4. Rara?Gaga?

65 19 10
                                    

Hilangkan rasa ingin tahu mu agar hilang sedikit rasa sakit mu, karna aku sudah merasakannya
-Difasyasyabila

^^^^

Mereka kembali berada di uks lagi,beda nya tadi Difa yang berbaring di kasur itu,Sekarang Keshra

"wah gawat Saka bisa ngamuk nih"Bisik Reyyan ke Adnan yang masih bisa di dengar Difa

"Sepenting itu Keshra dimata Saka?atau mereka udah pacaran?keliatan Saka panik banget"Batin Difa cemburu

"Rara bangun"Suara Saka serak sambil terus mengelus kepala Keshra

Jleb,bahkan Saka mempunyai panggilan Khusus untuk Keshra.

"Dip kalo lo gak kuat kita bisa keluar"Bisik Resya

"Gue mau disini"

Beberapa saat suasana uks sunyi sepertinya tidak ada yang berani mengganggu Saka jika sedang seperti ini

Keshra mengerjabkan matanya melihat sekeliling Uks"Gaga kepala Rara sakit"keluh Keshra memegang kepalanya

"Anggara? Saka Anggara?Gaga?"batin Difa bertanya tanya

"Kita ke rumah sakit ya?"ajak Saka khawatir

Keshra menggeleng memeluk Saka"Rara takut,Ciko Ga Ciko,dia do-"Ujar Keshra menangis

Saka membalas pelukan Keshra menenangkan gadis itu"Ada Gaga di sini"

"Mulai besok Gaga akan anter jemput Rara setiap hari"

"Dan akan jagain Rara setiap hari"

Cukup.

Difa benar benar tak tahan,ia keluar dari Uks,Baru tadi Saka bilang kepadanya akan antar jemputnya,baru tadi Saka memaksanya,tapi semua hanya omong kosong belaka.

Cemburu? Memangnya Difa ada hak? Memang dari awal seharusnya ia tidak terlalu berharap,Ingin ia hapus semua harapan harapannya pada Saka. Tapi hasilnya?tidak ada yang terhapus,semua masih sama seperti pertama kali Difa ingin di antar pulang Saka.

Heyy,ini hanya ingin di antar pulang,itupun gak jadi,kenapa rasanya sulit untuk melupakan Saka dari pikirannya? Sulit menghapus semua harapan harapan.

"Dip kan udah gue bilang,dari tadi harusnya!"kata Resyan datang bersama Pingkan dan Nara

"Kan selalu gue bilang,Gue terima apapun resikonya"Difa tersenyum"Lagian menurut gue disini gue gak berjuang,gue cuma nunggu ke ajaiban Saka suka sama gue."

"Gak selamanya orang yang kita suka juga bisa dimilikin,kalo lo pengen dia bahagia mungkin emang jalan satu satunya melepaskan"Kata Nara mengusap bahu Difa

Difa menarik nafas pelan sambil memejamkan matanya sebentar"Melepaskan?bahkan gue gak pernah ada apa-apa sama Saka"

Semua diam.

"Gue mau ke kamar mandi,kalian duluan aja ke kelas"

"Kita ikut ya Dip?"tanya Resya

"Gausah Sya"Cegah Pingkan

Difa tersenyum kemudian melangkahkan kakinya sampai benar benar hilang dari pandangan.

"Kenapa kita ga ikutin aja si Ping? "tanya Nara

"Dia butuh waktu sendiri"

*****

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima belas menit yang lalu,Semua teman teman Difa sudah pulang terlebih dahulu.  Kini tinggal Difa duduk menunggu Angkutan umum,sudah sekitar sepuluh menit berlalu belum ada juga angkutan yang kosong.  Semua sudah berpenghuni.

ABOUT DIFASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang