini , gw takut kalau bang pd nim marah kalau grup gw ga laku" batin yeonjun yang terus menatap kosong poster nct dream di tangannya.

Renjun terkejut , benar benar terkejut , renjun pikir yeonjun melakukan ini karena rasa kebencian kepada nct dream , tapi dia tidak mau membuat bang pd nim marah dan kecewa. Lantas mengapa harus menghancurkan grup lain? kenapa mereka ga berjuang aja.

Yeonjun yang awalnya duduk , kini berdiri dan berjalan menuju ruang tengah. Di sana sudah ada hueningkai dan beomgyu yang asik menonton tv.

"gw mau keluar dulu" ujar yeonjun yang berjalan menuju pintu keluar . Hueningkai dan beomgyu hanya mengangguk dan terus menatap fokus layar tv.

Renjun terus mengikuti kemana yeonjun akan pergi. Langkah demi langkah , yeonjun memakai masker putih dengan outfit serba hitam. Tak lama , yeonjun berhenti di suatu tempat , tidak ada orang berlalu lalang di tempat ini. Udara yang terasa dingin menusuk siapapun yang merasakannya, rumah yang tidak begitu besar , dengan pagar putih di depannya.

perlahan, yeonjun mulai memasuki rumah itu dengan perasaan gugup yang bisa di rasakan renjun. Mukanya yang datar dengan tatapan kosong.

tok...tok...tok...

Yeonjun mengetuk pintu pelan. Tak lama sang penghuni pun membukakan pintu. Bang pd nim , ya .... beliau yang membukakan pintu , renjun terkejut dan berhenti sejenak ketika melihat seorang bertubuh besar dengan kacamata kini menatap yeonjun dengan smirk.

"masuk sebelum orang lain tahu" bang pd nim langsung menarik tangan yeonjun untuk masuk ke dalam.

Renjun ikut masuk dengan perasaan penasaran apa yang akan di lakukan mereka.

"rumah yang bagus" batin renjun yang melihat setiap sudut rumah tersebut. Dinding berwarna putih , dan terdapat lukisan gambar singa. Furniture yang ada di rumah itu juga tak kalah bagus. Sofa yang berwarna hitam dan meja kayu di depannya.

Yeonjun pun di bawa ke dalam sebuah ruangan gelap , kemungkinan kecil orang orang tahu ruangan itu.

"kamu udah buat rencana?" tanya bang pd nim yang menatap yeonjun penuh tanda tanya.

Yeonjun diam , tidak menjawab dan menunduk. Suasana hening sejenak sampai bang pd nim menanyakan hal yang sama pada yeonjun.

"jawab , kamu sudah buat rencana?" tak ada balasan dari yeonjun.

Brak....

suara meja yang di pukul oleh bang pd nim. Yeonjun pun terkejut dan langsung mengangkat kepalanya , sedang kan renjun tetap mengamati percakapan mereka.

"udah. Soal masalah renjun yang mati aku ga mau tanggung jawab aku cuma nyuruh anak buah biar dia yang kerjain. Aku kira yang kena mark , tapi renjun." yeonjun mulai memberanikan diri untuk berbicara menatap bang pd nim yang kini menatap sinis yeonjun.

"yang udah berlalu ga akan di ungkit lagi. Mereka juga ga tau kalau kita yang ngerencanain ini semua. Yang harus kita pikirin sekarang itu bagaimana nct dream bisa hancur terus mereka bubar" ujar bang pd nim yang menatap serius yeonjun

Yeonjun diam sejenak , dia sedang mencerna kata kata bang pd nim. "aku udah bikin rencana, menurutku dengan meninggalnya renjun semua member dream akan down dan ga semangat , apakah kita harus membunuh satu di antara mereka lagi? jadi anggota mereka berkurang. Dan sasaran aku sih mark , karena dia leaderny" jelas yeonjun yang di balas anggukan cepat bang pd nim

"bagus juga rencanamu , tapi bagaimana caranya?"

"aku yang urus" jawab yeonjun tersenyum kecil ke arah bang pd nim.

"sejujurnya gw ga mau ngelakuin hal ini , tapi mau gimana lagi" batin yeonjun

Renjun cukup terkejut . Mendengar rencana yeonjun , renjun langsung pulang menuju dorm nct dream dan menceritakan semuanya kepada mark.


"apa? lu serius dia bakal ngelakuin gitu? " tanya mark dengan perasaan setengah terkejut dan setengah heran

Renjun mengangguk

"kamu harus hati hati hyung , gw ga mau ini semua terjadi. Hmmm... aku usahain aku bisa ngejaga kalian ya , jangan khawatir" ujar renjun menangkan mark yang kini merasa takut akan rencana yeonjun.

Tak sadar , jisung dari tadi sudah mendengar percakapan antar mark dan renjun. Jisung juga bisa melihat renjun yang berada di depan mark.

"aku ga boleh diem aja , aku harus kasi tau yang lain" batin jisung yang mulai meninggalkan tempat di mana mark dan renjun berada.











"hyung gw mau ngomong"

"HAH? DEMI APA LU SUNG , DIA YANG NGELAKUIN? SERIUS LU? WAH GA BENER GA BISA DI BIARIN" emosi jaemin membuldak setelah tau apa yang sebenarnya terjadi

"gw tadi dngr mark hyung sama ren-"

"renjun? bukannya dia udah gaa ada?" tanya jaemin heran

Jisung lupa kalau jaemin ga tau arwah renjun selalu mengikuti dreamies.

"aku ga tau kalau aku cerita hyung bakal percaya apa engga, tapi gw ga mau mark hyung nyusul renjun hyung. Renjun hyung sebenarnya selalu ngikutin kita kemanapun. Dan tadi dia ngikutin yeonjun biar tau apa yang di rencanain yeonjun. " ujar jisung yang menunduk di sebelah jaemin

Suasana hening sejenak. Jisung terus menunduk , jaemin menatap kosong jendela kamarnya .

"terus kita sekarang harus gimana" tanya jaemin menatap jisung

Jisung menggeleng seolah tidak tahu apa yang harus di lakukan

"renjun hyung akan melindungi kita. Dan satu satunya cara kita membantu renjun hyung ya kita harus semangat dan ga peduli soal rencana yeonjun" ujar jisung yang mulai mengangkat kepalanya

Jaemin mengangguk paham











"maafkanku teman"









note:
lanjut next part ya!
jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty

Behind The Smile🥀 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang