25 | Menginap

8 1 1
                                    

Malvin berdiri di depan pintu rumah Basit, sembari memandangi mobil sedan berwarna putih milik Kak Theo.

"Hey!" Teriak seorang perempuan yang membuat Malvin terkejut.

Malvin pun langsung menoleh ke arah perempuan itu, "Jangan bikin kaget dong!"

"Hehehe, iya maaf. Lagian, kamu enak banget ngelamunnya. Mikirin apa sih?" Ucap Shevera.

Malvin pun kembali memperhatikan mobil tersebut, "Enggak mikirin apa-apa."

"Boong banget kalau kamu gak mikirin apa-apa." Ucap Shevera sembari berdiri di depan Malvin.

"Ngalangin pemandangan orang aja." Ucap Malvin.

"Kamu tau? Aku itu lebih cantik dari mobil itu tau." Ucap Shevera sembari mengibaskan rambutnya.

"Lebih baik aku diem di rumah sembari meminum coklat panas dan bermain tic tac toe daripada harus ngeliat kamu." Ucap Malvin dengan diakhiri kekehan kecil.

"Ish! Nyebelin!" Ucap Shevera sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Iya deh iya, Elginia Shevera emang cantik, ngalahin semua perempuan di dunia kecuali satu orang." Ucap Malvin.

"Enggak boleh, aku harus yang paling cantik dong." Ucap Shevera.

"Terus, ngegantiin posisi ibu aku sebagai wanita tercantik di dunia? Gak mungkin. Ngaca dulu mbanya." Ucap Malvin sembari menoyor pelan kepala Shevera.

"Tapi serius deh, Vin. Kamu mikirin apa sih?" Ucap Shevera.

"Enggak lagi mikirin apa-apa. Lagi pengen ngelamun aja." Ucap Malvin.

Shevera langsung menyentuh pipi Malvin dengan kedua tangannya, "Boong! Cerita sama aku, kamu mikirin apa." Ucap Shevera.

Cewek lama-lama nyeremin juga ya. Batin Malvin.

Malvin menyentuh kedua tangan Shevera, "Iya aku ngomong, tapi lepasin ini dulu bisa kan?"

"Gak, kamu ngomong yang sejujurnya dulu, baru aku lepasin." Ucap Shevera.

"Ngeyel banget jadi cewek." Ucap Malvin.

"Jadi?" Ucap Shevera.

"Feeling aku mengatakan bahwa akan ada kejadian buruk terjadi setelah ini." Ucap Malvin.

"Oh iya? Kejadian buruknya kaya gimana?" Ucap Shevera yang sedikit menggoda Malvin.

"Aku gak yakin, tapi pastinya bakal ngelibatin semua anggota klub dan ayahnya Basit." Ucap Malvin.

Shevera pun penurunkan tangannya, "Jadi, kamu mau gimana?"

"Entahlah, untuk sekarang mah ngalir aja dulu kaya air." Ucap Malvin.

Tak berapa lama, Malvin melihat seseorang berpakaian serba hitam seperti tengah mengintai mereka.

"Ver, kamu punya penggemarkah?" Ucap Malvin.

"Sejak kapan aku punya penggemar?" Ucap Shevera.

"Terus itu siapa?' Ucap Malvin sembari menunjuk ke orang tersebut.

Orang tersebut pun langsung terkejut dan pergi dari tempatnya tepat setelah Shevera berbalik.

"Mana?" Ucap Shevera.

"Orangnya keburu pergi." Ucap Malvin.

Kak Theo pun menghampiri mereka berdua, "Kalian ngeliatin apa sih?"

Malvin pun langsung menoleh ke arah Kak Theo, "Gak tau kalau Vera mah, kalau aku sih ngeliatin Vera."

"Maksudnya, Vin?" Ucap Shevera.

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang