16. Bab 2 : 6

211 25 5
                                    

Ting
.
.
.
Ting
.
.
Ting
Ting
Ting
Ting

Suara handpone Jieun yang tak berenti-berhenti sejak pagi. Jieun menutup wajahnya dengan bantal sambil berharap hpnya akan berhenti bergetar. Ia ingin mematikan hpnya namun hari ini ada jadwal sehingga mau tidak mau ia harus membiarkan hpnya hidup.

Suara handphone Jieun pun berhenti bersuara. Jieun mengangkat kepalanya untuk melihat handphonenya. Ia menghelakan nafas lega. Lalu membalikkan kepalanya sehingga badannya sekarang terlentang.

"Kenapa hidupku selalu tidak tenang?"

Jieun bangkit dari kasurnya, lalu berjalan menuju studio sambil membawa hpnya. Ia menatap laptop yang terpajang di atas meja kerjanya. Ada rasa ragu dan juga penasaran di benak Jieun saat menatapnya.

Jieun terdiam sejenak, namun akhirnya ia duduk lalu membuka laptopnya. Ia mencari namanya sendiri di internet lalu melihat berita terbaru.

IU Dicap Paedofil karena Lagu Kontroversial 'Zeze'
.
.
.
.
.
.
.

@ jujun1867 daebak.. wanita j@l@ng itu tidak pernah lepas dari kontroversi

@ jhk apa urat malunya sudah putus? Belum lama ini ia membuat skandal

@ ksh bukannya dia memang p*l@c*r orang seperti dia seharusnya musnah saja

@ allnsnnaj seharusnya dia mati saja!! Dasar pencari perhatian
.
.
.
.
.

Tak!

Jieun menutup laptopnya dengan kasar.  Ia menghadap kaca studio lalu melihat pantulan dirinya sendiri. Pantulan itu membuka mulutnya dan mengucap sebaiknya kau mati saja.

"AARGHHHH!!!" Teriak Jieun histeris. Ia menghempaskan semua benda yang ada di mejanya.

"Wae? Wae? WAEEE!!!! Kenapa selalu aku! Kenapa hanya aku yabg merasakan ini!! It's not fair.." ucap Jieun. Air matanya keluar membasahi meja kerjanya. Ia kesal dengan kehidupannya sendiri.

Semua situs, internet, sosial medianya berisi sumpahan agar ia mati ataupun mundur di dunia permusikan.

Dengan kesal Jieun menendang kursi membanting benda benda yang masih ada di mejanya, memukul meja. Ia seperti orang yang sedang kerasukan.

Jieun menangis-nangis tersedu-sedu sambil menghempaskan semua kekesalannya. Namun tiba-tiba dadanya sakit.

Terasa sesak. Jieun tidak bisa bernafas. Ia menarik nefasnya dalam-dalam namun tidak bisa. Penyakitnya kambuh lagi. Jieun mencari-cari obatnya diantara barang yang berserakkan di lantai.

Namun badannya ambruk ke lantai. Badannya benar-benar kaku dan tidak bisa di gerakkan. Namun ia masih punya kesadaran. Jieun berusaha keras untuk berteriak meminta tolong. Namun hasilnya nihil.

Suaranya tidak keluar sama sekali. Pandangannya pun semakin lama semakin kabur.

"So..someone.. h..he..lp m..ee" ucap Jieun terbata-bata.

Sontak pintu terbuka. Adik Jieun, Jaehyun membuka pintu dengan wajah cemas.

"NUNA!" Teriaknya. Ia langsung menghampiri Jieun.

Tanpa basa-basi Jaehyun mengangkat Jieun lalu langsung membawanya ke kasur. Ia memijit lengan Jieun lalu berlari untuk mengambil kotak obat.

Jaehyun menyuntikkan semacam obat yang telah disiapkan dokter lalu menyelimutinya. Setelah di suntikan obat itu Jieun teetidur pulas. Jaehyun mengusap kepala kakaknya itu dengan lembut.

"Sis.. don't worry i will heal you. I promise." Ucapnya lirih.

Jaehyun pun berdiri lalu mematikan lamlu kamarnya. Ia datang kembali ke studio kakaknya lalu membereskan barang yang di lempar kakaknya. Ia mengambil hp kakaknya yang sudah retak karena sering di banting olehnya.

I Love U (GD×IU Fanfic) || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang