Bagian 46

101 6 2
                                    

Maaf ya baru update lagi, soalnya kemaren akun nya hilang. Maaf ya🙏

"Sudah-sudah kalian ini, Ayo Nak masuk" Ucap Pak Kepsek mempersaiahkan murid tersebut masuk.

Terdengar derap langkah kaki jenjang yang terbalut sepatu kets. Seluruh siswa menatap takjub, Naufal terus memandang kearah Clara. Namun pikirannya terfokus pada Naura, yang tengah mencoba tersenyum.

Meski Naufal tau senyuman itu, hanyalah senyuman palsu. "Sekarang perkenalkan nama kamu"ujar pak kepsek.

Clara tersenyum lebar, matanya melirik ke arah Naufal. "Perkenalkan nama saya Clara Adelin "ujarnya memperkenalkan.

"Boleh minta id line nya gak?"

"No wa aja"

"Fotbar yuk"

"Mabar yuk..."

Begitulah tanggapan para siswa kepada Clara. Pak kepsek tak habis pikir dengan tingkah kelas ini.

"Baiklah, Clara sekarang kamu duduk disebelah Sonia"ujar Pak kepsek, dan berlalu meninggalkan kelas.

"Fal?"ujar Clara sesekali melirik Naura yang tengah berbicara pada melsa.

"Kenapa?"tanya Naufal acuh. Dan kembali fokus pada ponselnya.

Naufal.

Temuin gue di cafe biasa.
Send.

Naura meraih ponsel dalam sakunya. Ia menatap dalam manik lekat Naufal, sebelum akhirnya ia memasukkan lagi handphone nya.

"Fal? Lo dengerin gue gak sih?"tanya Clara kesal, pasalnya sejak tadi ia berbicara namun Naufal terus memandang ponselnya.

Naufal menatap tajam Clara dan akhirnya berlalu meninggalkan Clara dengan wajah juteknya.

"Jadi gini yang namanya karma? Dulu gue yang tinggalin Naufal, eh sekarang malah gue yang ditinggal."batin Clara.

••••

Jam pulang telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Naura sekarang tengah berdiri didepan pagar, sebelum ia keluar dari kelas. Dirinya sempat mengirimkan pesan pada kakaknya untuk pulang bersama.

"Lama banget sih kak"ujar Naura saat kakaknya telah tiba dihadapannya lengkap dengan motornya.

"Yeh, kalo gak mau lama. Jangan nebeng dong"balas Rian tak kalah sewot. Naura yang tanpa tidak mood untuk beradu ia hanya memilih diam dan segera menaiki motor.

"Lo kenapa? Ada masalah sama Naufal?"tanya Rian sedikit khawatir. Naura hanya diam tak berniat untuk menjawab.

"Pasti bener"

"Udah ah kak, Naura cape pengen pulang"ujar Naura. Rian langsung melajukan motornya, meninggalkan pekarangan sekolah.

"Gimana kalau kita makan seblak?"tawar Rian. Naura tanpa berbinar, tanpa ragu ia segera menganggukkan kepalanya.

Rian langsung meminggirkan motornya, tak jauh dari ruko yang menjadi tempat penjual seblak tersebut.

"Lo mau seblak apa?"tanya Rian. Naura tanpa berfikir sejenak sebelum akhirnya menjawab.

"Seblak spesial, dibayarin sama yang spesial"kekehan kecil terdengar dari Naura. Rian hanya tersenyum dan segera memesan pesanan tersebut.

Naura meraih ponsel dengan logo apel tergigit itu. Dibukannya handphone tersebut, banyak pesan belum terbaca dari Naufal. Bahkan panggilan tak terjawab.

Naura hanya diam, ia tak ingin membuat hatinya hancur lebih jauh. Sudah jelas alasan dibalik semuanya, adalah Naufal ingin kembali pada Clara.

NAURA NAUFAL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang