Dia yang mengizinkan dirinya menceritakan kebohongan sekali, merasa lebih mudah melakukannya untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya sampai akhirnya menjadi kebiasaan.
Matahari kini telah muncul, memberikan warna tersendiri sebagai penerangan pagi.
Naufal yang telah siap dengan seragam sekolah serta perlengkapan sekolah-Nya pun,Segera turun menuju meja makan.
"Ayo,den sarapan dulu" Kata bik Ijah Seorang pembantu yang slalu menemani Naufal Dirumah,sejak sepeninggalan Ibunya. Sekitaran 2 thn yang lalu.
Semenjak itu, papa Naufal selalu pulang hingga larut malam,Bahkan jarang pulang. Sekali ia pulang, paling Hanya mengambil laporan yang ketinggalan. Terus pergi lagi.
"Bik, Naufal Berangkat yah" Ujar Naufal
Sambil mencium punggung tangan sang pembantu yang ia anggap sebagai seorang ibu.****
"Kak....?" Panggil Naura"Hmmm,...?" Balas sang kakak, yang tengah mengotak Atik ponselnya.
"Nih, PJ Gue...!" Kata Naura sambil memberikan uang kepada sang kakak
"Ogah" jawab Rian
"Terserah!" Acuh Naura.
"Gue, cuma Mau tes Lo doang kok," ucap Rian, yang tengah menatap sang adiknya.
"Buat?" Tanya Naura.