Chapter 09 -Wedding Day-

925 49 0
                                    

♡♡♡

Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan diliputi rasa damai, tentram, dan bahagia.

♡♡♡
_________________________________________

"Saya terima nikah dan kawinnya Prescilla Nadina dengan emas sebesar 25 gram dan seperangkat alat solat dibayar tunai." Tegas pak rey yang sedang mengucap ijab qobul.

" Bagaimana para saksi! SAH??" Tanya pak penghulu dan dijawab serentak oleh para saksi

"SAH…."

" Alhamdulillahirobilalamin wabihi nastain……………."

"Aamiin"

Maka, aku pun mencium tangan pak rey dan sebaliknya pak rey pun mengecup kening ku.

"Mas, aku bahagia." Ucap ku.

"Sama sayang, mas juga bahagia." Jawab pak rey

"Kenapa mas mau menerima aku apa adanya? Padahal diluar sana banyak loh mas yang suka sama mas secara mas kan ganteng, baik, Dosen jenius juga. Hheeehhee" tanya ku

"Sayang, yang namanya cinta itu tidak memiliki alasan, seburuk apapun kamu mas akan menerima semua yang ada di dalam diri kamu dengan ikhlas begitu pun kamu sayang…"
Ucap pak rey sambil mengecup sekilas pipi ku.

Tanpa diduga, kedua pipi ini memerah dengan seketika.

"Ciee blushing" goda pak rey

"Apaan sih pak" kataku malu

"Mulai sekarang panggil mas, jangan pak, oke?" Perintahnya

Aku pun mengangguk dan mengatakan "Iya mas"

o0o

Semua acara dari mulai akad nikah, sungkeman, resepsi, dan acara lainnya sudah kulalui dengan lelahnya.

Hari pun sudah malam lalu aku merasa ketakutan dengan malam pertama. Apa aku akan menjadi wanita seutuhnya malam ini? Aku masih takut. Sangat takut, apalagi dari beberapa artikel yang aku baca bahwa malam pertama itu sakit, waktu pertama katanya sakit sekali sih, sampai keluar darah.

"Sila mandi dulu" ucapku pada pak rey yang sudah mandi, dia sedang meminum kopi dan bersandar di sofa hotel ini.

"Iya" jawabnya singkat

Tak lama kemudian, aku pun selesai mandi dan aku terduduk di ujung ranjang.

"Mas, aku belum siap" ucapku sambil menunduk karena aku takut dia marah.

"kenapa?"

"Gapapa mas, aku takut"

"Jangan takut, Sebaiknya kita harus segera melakukan ibadah ini." Ucap mas rey dengan tegas

"Kamu milikku dan aku milik mu."

Hingga malam itu pun menjadi malam dimana aku kehilangan kesucianku yang direnggut oleh suami tampanku.

o0o

Pagi mendatang, matahari menyongsong dengan begitu berwibawanya. Sedangkan aku sedang berkutat dengan peralatan masak ku.

Aku sudah tidak mengontrak lagi, sekarang qila hanya sendiri di kosan.
Aku sekarang tinggal bersama suamiku, pak dosen posesif yang tampan.

Pagi ini aku berencana untuk memasak 'Fried Rice' bahasa nya keren, padahal aku cuman mau masak nasi goreng.

Ketika sedang memasak, aku dikejutkan dengan sebuah tangan yang memeluk pinggangku dari belakang.

"Mas ih ngagetin aja" ucap ku

"Sebentar aja sayang," kata nya dan aku pun membiarkannya.

"Udah siap mas, ayo makan" ajakku.

"Iya" ucapnya dan langsung memakan masakan ku.

"Gimana rasanya?" Tanya ku

"B aja sih"

"Gak enak yah?" Tanyaku

"Enak kok" jawab nya.

"Cuma aku gak terlalu suka sama bawang merah, soalnya dia kan jahat?" Guyon nya

"Ternyata kamu bisa bercanda juga ya mas" ucapku.

"Iya dong"

"Sayang aku mau kamu lagi." Ucap nya.

"Apaa? Jangan lah mas, itu aku masih sakit mas, gamau ah perih." Kata ku

"Seorang istri tidak boleh menolah keinginan suami." Tegas nya dan aku pun hanya cemberut mendengarnya.

Akhirnya hal itu pun terjadi kembali pada pagi hari ini. Aku yang lelah pun harus melayani nya dengan suka rela.
Hingga 3 ronde dia masih kuat, sedangkan aku? Dari ronde pertama aja aku sudah gak kuat.

Hingga kami pun tertidur pada akhirnya.

_________________________________________

Pernikahan sila dan rey♡

Next part ----》

Arah Kehidupan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang