12. Postingan?

40 12 14
                                    

"Dip kuncirin rambut gue dong."Ujar Resya memberikan kunciran berwarna kuning kepada Difa.

Difa menoleh, mengambil kunciran itu dan mulai menguncir rambut Resya rapih.

"Udah rapih kan? cantik kan gue?" Tanya Resya memastikan.

"Udah rapih Sya."kata Difa meyakinkan."Tapi kalo soal cantik,ya cantikan gue lah!"lanjut Difa cengengesan.

"Ck, Bu Rika niat masuk gak sih anjir udah jam segini."Resya melihat jam dinding yang tertempel di dinding kelas.

"Tau tuh guru telat mulu." Kata Difa emosi."Giliran murid yang telat di hukum."

"Buset masih dendam lo Dip??"Tanya Nara mengingat Difa pernah telat waktu itu.

"Dendam!"Sahut Difa cepat."Makan gaji buta tu BuRik!"

"Emang harusnya sekali kali kalau guru telat ya kita sebagai murid hukum guru!" Ujar Nara nafsu.

"Udah gausah ngomongin BuRik,emosi gue langsung naik."Putus Difa.

"EKHEM.... jadi gimana kemarin sama kak Saka?" Tanya Nara menaik turun kan alis nya.

Sial,pipinya memanas ia kembali mengingat kejadian di taman."Ya-ya ga-gak gimana mana!"Kata Difa sesantai mungkin.

"Masa?!?!"Kata Resya memastikan.

Enggak. Difa gak bisa bohong sama teman temannya apalagi liat tatapan Pingkan. Gabakal pernah bohong. Difa menarik nafas sebentar,lalu berdehem."Kemarin Sak sweet banget ga kuat gue."Ujar Difa langsung leleh.

"Ihhh...gimana anjir cerita dong!"Nara yang posisinya berada di depan Difa tapi terhalang meja langsung bergeser mendekat.

Begitulah cewek, ada topik seru langsung mendekat,tidak ada celah kosong,mereka merapatkan duduk nya serapat rapat mungkin.

Nara dan Resya fokus mendengar kelanjutan cerita Difa, sedangkan Pingkan kalau dengar yaudah, kalo gak dengar juga gak apa.

Difa mulai menceritakan."Kemarin gue pel-"

"Eh-anjir bu Rika woy!" Ujar salah satu teman kelas Difa panik.

Gosip-gosip antara cewek mau tidak mau harus diakhirkan. Semua kembali ke tempat duduknya masing masing, dengan serapih mungkin. Termasuk Difa dan juga teman temannya.

"Pokonya lo utang cerita sama gue,Nara,Pingkan!"Ujar Resya berbisik terus melihat ke arah Bu Rika,jaga jaga takutnya melihat Resya yang kepergok ngobrol.

Sebenarnya hanya Resya dan Nara aja sih, lagian Pingkan gak terlalu mau denger juga. Tapi kalian harus tau yang paling perduli kalau teman lagi susah yaitu Pingkan.

"Hari ini ibu ada urusan,kemungkinan sampai jam istirahat, jadi kalian hanya mengerjakan tugas saja."Kata Bu Rika melihat satu persatu murid.

Tentu itu hal yang sangat sangat baik. Bu Rika gak masuk kelas? Keberuntungan yang langka,Karna memang Bu Rika aja tuh yang paling getol alias rajin masuk kelas.

Ada yang langsung heboh teriak teriak gak jelas tetapi langaung diam melihat Bu Rika menajamkan matanya. Ada juga yah bilang 'Yah elah bu' tapi tangan mereka seakan akan dibuat seperti senang jika Bu Rika tidak masuk.

bu Rika berdehem."Kalian boleh seneng-seneng sekarang, tapi ingat minggu depan kita ulangan harian!"

Seketika kelas riuh,banyak yang mengeluh,ralat bukan banyak tapi memang semua, siapa yang suka ulangan?kalaupun ada pasti si kutu buku. Sementara di kelas sebelas Mipa 4 gak ada gg kutu buku.

"Ulangan aja belum mulai, udah ngeluh duluan!"Bu Rika menggeleng gelengkan kepalaanya."Tenang aja hanya lima soal."

"Tapi jawabannya beranak bu,bisa bisa tiga lembar."Ujar Difa dengan muka melas. Emang kalo udah ketemu Bu Rika pasti muka Difa dibuat semelas mungkin, biar dikasihani, padahak gak mempan.

ABOUT DIFASAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang