24. Bab 3 : 3

95 11 1
                                    

Autor pov

Beberapa hari setelah drama itu tayang, drama itu sukses membuat penggemar ketagihan dan meminta season 2. Mereka berboyong-boyong mendukung akting Jieun.

Jieun melompat-lompat kecil sambil berjalan menuju studionya. Kini ia sedang mengerjakan album barunya bersama teamnya.

Album yang akan ia rilis tepat di umurnya yang ke 25 tahun. Ia memproduksi lagu dan albumnya sendiri serta menulis liriknya dan juga menggaet penyanyi lain untuk kolaborasi dengannya di album ini. Tentu saja tidak sendirian ia memproduksinya, tapi di bantu dengan produser dan penulis lirik lainnya.

"Hah.." Jieun menghela nafas. Ia masih bingung dengan tittle tracknya. Seperti ada yang kurang namun ia tidak tahu apa itu. Lagunya masih terdengar flat. Ia melihat kembali liriknya dan mencoret apa yang tidak membuatnya mengesankan dan menyenandungkan nada-nada.

"Kesusahan?" Tanya seseorang di telinganya. Jieun langsung membalikkan wajahnya dan melihat Jiyong di belakangnya.

"Ya kau mengejutkanku." Keluh Jieun. Masih mengherankan bagi Jieun melihat Jiyong yang bisa mondar mandir ke studio Jieun tanpa ketahuan Dispatch.

"Oppa.. apa kau tidak takut pada reporter? Mereka pada jaman ini sangat kejam tahu. Dan lagi bukannya kau sibuk memproduksk lagumu. Kenapa kau masih bisa main ke sini?!" Omel Jieun. Pacarnya yang satu ini selalu saja 'menyampah' di studio Jieun seperti orang pengangguran.

Kalau ia bukan penyanyi terkenal mungkin orang akan salah mengira kalau ia pengangguran sakin sering nya ia ke studio Jieun.

"Ya.. apa kau tidak senang oppa kesini? Lagi pula sudah lama aku tidak kesini."

"Ini baru 1 minggu tahu" ucap Jieun. Jiyonh hanya menyengir.

Jiyong merebut lirik yang di buat Jieun lalu membacanya.

"Coba nyanyikan lagu yang kau buat ini."

"Ah mwoya.. itu belum selesai, aku masih mengerjakannya"

"Gwaenchan-a.. nyanyikan saja. Nanti oppa bantu kau selesaikan." Ucap Jiyong. Jieun pun menyanyikan penggalan lagunya. Jiyong menganggukkan kepalanya mengikuti irama lagu Jieun lalu berdiam sejenak.

"Bagus kok.. hanya kurang sedikit saja.."

"Itu yang aku maksud. Sampai sekarang aku bingung harus tambahkan apa."

"Tambahkan aku." Ucap Jiyong menunjuk dirinya. Ia terlihat pd sekali menunjuk dirinya sambil memirikkan kepalanya itu. Jieun menyipiykan matanya bingung.

"Aku akan menambahkan lirik rapku di lagumu dan membantu menyempurnakannya tapi kau harus ikut aku malam ini." Ucap Jiyong.

"Eodi? (Kemana)"

"Bukannya kamu penasaran kenapa oppa bisa bebas ke sini tanpa ketahuan reporter?" Ucapnya sambil menyengir. Ia meninggalkan studio Jieun sambil melambaikan tangannya membelakangi Jieun.

Jieun mengedipkan matanya bingung.

>>>

Sesuai dengan suruhan Jiyong tadi, kini Jieun sedang menunggu di depan rumahnya memakai dress selutut dengan riasan tipis. Mobil Jiyong berhenti di depannya lalu kaca mobil penumpang ia turunkan dan terlihat Jiyong mengenakan jas abu-abu menyuruhnya masuk.

"Kenapa kau menyuruhku menggunakan dress? Kemana kita pergi oppa?" Tanya Jieun.

"Bertemu orang special" ucap Jiyong.

Jieun menatap heran Jiyong.

Jieun pov

Aku penasaran kemana Jiyong oppa akan membawaku. Saat ia mengatakan orang spesial aku menerka-nerka apakah ia akan membawaku pada orang tuanya. Tapi.. apa secepat ini? Aku masih belum siap.

I Love U (GD×IU Fanfic) || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang