2.Perusuh

100 22 20
                                    

Senin,pasti kalian tau hari itu bener bener hari yang banyak di hindari semua siswa/siswi,termasuk Difa,yap dimana semua harus berkumpul di tengah lapangan yang pasti bener bener matahari terik banget,panas

Seperti biasa semua melaksanakan upacara dengan hikmad dan mungkin sebagian terpaksa,tapi mau gimana lagi?mau di bacain puisi sama guru guru?apalagi sama Bu Rika,Aduh Difa mundur deh ga kuat sama Bu Rika.

"Panas banget woy astag"cibir Difa mengibas ngibaskan mukanya dengan tangan

"Kamar mandi aja yu"sahut Nara

"Kamar mandi apa ngantin lo?!"kata Pingkan

Nara menyengir"Ya sekalian"

"Sepuluh menit lagi bor"Ujar Resya

"Tumben biasanya lo yang gatahanan"Sahut Difa

"Lo ga liat?gue kan di belakang Pingkan, jadi kehalangan panas"Resya terkekeh

"Pendek"kata Pingkan pedas

"cebol"

"bantet"

"Woy body shaming lo pada, gue bukan pendek, cebol, bantet ya,emang kur-,Awh,,awh sakit telinga saya bu ampun"Pekik Resya terpotong.

"Enak kamu?!makanya jangan berisik upacara yang hikmad"Ujar Bu Rika melepaskan jewerannya

"Sekali lagi ada ribut ribut ibu hukum kamu"Ancam Bu Rika pergi ke barisan lain

"Yang sabar ya Sya"

"Yang tabah"

"Makanya jangan berisik!"

Itulah kalimat yang di lontarkan ketiga sahabatnya sambil menahan tawa

Resya menekuk muka

****

Saka yang sedang membawa mangkuk bakso menghampiri Difa dan kawan kawannya,Ia duduk persis di depan Difa, Difa tersedak karenanya, buru buru ia mengambil es teh manis yang ada di dekatnya. Sementara Saka terus memperhatikannya

"Emm Dip,tiba tiba gue kebelet nih, gue ke kamar mandi dulu ya"Ujar Nara

"Lah gue juga mau benerin seragam gue ni"sambung Resya

"Pingkan lo ga mau benerin seragam lo juga? Acak acakan tuh"Kode Nara

"Iya"balas Pingkan singkat

Sial,teman teman nya ini pasti alasan,Difa benar benar kaget"Huaaa mimpi apa gue semalem bisa duduk bareng di kantin gini sama kak Saka"pekik Difa dalan hati

"Kenapa diem?"Tanya saka

"Kenapa kak Saka duduk sini? Itu temen temennya"Tanya Difa bingung sambil menggerakan kepalanya ke arah teman teman Wiro

"Emang gak boleh?"Tanya Saka balik

"Boleh sih tapi"Jeda Difa sambil melihat suasana sekitar semua tengah memperhatikannya,karna memang di kantin itu Difa dan Saka yang duduk berdua sendiri"Pada ngeliatin kita apalagi kak Seira"bisik Difa

Saka melirik Seira sebelum kembali memperhatikan Difa"Biarin aja gue udah putus"

"Tapi Difa tau yang di sinisin"Sahut Difa

"Lo risih?"

"Banget"balas Difa cepat

"gue bilangin ya ke Seira matanya gausah liat sini mulu"

"Eh jangan aduh bisa mati Difa"panik Difa

"Yaudah diemin aja"

"Iya"

ABOUT DIFASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang