BAG XXI|Mikrokosmos

115 9 0
                                    

"Lho? Calon suami kamu ga ngomong apa-apa sama kamu?"

"Calon suami? Maksud ib---.. Zeus?"

"Iya iya itu namanya..emang zeus ga ngomong apa-apa ke kamu?"

"Tapi... Kapan zeus ketemu ayah sama ibu?"

"Kita udah ngerestuin kalian berdua dan katanya zeus tinggal nunggu keputusan kamu mau gimana"

"Apaaa?!!"

"Kok malah apa.. Gimana kelanjutan hubungan kalian? Kamu nerima kan?"

"Bukan itu masalahnya yah.. Ini.. Kalian ketemu zeus kapan?"

"3 bulan yang lalu kalo ga salah"

"Terus zeus ngapain?"

"Ya minta restu ke kita buat ngelamar kamu"

"Tapi.. Terus kalian langsung nerima dan dapet ini semua?"

"Ya enggaklah, ra.. Masa ibu langsung nerima gitu aja.. Pas itu juga ibu sama ayah kaget denger penjelasan dari zeus.. Kalian ga kenal apalagi pacaran sama sekali dan tiba-tiba dia mau ngelamar.. Jelas ibu kaget"

"Terus?"

"Pas itu ayah kamu ini ga terima kalo gitu caranya. Ibu juga sama pengennya ya ga gitu juga.. Tapi abis itu zeus jadi sering nengokin ayah kamu nemenin ayah kamu semuanya yang dia mampu selalu lakuin ke kita berdua.. Sampe akhirnya kita nanya aja dia mau ga kita restuin.. Terus dia malah nolak"

"kok nolak?"

"Dia bilang dia gamau di terima di restuin gara-gara kebaikan dia saat itu. Katanya dia berubah pikiran.. Dia belum sepenuhnya bahagiain kamu dan malah sembarangan lamar orang.. Dia bilang kalo emang belum yakin buat restuin gapapa jangan di restuin dulu aja"

Zora terdiam mendengarnya. Yaa dari awal memang menjadi pertanyaan. Kenapa tiba-tiba orang seperti Zeus menyukainya dan melamarnya.

Bahkan zora sempat berpikir mungkin zeus ingin menjauh dari perjodohan maka dari itu menggunakan zora sebagai perisainya.

Tapi nyatanya yang selalu negativ thinking dan yang selalu ragu adalah dirinya.

Wajar juga bagi zora tidak mempercayai zeus semudah itu karena pas sekali waktu itu, ia ada masalah dengan aslan.

Jam 6 malam..
mobil Koenigsegg Agera RS warna hitam kuning milik zeus datang memasuki kediaman zeus sendiri.

Ia keluar dari mobilnya di sambut oleh Gavin.

"Anda sudah bekerja keras, tuan alphard"
"Yeah I know it.. Gw langsung ke kamar ya tolong bawain tas gw di mobil"
"Baik tuan.. "

Di lift.. Zeus bersandar di dinding lift ia sangat lelah. Berpergian bisnis itu memang melelahkan. Ditambah lagi tadi sempat berdebat dengan Steve di Perusahaan altaris.

Begitu sampai di kamar..
Dia melepas sepatu dalam kegelapan melepas jas dan dasi yang melilit di lehernya. Tak lupa melepas kancing lengan baju juga 2 kancing paling atas bajunya.

Begitu ia menyalakan lampunya, Mata zeus membelalak.

"Ra?"

Gavin yang masih berada di lantai satu.
"Untuk semua pelayan jangan ada yang naik ke lantai 3 untuk malam ini.. Bisa dimengerti?"
"Baik tuan gavin"

"Good luck, Ra.. "

Balik lagi ke kamar zeus..

"Ra? Daritadi kamu disini? Kenapa ga nyalain lampu?"Ucap zeus bingung

Zora tetap terdiam memunggungi zeus.

"Ra.. Kamu ga papa kan?"Ucap zeus melembutkan suaranya selembut mungkin. Ia menyentuh bahu zora.

Mikrokosmos (You're my world) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang