Jung Jaehyun : After Married [Completed]

🤵 After Married : 10 👰

Happy reading gais...

***

HARI FESTIVAL KAMPUS

Suasana kampus hari ini beda dari biasanya, ada banyak pernak-pernik yang dihias disetiap ruangan serta koridor dan lapangan tengah ramai dikerumuni oleh orang-orang yang asik bercengkrama satu sama lain.

Setelah acara pembukaan di aula tadi, sontak semua mahasiswa dan mahasiswi langsung bubar, kembali dikegiatan masing-masing. Yang sibuk lomba harus mempersiapkan diri, panitia acara, sedangkan yang tak ada kegiatan sama skali, paling menikmati waktu luangnya tidur dikelas.

Ada banyak stand makanan dan minuman yang sengaja buka diacara seperti sekarang, hanya untuk mendapatkan pundi-pundi pemasukan yang memadai.

“HANJIS!!!!” teriak Yura yang berhasil membuat sang empu nama berbalik menatapnya, padahal Hanjis sudah siap-siap menggas motornya menjauh dari fakultas Kimia. Karena kebetulan semua inti acara dilakukan di fakultas Kedokteran, jantung pusat dari kampus ini.

“Kenapa Yur?” balas Hanjis ketika Yura sudah berada didepannya yang tengah tersenyum cerah, secerah matahari pagi.

Jam 11 masih bisa dikatakan pagi atau tidak? Entahlah, Hanjis tidak peduli.

“Nebeng dong”

“Udah ketebak sih di muka lo, mau kemana?”

“Kedok”

“Oiya, tujuan anak-anak sekarang kesana, yaudah kuy” Dengan gerakan cepat Yura naik kebagian belakang Hanjis dan berpegangan pada pundak pria itu.

Tak butuh waktu yang lama mereka pun tiba di fakultas Kedokteran dengan aman sentosa, karena melihat suasana yang lumayan ramai, Yura berpamitan terlebih dahulu kepada Hanjis karena harus bertemu dengan Jeffrey memberikan baju kaos hitam sesuai perintah sang suami kemarin.

Semalam Jeffrey tak ada waktu untuk sekedar pulang kerumah karena harus melakukan latihan ketat menjelang lomba, Yura pun sempat dengar sedikit dari Bagas jika pelatih Basket memang seketat dan semenyeramkan itu jika mengenai lomba, maka Yura pun memakluminya dan membawakan Jeffrey beberapa keperluan gantinya.

“Jeff!!!!”

Ia mendapati suaminya tersenyum lebar saat melihatnya, Jeffrey berlari kecil kearah Yura bak sebuah drama-drama romansa yang sering ditonton dilayar kaca. Setibanya ia dihadapan sang istri, ia langsung mengecup kedua pipi Yura dengan gemas, sehingga membuat beberapa orang memekik iri atas perlakuan manis tersebut.

“Udah mandi?” tanya Yura, seharusnya tak perlu ia pertanyakan karena ia melihat rambut Jeffrey masih agak basah akibat keramas, mungkin.

“Iya udah, sisa ganti baju aja”