13:Leave

229 18 0
                                    

Kris memeluk Xiumin dengan erat. Meski Kris tak seutuhnya mempunyai darah keluarga Lee, tapi mereka berdua tetap saling menyayangi. Mengapa seperti itu? tak seutuhnya mempunyai darah keluarga Lee? maksudnya?

Kris memang anak dari Lee Jihyun. Tapi beda ayah. Ayah kandungnya bukanlah Lee Joonhyuk. Biar ku jelaskan.

Saat Xiumin Lee---anak pertama---berusia 1 tahun, Jihyun diperkosa seorang pria di China. Yang membuatnya mengandung Kris. Saat tau hal itu, Joonhyuk selalu menyuruh Jihyun mengugur kan kandungannya. Tetapi Jihyun menolak. Karena bayi yang ada di kandungannya ini tak tau apa-apa. Lagian, saat di periksa, bayi itu berjenis laki-laki. Dan itu membuat Joonhyuk berubah pikiran. Joonhyuk memang ingin semua anaknya berjenis laki-laki.

Jadi saat mengetahui jika Kris seorang laki-laki, Joonhyuk menerimanya. Menerima Kris lahir didunia ini. Dengan marga nya, tetapi dengan nama yang tak seperti nama korea. Kris. Seperti kebarat-baratan memang. Tetapi, mereka memutuskan menggunakan nama itu karena Kris memang tak seutuhnya memiliki darah Korea. Ada darah China mengalir di tubuhnya.

Awalnya Jihyun ingin menamai Yifan Lee. Tetapi jika memilih nama China seperti Yifan itu tentu menonjol. Bisa-bisa ia ketahuan jika Kris bukan anak yang Joonhyuk buat. Maka dari itu, mereka berdua sepakat untuk menamainya Kris Lee.

Xiumin menerima Kris sebagai adik nya dengan senang hati. Sifat keduanya memang berbeda. Mungkin sangat berbeda?. Xiumin mempunyai sifat yang ceria dan cerewet. Berbanding terbalik dengan adiknya---Kris. Kris mempunyai sifat dingin dan datar. Tatapan tajam nya membuat nyali semua orang menciut.

Tapi meski begitu, mereka berdua menyanyi satu sama lain. Perlu kalian tau, mereka berdua jarang sekali bertengkar. Mereka akan mengalah jika salah satu dari mereka yang memulainya dari awal---memulai pertengkaran.

Mereka melepaskan pelukan itu, dan lalu tersenyum tipis. Kini, mereka berdua berada di Airport Incheon. Kris akan terbang dari Korea ke Kanada. Sampai ia lulus kuliah, lalu ia kembali ke negara kelahirannya. Yaitu Korea Selatan.

"Baik-baiklah disana. Belajarlah yang rajin. Jangan mengikuti dunia gelap---"

"Ya."Potong Kris singkat.

Kini, Kris tertuju pada sahabatnya dan memeluknya dengan erat. Kris masih tak rela meninggalkan Lisa bersama Sehun. Tapi apapun itu, mereka berdua terlihat bahagia. Sehun sangat peduli terhadap Lisa. Seperti mengelus pucuk kepala Lisa yang sedang tertidur. Tak seperti dirinya. Yang hanya memiliki sifat egois(?) mungkin...

Pelukan itu terlepas. Lalu Kris menatap Sehun dengan sayu. Sorot matanya mengatakan jika ia sedang tak rela. Tak rela untuk meninggalkan Lisa. "Jaga Lisa untukku. Buat Lisa bahagia. Jangan pernah buat dia bersedih. Jika ia menanyakanku, berikan surat ini padanya."Ucap Kris sembari menyodorkan satu kertas berwarna kuning pada Sehun yang lalu menerimanya. Warna kuning, adalah warna kesukaan kekasih---mantan kekaihnya.

"Aku akan menjaganya. Pasti."

Kris hanya tersenyum getir. Mengingat 1 jam yang lalu, dimana ia menjenguk Lisa dan mengatakan jika ia ingin mengakhiri hubungan mereka.
Hati Kris kembali sesak, ia ingat betul isakan Lisa. Itu membuat Kris tambah bersalah.

Tapi..

Sudahlah.

Ia sudah menjadi mantan kekasihnya. Meski rasa---sudah! jangan dibahas lagi. Intinya, rasa cinta pada Lisa masih melekat pada hati Kris.

.
.
.
.

Isakan Lisa terdengar dikamar itu. Menangis yang mampu Lisa lakukan sekarang. Tak tau harus berbuat apa lagi. Jika ia tak tak sakit seperti ini, mungkin ia sudah melempar barang-barang yang berada disekitarnya.

Satu jam yang lalu, adalah waktu yang sangat membuat hatinya hancur. Karena Kris tiba-tiba datang dikamar rawatnya, dan mengatakan ingin mengakhiri hubungan itu dengan sepihak. Setelah mengatakan itu, Kris pergi begitu saja tanpa memberi salam perpisahan apapun pada Lisa.

Wajah datar Kris dan suara dingin Kris kembali membuat Lisa terisak keras. Ia tak akan tau jika Kris akan bersikap seperti itu padanya. Memang apa yang membuat Kris mengakhiri hubungan ini? secara sepihak?! Lisa pikir tak melakukan kesalahan apapun pada Kris. Bukankah mereka saling mencintai? tetapi mengapa---

"AARRGGHH!"

Lisa berteriak sembari membiarkan butiran air jatuh dari kedua mata cantiknya. Hati nya terlalu sakit untuk menerima pil pahit ini. Tak bisa. Ia tak bisa. Ia terlalu mencintai Kris. Tapi Kris malah mengatakan mengakhiri hubungan ini secara sepihak. Kejam. Itu yang ada di benak Lisa.

"Lisa, tenanglah."Ucap Cheerin menenangkan pada putri bungsunya yang sedang menangis kencang. Takut jika perdarahan di hidungnya kembali kambuh akibat isakan keras Lisa, dan juga tak tega melihat putri kesayangannya ini menangis sendu. Hatinya perih.

Bahkan semua yang berada disana ikut menenangkan Lisa. Keluarga Kwon dan keluarga Oh ikut serta disana. Mino yang duduk disamping Lisa itu terus saja mengelus pucuk kepala Lisa. Berharap adik kesayangannya ini berhenti menangis dan terisak.

"Kaparat!. Siapa yang berani melakukan ini pada putriku?! akan kubunuh dia!"Ucap Jiyong dengan rahang yang mengeras. Ia marah pada seorang yang membuat putrinya terpuruk seperti ini. Sejahat-jahat nya seorang Kwon Jiyong, ia masih menyayangi kedua anaknya. Terutama Lisa. Yang sudah sering mendapat amukan darinya.

Cheerin mengelus pundak Jiyong untuk menenangkan. "Tenanglah. Kendalikan emosimu."

Jiyong tak membalas ucapan dari Cheerin. Ia melangkah mendekat kearah Lisa yang sedang menangis tersedu-sedu, dan mengelus pipi chubby Lisa yang sedang dibanjiri air mata.

"Katakan, Lisa. Siapa yang berani membuatmu seperti ini? hm?"

"Hiks.. A-Appa.. Hiks.. Kris.."

Mata lembut Jiyong berubah menjadi tajam. Menyebut nama Kris, ia dengan segera keluar dari kamar rawat Lisa dengan amarah yang menggebu-gebu.

Presetan kau, Kris Lee! berani nya membuat putriku menangis seperti itu. Dasar, anak dan ayah sama saja!. Sama-sama bajingan!

Return, Love, Struggle, and ResultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang