20. Sadar diri

19 6 0
                                    

"Gue mau nanya."

"Paan?"

"Kalo gue tiba tiba mati lo gimana?"

"Amin."

"Anying lo." Rigi menoyor kepala Jodi.

Percakapan absurd mereka sudah terjadi sekitar tiga puluh menit lalu. Yang lain hanya menggeleng kan kepala, menghela nafas dan memutar bola matanya malas. Kelakuan. Untung temen. Saka juga sudah berada diantara mereka.

Kemarin tiba-tiba Reyyan,Gendra dan Adnan sudah berada di kamar Saka. Saka yang baru pulang dibuat kaget oleh kelakuan teman temannya. Kulit kacang dimana mana, kabel pees berantakan, selimut,bantal,guling tak karuan.

Ingin sekali cowok itu marah dengan teman temannya tetapi baru saja ia akan membuka suara Reyyan sudah terlebih dulu "anggap aja lo udah buat kita kesel."
Enak banget ngomong nya. Siapa yang akan membereskan nanti? Bunda nya tidak mungkin, asisten rumah tangga? Bunda tidak pernah setuju memakai asisten rumah tangga.

Terlebih lagi ternyata Reyyan mengabari Jodi dan Rigi untuk main ke rumah Saka. Jodi yang suka nya berantakin kasur Saka dan Rigi yang suka berantakin seisi rumah untuk cari pokemon.

Sekarang mereka ber enam sedang berada di UKS. Sengaja bolos pelajaran Bu Rika. Rigi dan Jodi yang dari setadi tak berenti berdebat. Saka yang duduk main ponsel. Dan yang lainnya pun mabar.

Rigi mengadahkan tangannya. Mulut nya berucap dengan cepat tanpa suara. Kemudian menutup mata Jodi yang terbuka.
"Bismillah, sebelum di lakukan ada baik nya kita berdoa dulu." Ujar Jodi mengangkat tangannya berdoa dan menatap langit langit uks.

"Semoga amal buruk nya di perbanyak."

"Amal baiknya gak pernah ada soalnya."

"Doa apaan lo gitu." Ujar Rigi membuka sedikit matanya.

"Udah gausah banyak bacot diem." Jodi mengikatkan plastik di dagu Jodi yang sedang berbaring di ranjang Uks.

"Woy woy apa apaan nih."

"Berisik lo ikutin aja." Kata Gendra yang mulai ikut ikutan

"Rey ikat kakinya!" Jodi berusaha menahan Jodi yang memberontak.

"Anying mau ngapain bangsat!"

"Gue ikat tangannya."

"Bismillahirohmanirohim."

Jodi mengambil air mineral Adnan yang tinggal setengah,ia mulai basuh kan ke wajah Jodi yang bergeleng kesana kemari. Kaki badan dan tangan Rigi sudah diikat sempurna

"Anying Di basah!"

"Ada kembang gak?" Tanya Jodi ke Gendra yang ikut membasuhkan air ke wajah Jodi.

"Gak ada, tapi daun ada." Ujar Gendra.

Seperti dukun Jodi berkomat kamit,memejam kan mata." Ambil."

Gendra berjalan cepat keluar uks, mengambil daun yang berjatuhan dari pohon sebanyak-banyaknya. Ia cepat cepat menghampiri Rigi dan Reyyan yang sudah mengguyur wajah Jodi.

"Woy basah ni gue anying Ka,Nan tolong woy!"

"Pak aku iklas bapak pergi." Ujar Reyyan dramatis. "masuk neraka jalur vvip ya pak."

Langsung saja Gendra melempar tumpukan daun itu tepat di atas muka Rigi.
"Alhamdulillah simulasi kita
berhasil."

Adnan menghela nafas,teman temannya baru saja melakukan simulasi memandikan mayat. Jodi menjadi dukun, Gendra menjadi warga,Reyyan menjadi saudara yang di tinggalkan dan Rigi menjadi mayat. Padahal sepertinya memandikan mayat pada umumnya tidak ada peran dukun.

ABOUT DIFASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang