Kringggg.......
Suara alarm yang memekakkan telinga. Dengan mata setengah terbuka ku matikan alarm kamarku. Kurentangkan tanganku sambil menguap. Dengan malas aku keluar kamar lalu menyapa Paman.
Sekarang aku sudah kelas 2 SMP. Sejak SMP aku mulai tinggal dengan adik ibuku karena rumahnya lebih dekat sekolah. Sedangkan Rieun di rumah kakak ibuku.Rumah pamanku jauh lebih kecil dibandingkan rumah kakek nenekku. Sangat kecil malahan hanya bisa mencukupi dua ruangan. Oleh karena itu Aku dan saudara-saudaraku di pisah.
Aku satu kamar dengan sepupuku. Walau tidur sekamar, sebenarnya kamar kami lebih cocok untuk di tempati 1 orang. Karena itu sepupuku sering mengamuk karena sempit.
Sejak pindah ke Korea, aku sudah bertekad untuk tidak menyusahkan siapapun. Oleh karena itu aku mencari beasiswa, kerja paruh waktu (dengan bantuan kakakku), mengikuti lomba yang berhadiah uang dan penghargaan.. hah.. bisa dibilang melelahkan. Yang aku lakukan hanyalah latihan dan belajar.
Banyak lomba yang aku ikuti seperti piano, biola, menyanyi, MIPA, dll. Semuanya rekomendasi dari sekolah. Bisa dibilang aku siswa yang paling berprestasi disekolahku. Namun, aku sama sekali tidak memiliki teman di sekolah karena sifatku yang bisa dibilang sangat dingin dan terlihat angkuh. Namun tanpa harus dibilang sebenarnya alasan utamanya karena warna rambut dan mataku yang sangat mencolok.
"Kau sudah bangun?" Tanya paman sambil tersenyum.
"Ne.." jawabku dengan sopan lalu pergi ke kamar mandi.
Tak butuh lebih dari 30 menit untuk mempersiapkan diri ke sekolah. Tanpa sarapan aku langsung pergi ke sekolah. Alasannya? Karena aku tidak ingin mendengar omelan bibiku. Ia selalu mengomel dan mengatai ibuku karena aku ingin menjadi penyanyi.
Seperti biasa sesampainya di kelas, aku disambut dingin oleh teman sekelasku. Kelas semakin dingin karena tidak ada Rieun di sini. Tahun ini kelasku terpisah dengan Rieun.
Aku menghampiri mejaku. Terdapat coretan coretan dan sampah di mejaku. Aku mengambil tisu dan air untuk membersihkan coretan lalu membuang sampah ke dalam kotak sampah. Ini sudah rutinitas bagiku di awal pagi yang cerah ini.
Bisikan-bisikan sudah tidak menjadi gangguan lagi bagiku. Aku sudah terbiasa dengan perlakuan anak-anak dikelasku terhadapku. Aku ambil buku harianku lalu mencoret salah satu nama agensi yang ada dalam list. Artinya bahwa aku gagal lolos dalam audisi.
Sebenarnya aku sudah bisa masuk salah satu agensi milik sepupu ibuku. Namun karena masih berstatus keluarga terjadi kericuhan di sana. Banyak gosip yang beredar kalau aku memakai orang dalam dan mengatakan tidak adil. Oleh karena itu aku mencari agensi yang lain.
Mencari agensi tidaklah semudah yang dikira. Apalagi dengan penampilanku yang seperti ini. Aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli cat rambut. Sehingga... Kalian tahula apa yang terjadi.
Pelajaran yang dianggap sangat lama bagi murid lain terasa begitu cepat bagiku. Apalagi aku memiliki memori eidetik dan IQ yang tinggi sehingga pelajaran yang menurut mereka sangat susah terasa sangat mudah bagiku.
Saat istirahat biasanya aku pergi ke halaman belakang sekolah. Disana terdapat pohon besar dan kursi di bawahnya. Tidak banyak orang yang kesana karena menurut mereka sedikit seram. Namun bagiku ini adalah tempat ternyaman yang pernah ada. Sunyi, sepi, tidak ada pandangan jijik, kasihan dan cemooh dari orang-orang.
Seperti biasa aku membaca buku lama ayahku. Aku menghabiskan seluruh istirahatku dengan membaca buku. Biasanya ditemani roti dan susu dari Minimarket yang telah aku beli sebelum berangkat ke sekolah.
Di saat tengah asyik membaca. Pancaran cahaya datang diiring suara 'klik'. Seseorang telah memotretku. Aku langsung tersentak lalu mencari pelakunya.
Tak jauh dariku seseorang laki-laki sedang memegang kamera. Ia terlihat sibuk sendiri. Dengan cepat aku berdiri lalu berjalan menjauh dari tempat itu. Barang kali aku mengganggunya.
Namun saat berjalan seseorang menahanku. Ia terlihat terengah-engah seakan habis berlari.
"Jamkkanman.." ucapnya sambil terengah-engah. Keringatnya bercucuran di keningnya. Sudah jelas ia habis berlari.
Tapi tunggu, dia berlari? Wae?
"Mengapa kau pergi? Ah.. jamkkan. Aku bukan orang aneh! Nae ireumeun park Hyun Joon imnida.. aku dari club fotografi. Ah! Aku dari kelas 2-4" ucapnya tanpa berhenti.
Aku menatapnya dengan dingin. Anak ini? Apa yang sedang ia lakukan. Bukannya seharusnya ia merasa aneh dengan penampilanku?
"Neo na meolla?" Ucapku. Butuh kekuatan yang sangat besar untuk mengucapkan satu kalimat itu.
Aku memberanikan diriku untuk melihat matanya. Ia terlihat kebingungan. Ia menggaruk garuk kepalanya sambil memiringkan kepala.
"Mmm... Kau Model? Artis? Model?" Tanyanya. Mendengar pertanyaannya yang konyol membuatku cukuo yakin kalau ia hanyalah orang aneh yang tidak ada kerjaan. Tanpa disuruh aku langsung pergi meninggalkannya.
Namun ia tetap menghalangiku. Ia memintaku untuk menjadi model fotonya. Cukup idiot bagiku. Untuk apa orang sepertiku dijadikan sebagai model. Padahal masih banyak yang lain. Aku sempat menolaknya namun ia mengeluarkan tatapan mata seperti kucing dalam serial shrek. Bagaimana aku menolaknya pikirku. Akhirnya aku menyetujuinya dengan satu syarat tidak mengganggu dan tidak berisik. Ia pun setuju.
Awal pertemuan konyol itu pun terus berlanjut. Tanpa izinku ia terus memotretku. Ya.. karena belum melanggar peraturan aku membiarkannya saja toh tidak mempengaruhiku.
Setelah 2 bulan berlangsung tanpa disadari kami jadi dekat. Ia selalu memuji visualku dalam foto. Ia bilang kalau aku seperti peri dalam dongeng. Tidak masuk akal bukan. Namun setelah melihat beberapa foto yang ia potret akhirnya aku mengakuinga juga. Aku baru sadar ada sisi lain dari dalam diriku yang belum aku ketahui.
Laki-laki yang bernama Hyunjoon itu menjadi teman pertamaku. Teman pertama setelah aku lahir.
******
Saya akan berterima kasih jika kalian mengevote dan memberikan kritik dan saran pada karya saya. Mungkin alur terasa sedikit lambat namun saya akan berusaha untuk mengubahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U (GD×IU Fanfic) || End
Hayran KurguSeorang perempuan bernama Jieun memiliki masa lalu yang buruk. Karena kekurangannya ia di bully dan di asingkan. Saat menjadi Idol pun hidupnya tidak semembahagiakan seperti yang ia kira. Namun, kedatangan seorang pria bernama Jiyong mulai mewarnai...