Aozora Capella Savior,
Wanita karier dimana bekerja dalam perusahaan yang sukses karenanya. Walaupun Masih tak dibanding dengan perusahaan sebesar Andromeda Dan Supernova.
Dikhianati oleh pacarnya yang juga merupakan CEO perusahaannya, Aslan Auva...
"Haha.. Hh.. Aduh cape.. Oke oke.. Bentar lagi selesai kok.. "Ucap zora yang tetap menahan tawanya.
Zeus yang melihatnya hanya menahan senyum karena melihat tawa Zora membuat hatinya hangat.
Ia menutup mata dan memeluk pinggang zora.
'Dibalik sosoknya yang dingin.. Ternyata ada yang imut kek gini yah.. '-batin zora
"Puas banget kayaknya nertawain orang.. " "Ya abisnya.. Takutnya lucu.. Masa sama hairdryer aja kaya gitu.. "ucap zora.
Zeus mendongak dan mendorong zora mendekatinya.
Cup..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zora sedikit terkejut namun segera menetralkan diri dan ikut menutup mata menikmatinya.
Ia melepas hairdryer yang sudah ia matikan dan sisir yang dia pegang di kasur. Dan menaikkan kakinya diantara kaki zeus yang terduduk. Tangannya ia kalungkan dileher zeus.
Mereka membiarkan waktu tetap berjalan seiring mereka menikmati pagi indah itu.
Mulut zora membiarkan lidah zeus memasukinya dan menari didalamnya. Begitupula zeus yang menarik lidah zora untuk memasuki mulutnya. Zora mengikutinya dan akhirnya terbiasa.
Sesekali mereka mengambil nafas karena sesak.
Zora berakhir dengan duduk dipangkuan zeus karena tak kuat berdiri. Zeus terlihat santai menerima pangkuannya.
"Hah.. Hah.. Hah.. Emang ga berat?"ucap zora ditengah tengah ciuman mereka.
"Hah.. Ga berat, sayang.. "ucap zeus kembali mencium bibir zora. Hingga tanpa sadar ia membuka kacing atas baju zora hingga terlihat payudara milik zora.
Karena tak ingin melebihi ini, Zeus mengakhirinya dengan meninggalkan kissmark di bagian dekat payudara zora tujuannya agar tidak mudah terlihat oleh orang lain.
Setelah merapihkan baju dan menetralkan nafas mereka, mereka turun lewat lift ke lantai 2 dimana ruang makan berada.
Disana sudah ada gavin yang tengah mencuci piring bekasnya dan bekas rafael sedangkan Rafael yang tengah menonton televisi. Mereka sudah sarapan lebih dulu.
"Lama banget turunnya.. Lewat tangga darurat ga selama ini kali.. "ucap Rafael meledek.
"people who have never had a relationship, better for him to shut up.."Ucap zeus yang bagaikan pukulan telak menuju rafael.
Zora dan Gavin yang mendengarnya hanya bisa menahan tawa sekuat mungkin.
"Gue udah pernah kali.. "protes rafael
"Cuma lo yang nganggep gitu, dia'nya aja kaga.. "ucap Zeus datar berhasil membungkam mulut Rafael.
Pagi itu diisi dengan kebahagiaan yang cukup menyenangkan bagi zora yang jarang merasakannya.
