Petualangan Kliman 😂

3.12 Sembakung (epilog 2020)

Tak berapa lama setelah aku pulang ke jawa, hapeku rusak total. Saat aku bawa ke service centrenya di sby, ternyata udah enggak bisa diperbaiki. Kalo pun bisa diperbaiki, harus beli spare part dengan harga yang hampir sama dengan harga HP baru. Atas saran temanku, akhirnya aku beli hape baru, dan ... Nomer alam serta teman teman lain di estate pun terkubur bersama hapeku. 😓😢
.
2020, saat aku mulai menulis kisah petualangan ku di Sembakung, aku pun kembali mencari kontak alam dan teman teman lainnya. Aku search di Facebook, nihil. Aku search di IG, nihil juga. Hemmm...
.
Ku cari nama nama lain, akhirnya aku menemukan beberapa akun. Diantaranya pak ernes, bu ernes, bahar n pak rajaguguk. Tapi tetap saja sulit kudapatkan akun alam. Hingga suatu ketika aku buka buka file di laptop. Dan aku menemukan nomer hape alam. Kusave nomer tsb. Dan ternyata ada wa nya. Tapi koq DP wa nya bukan alam?

Kubulatkan tekad untuk menghubungi wa tsb, dan ternyata memang alam. Kami pun ngobrol ngobrol via wa. Dari cerita alam, dapat kusimpulkan bahwa alam sudah menikah dan memilik satu orang anak perempuan berumur sekitar 5 tahun. Alam pun sudah berhenti dari security estate beberapa bulan yang lalu karena adanya depresi ekonomi nasional.

Bahar masih jadi security estate, tapi di estate lain, kalo nggak salah di estate Sesayap - kab. Tana tidung. Security yang lain pun banyak yanv udah pindah.

Pakdhe udha pensiun. Tapi masih di estate, tidak pulang kampung ke Kediri. Tetap menjalankan bisnis kuliner kantin estate. Pak ernes n pak rajaguguk sudah tidak di estate. Ricko dan eve juga sudah pindah. Posisiku sendiri sudha digantikan oleh beberapa orang. Tidak ada yang bertahan lama.

Kukirim foto terbaruku. Fajar pun kirim foto terbarunya. Lalu tiba tiba dia menelponku. Tak bisa ku sembunyikan perasaan senangku saat dia telpon.

"Suara bapak masih terdengar sama. Masih menggoda..." ucapnya masih terngiang ngiang di telingaku. Apakah dia memang ada rasa padaku?