5 | Kasus Perdana

19 4 0
                                    

"Hari ketiga, ya?" Ucap Malvin dengan wajah setengah masih mengantuk.

Untuk kedua kalinya, Malvin berangkat lebih pagi dari biasanya. Bis yang sedari tadi Malvin sudah tunggu, akhirnya datang juga lalu ia menaiki bis tersebut. Ia menerka-nerka apakah Shevera menaiki bis yang sama dengannya.

"Ah, ternyata ada." Gumam Malvin.

Malvin pun duduk di sebelah Shevera, "Pagi, Ver."

"Pagi, Malvin."

"Kamu ternyata sering berangkat pagi juga, ya?"

Shevera mengangguk, "Iya, supaya gak telat."

Malvin mengerutkan dahinya, "Kamu ngejek aku?"

"Enggak, tuh. Kamunya aja yang terlalu peka."

"Kamu kira aku perempuan apa."

Shevera pun tertawa, "Tuh, baperan. Dasar!"

Tak lama, ponsel mereka berdua pun bergetar menandakan adanya pesan masuk. Mereka berdua pun mengecek ponsel mereka masing-masing.

Ini Theo. Pulang sekolah kumpul di ruangan klub.

Malvin menoleh ke arah Elginia.

"Kamu dapet pesan dari Theo juga ternyata."

Shevera pun mengangguk, "Kumpul, ya? Males banget."

Malvin mengerutkan dahinya, "Kamu gak ngerasa aneh gitu?"

"Enggak, anehnya apa emang?"

"Hadeuh. Gak curiga kalau Theo dapet nomor kita darimana gitu? Kita kan gak ngasih nomor ke dia."

Shevera terdiam, "Eh? Iya, ya?!"

"Dia hacker kah?"

Shevera menggdikkan bahunya, "Mungkin."

Aku harap gak terjadi apa-apa Pikir Malvin.

-

-

"Anu... Ada apa ini?" Tanya Malvin.

"Selain itu, kalian ngapain?"

Malvin dan Shevera terkejut setelah melihat ruangan klub yang dipenuhi dengan dekorasi.

"Pesta penyambutan, emang kalian pikir apa?" Ucap Kak Aleta.

"Pake penyambutan segala?"

"Huft... Tau gitu aku gak usah ikut klub ini." Ucap Malvin.

"Udah lah, jangan menyesali yang lalu." Ucap Kak Theo

"Kalian juga pake telinga kucingnya." Kata Kak Aleta sembari memakaikan telinga kucingnya.

"Ya ampun, kak. Harus banget?"

"Iya dong."

"Makasih pestanya, Kak. Walaupun agak aneh sih." Ucap Shevera sembari tertawa canggung.

Malvin pun segera mengambil kursi lalu duduk.

"Jadi, kita ke sini untuk ngelakuin pesta penyambutan aja?"

"Enggak. Kita mau ngomongin tentang kasus." Ucap Kak Theo.

"Ah, mau pulang." Ucap Shevera sembari menggendong tas nya.

"Tunggu dulu! Kamu gak mau nikmatin es krim dulu?" Ucap Kak Aleta sembari menunjukkan es krimnya.

Shevera mengambil es krim dari tangan Kak Aleta, "Halah, penyogokan."

Malvin tertawa, "Kak, kalau mau ngegoda Vera, cukup ajak dia ke toko es krim aja, pasti dia bakal mau ngelakuin apa yang kakak mau."

"Ih, malah jadi sekongkol buat nyogok aku."

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang