23. Jodi bikin Stresssss

20 5 0
                                    

Di kamar pasien, Difa sedang bergembira karna sahabat nya datang di waktu yang tepat. Di situ juga ada Saka dan yang lainnya. Tak lupa juga Seira.

Buah buahan sudah terkupas sebagian. Remahan biskuit ada di sofa. Isi kulkas rumah sakot juga sudah di rampok dengan Jodi dan Rigi. Eria dan Orian datang.

"Halo Ooooommmmm..... Tanteeeee..... Nama saya Jodi ini pembantu saya Rigi." sapa Jodi gak ada jaim jaimnya.

"Wah Difa banyak teman baru, pantesan suara kamu rame sampai keluar." Orian tertawa sambil menghampiri Difa. Meski berusaha tenang. Difa tau ada yang berbeda dari kedua orang tuannya.

"Gimana badan kamu?" tanya Eria sambil memegang kening Difa.

"Udah enakkan,kok."

"Bagus,pokonya kamu harus makan yang banyak ya sayang, obat nya juga,kamu juga harus turutin semua permintaan dokter, biar cepet sembuh... " Eria menatap Difa dengan pandangan penuh risau. Sebenarnya ada apa?

"Oiya gimana kata Dokter Zion pah? Difa sakit apa? Cuma demam biasa aja kan?"

Orian menghela nafas.

"Belum tahu pasti... Kita perlu cek lagi, sabar dulu ya." Ujar Orian beralasan

"Yah gak bisa pulang hari ini dong."

"Tenang aja om,tante Difa saya jagain kok." Ujar Saka

"Nah ini Saka pah! Yang tadi mamah ceritain!!!" Ujar Eria heboh

"Waduh Ka udah di ceritain tuh kan udah lah gas aja!!" Ujar Reyyan

"SAKA UDAH DAPET LAMPU IJO BRO." teriak Jodi yang sedang asik memakan kuaci.

Orian berdehem."Masih lampu kuning."

Seketika semua diam. Menatap Saka. Entah tatapan apa. Rigi yang lagi main pokemon berhenti. Jodi yang membuka kulit kuaci berhenti seketika. Reyyan yang lagi makan biskuit menatap Saka dengan tatapan seakan menakuti. Gendra yang lagi dengerin musik, dimatiin sama Adnan.

"Main catur dulu sama om,kalau menang boleh lanjut lampu ijo!!" Ujar Orian mencairkan suasana

Seketika semua tertawa. Anjir udah tegang tegang kirain gak di setujuin.

"Wah om kalo cari atlet catur,saya bisa om saya bisa jadi calon Difa." Ujar Gendra yang mendapat pelototan dari Saka.

"Nah kalo om mau sama yang lebih raja nya om,kita ada Adnan kok om anak nya kalem, pinter,ganteng,tapi masih gantengan saya kok om." Ujar Jodi memakan kuaci.

"Oke om jadi kapan?" tanya Saka. Nyali nya gede juga ya.

Beberapa saat semua diam.
"Buset Ka kalem aja Difa gak ada yang ambil." Ujar Rigi dari dalam kamar mandi. Bukan. Bukan sedang buang hajat. Cowok itu sedang mencari pokemon.

Orian tertawa,menepuk bahu Saka. "Nanti om kabarin ya."

Saka hanya mengangguk melihat Difa yang sibuk bercanda dengan teman-temannya. Difa berusaha tidak perduli dengan celotehan papah nya.

"Kalo ini siapa? Kok tante gak pernah liat? " tanya Eria melihat Seira yang sedari tadi diam.

Seira tersenyum. Bersalaman dengan Eria dan Orian." Saya Seira tante."

"Oh Seira temannya Difa atau Saka?"

"Seira saudara jauh saya tante, emang anaknya ngikutin saya mulu." Ujar Reyyan tersenyum.

Seira bingung. Kenapa Reyyan berbohong? Sodara dari mana nya? Ngikutin Reyyan mulu? Pede banget kok.

"Oalah sodaranya Reyyan. Yaudah Tante sama Om pulang dulu ya ambil perlengkapan Difa." Ujar Eria dan Orian beranjak keluar kamar.

ABOUT DIFASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang