Chapter 08 -Sibuk-

713 45 0
                                    

♡♡♡

Tidak ada seorang pun yang akan membuatmu kecewa kecuali kamu sendiri yang mengizinkannya.

♡♡♡

_________________________________________

Besok adalah hari pernikahan ku, tapi aku tetap harus kuliah karena bagaimanapun aku adalah seorang mahasiswi beasiswa yang tidak bisa seenaknya dalam mengambil cuti.

Jadwal kuliah ku sangat padat, pagi matkul Sosiologi oleh bu cindy, siang Matematika oleh bu sastro, lalu sore pun ada matkul Sains oleh pak leo.

Qila sangat enak, dia hanya memiliki 1 matkul di siang hari. Dengan enaknya dia masih tidur-tiduran di kosan kami.

Aku berangkat pagi dengan menggunakan mini bus. Sampai di area kampus aku dikagetkan dengan kedatangan kak Geovano bersama cewek cantik disebelahnya dan mereka menghampiri ku.

"Oh jadi ini yang udah mutusin kamu, sayang?" tanya sang cewek yang hanya dijawab dengan gumaman oleh  kak vano.

"Oh ya, lo presscilla nadina kan?" Tanya nya

"Iya kak"

"Gue Karina Deandra Sutama. Pacarnya Geovano." Kenal nya

"Oh iya kak" jawabku

"Eh kak vano dan kak karin, sila pamit dulu ya." Pamitku pada mereka berdua.

"Tunggu" Ucap kak vano

"Iya?"

"Gue mau minta maaf sama lo."

"Kakak gak salah kok"

"Sorry gue gak bisa jelasin semuanya sekarang. Tapi gue salah karena udah
Mutusin lo. Gue minta maaf atas sikap gue sama lo selama ini." Kata kak vano dan aku pun hanya menjawab dengan senyuman manisku. Lalu aku berjalan menuju kelasku.

o0o

Malam harinya, umi dan abi baru saja tiba, kemudian mereka memintaku untuk segera tidur karena besok pagi pernikahan akan di adakan di Hotel plazzerz'A.

"Umi aku beneran besok akan nikah?" Tanyaku.

"Iya loh.."

"Umi aku benar-benar gak yakin dengan keputusanku saat ini. Tapi semoga pak rey bisa menjadi imam pelengkap bagiku."

"Nak, ketika kamu memutuskan untuk menerima lamaran nak rey, berarti kamu sudah siap menjadi istrinya. Kamu harus bisa menjadi istri yang menurut pada suami. Karena kelak kamu akan bersama dengannya hingga tutup usia." Nasihat umi.

"Makasih mi selama ini umi udah jadi ibu terbaik di dunia ini. Sisil akan tetap mengusahakan supaya bisa menghajikan umi dan abi. " kataku sambil memeluk umi

"Sudah lah cepat tidur."

"Iya mi"

o0o

Pagi pun terasa sangat cepat mendera. Sehingga dadaku bergemuruh dengan cepatnya. Saat keluar kamar aku dikagetkan dengan keempat sahabatku, Rere, Malvin,Abi dan qila yang sudah siap dengan kebaya dan pakaian batiknya.

"Loh kok pengantin masih pake baju tidur?" Tanya rere

"Iya re," aku pun masuk ke kamar dan mengganti pakaian ku menjadi baju gamis.

Aku bersama rombongan pun pergi pada pukul 06.00 karena acara akan diadakan pukul 09.00. Aku akan berdandan di Hotel plazzerz'A.

Sesampainya di hotel, hotel itu sudah disulap menjadi tempat yang sungguh indah. Aku pun menuju tempat rias kemudian mengganti bajuku dan diriasi oleh sang tukang salon.

"Yaampun Chin you cantik banget, pasti calon suami you kelepek-kelepek sama you. Bibir you seksi." Kata sang tukang salon wanita, tetapi seperti lelaki.

"Makasih mba"

  Waktu terasa berjalan dengan cepatnya. Hingga keluarga pak rey sudah tiba di hotel. Jantungku terus saja bergemuruh. Aku merasa belum siap tapi aku harus siap.

"La Takhaf sil Allah ada disisi mu." Ucapku menguatkan diri sendiri.

Lalu rere dan qila datang kepadaku dengan senyuman yang tak pernah absen dari tadi.

"Kenapa sih senyum mulu?" Tanyaku yang dijawab kekehan oleh mereka berdua

"Senyum kan ibadah" kata Qila.

"Iya juga sih, tapi kalo senyum terus gitu kek aneh gitu." Ucapku jujur.

"Yaudah pengantin udah siap kan? Tuh pak rey ganteng banget loh." Kata rere sambil tersenyum miring.

"Aku deg-degan banget" Kata ku pada mereka.

o0o

_________________________________________

Next part ----》

Arah Kehidupan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang