32

127 6 0
                                    

Rose

"Hei Luca, aku tidak tahu kau berada di sini." Nick muncul entah dari mana, lalu melingkarkan lengannya di bahu Luca.

Aku melihat tubuhnya tersentak, ketegangannya meningkat setiap detiknya. Dia memercayai Nick, dia sudah berteman dengannya selama bertahun-tahun, jadi mengapa sekarang? Mengapa Nick memutuskan untuk mengacaukan kepalanya?

"Rose, kau terlihat menakjubkan seperti biasa, kau orang yang beruntung." Ujar Nick, menarik Luca lebih dekat dengannya, aku memejamkan mata dan berharap Daniel tidak mendengarnya. Percakapan Daniel dan Chloe harus mendalam agar dia tidak bereaksi, saai ini dia tertawa dengan Chloe dan mungkin tidak menyadari Nick ada di sini, mengancam akan merusak segalanya.

"Pakaianmu terlihat seperti sampah, bahkan untukmu Rose." Emily muncul muncul di belakang Nick.

"Aku bahkan tidak bisa menilai pakaianmu Emily." Aku membalasnya, dia mengenakan gaun hitam mungilnya.

"Wow, sekarang kau punya beberapa pria?" Emily melangkah mendekatiku, lalu aku berdiri dengan mengangkat alisku.

"Emily tutup mulutmu." Seru Nick, aku menyaksikannya dengan terkejut.

Aku sama sekali tidak suka keduanya, mengatakan pacarnya 'tutup mulut'. Wow, Nick bahkan lebih brengsek dari yang kukira. Memutar mataku, aku mencoba mundur dari percakapan bodoh ini dan bergerak lebih dekat ke Darcy, matanya menatap tajam pada Emily seolah dia siap untuk membunuhnya.

"Tenanglah" Ujarku seraya memepuk bahunya, berusaha menahan tawa ketika raut wajah Darcy melembut ke arahku.

"Aku tidak percaya padanya Rose, lihat bagaimana dia menatap Luca." Geram Darcy.

Aku memandangnya, matanya tertutup, lubang hidungnya melebar dan tubuhnya menegang ketika Nick membisikkan sesuatu ke telinganya. Apa yang sedang terjadi? Aku akan gila jika menyaksikan semua ini. Aku tidak bisa memberitahu Daniel apa yang sedang terjadi sekarang, tapi aku harus memberitahunya. Besok. Aku hanya perlu membujuk Luca bahwa itu ide yang bagus.

"Rose!" Kakakku berteriak ke arahku, senyumnya cerah saat dia mendekat padaku. Aku berdiri, Darcy tepat di belakangku saat kami berjalan melewati lantai dansa.

"Ada apa?" Aku bertanya, dia tersenyum lebih cerah padaku.

"Di mana priamu itu?" Dia bertanya, aku merasa ditarik kembali sebentar, pria siapa?

"Siapa yang kau bicarakan?" Aku bertanya dengan gugup, tentu saja, dia tidak tahu.

"Jacob, itu sebabnya kami hampir tidak melihatmu, kau menyembunyikannya dari kami." Ujarnya seraya menarikku lebih dekat dengannya, tatapannya terlihat nakal. Lee tertawa di sampingnya, keduanya tidak sadar. Ya Tuhan dia mabuk dan dalam suasana hati yang baik.

"Siapa Jacob? Sekarang aku tertarik." Emily menyela, Danil melangkah mundur dan menatapnya. Aku menatap lurus ke mata Luca, dia terlihat khawatir, bahkan takut.

"Apa yang sedang terjadi?" Aku bicara padanya, berharap dia mengerti. Ekspresi wajahnya kosong tapi aku bisa melihat banyak emosi di matanya.

"Seseorang berkencan dengan Rose." Kakakku menjawab, tidak melihat ketegangan meningkat di antara semua orang kecuali dia dan Lee.

"Wow, ini menarik bukan Rose? Aku tidak tahu kau suka bercinta, oh Luca yang malang." Seru Emily. Kepalaku berputar seketika, buku-buku jari tanganku membentuk menjadi kepalan erat.

"Jangan mulai Emily." Seru Luca. Aku menarik napas dalam-dalam, wajah Luca memerah.

"Dia tidak seperti itu, ada apa denganmu? Apa hubungannya dengan Luca?" Tanya Daniel seraya berbalik menghadap Emily dan Nick sepenuhnya. Oh sial, ini tidak baik.

Delicious Rose (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang