Bagian 18

257 16 0
                                    


"Di sini sekarang kuberpijak
Meratab sesal yang membeku
Menangis semua rasa sakit
Semuanya terlambat sudah "

Naura berjalan menuju sang sahabat nya

"Mel ... Dill,?" Sapa Naura

"Hmmm...sini " Ujar Melsa

"Eh Mel, gue ke toilet dulu yh" ucap Dilla dan tak menggubris perkataan Naura tadi.

"Nau...?" Tegur Melsa

Naura tak mendengar apa yang dikatakan oleh melsa.

Ia masih sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Apa mungkin Dilla ngeliat yah?" Batin Naura.

"NAU.....?" Teriak Melsa tepat ditelinga Naura

"Budek!" Geram Naura

"Nau?" Sapa Naufal

Naura pun mendongakan kepalanya keatas. Dan ia sadari bahwa sosok tersebut adalah Naufal.

Naufal memberikan isyarat kepada Melsa untuk pergi.

"Gue duluan yah" ucap Melsa

" Sini aj" balas Naura

"Biarin kali" ucap Naufal

Naura hanya diam, tak berniat untuk menjawab.

"Nau Lo mau maaf'in gue?" Tanya Naufal

"Hmmm..." Balas Naura

"Serius?" Tanya Naufal meyakinkan

" Iya Naufal " Ucap Naura

Naufal yang mendengar itu pun seakan mendapatkan dorongan untuk mendekap wanita dihadapannya.

Dengan tangan ia rentangkan tanda ingin memeluk

Dengan sigap Naura mendorong tubuh Naufal

"No boleh!" Jelas Naura

Dengan gerakan cepat Naufal, langsung menurunkan tangannya.

"Gak papa deh Lo Agak tertutup dengan gue Nau, Yang penting Lo udah maafin gue, gue janji bakal ubah sikap gue!" Batin Naufal .

"Eh, Nau ntar pulang bareng gue yah?" Pinta Naufal

Naura mengimbangi permintaan Naufal Tersebut.

Ingin rasanya ia menolak namun

"Mungkin, dengan ini Dilla percaya kalau gue gak suka sama Rafa " batin Naura

Naura pun menyetujui permintaan tersebut.

NAURA NAUFAL [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang