13 | Tri

14 4 3
                                    

Kini Malvin tengah berada di ruangan klub bersama yang lainnya. Terlihat masing-masing dari mereka tengah mempersiapkan diri untuk pergi menuju tempat yang sudah mereka rencanakan kemarin. Ya, kemarin, saat Malvin tertidur dengan sangat pulasnya.

"Udah pada siap semua kan?" Ucap Kak Theo.

"Udah." Ucap manusia lainnya secara bersamaan.

Kak Aleta mendekati Kak Theo, "Ti, naik mobil kan?"

"Kamu kalau mau jalan kaki mah sok aja, aku gak larang kok." Ucap Kak Theo.

"Ih! Nyebelin!" Ucap Kak Aleta sembari mengerucutkan bibirnya.

"Iya-iya, kita naik mobil kok." Ucap Kak Theo sembari mengacak-ngacak rambut pacarnya.

"Kak, nanti mampir mini market dulu, ya? Mau beli cemilan." Ucap Malvin.

"Cemilan udah aku siapin di mobil, kamu tinggal makan aja nanti." Ucap Kak Theo.

Malvin menggeleng, "Enggak, cemilan yang sekarang aku pengen beda soalnya."

"Hah? Cemilan apa yang kamu pengen sekarang?" Ucap Kak Theo.

"Permen cokelat." Ucap Malvin sembari menggendong tasnya.

Kak Theo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah bocah itu.

"Iya, nanti ke mini market." Ucap Kak Theo malas.

"Yaudah, yuk kita berangkat, takutnya terlalu sore nanti." Ucap Kak Theo.

-

-

Diparkiran sekolah, Kak Theo mengeluarkan kunci mobil dan menekan tombol untuk membuka kunci mobil sedan berwarna putih.

Kak Theo menoleh ke arah samping, "Siapa yang mau di depan?"

Malvin mengangkat tangannya, "Aku! Aku!"

Shevera memukul Malvin, "Enggak, Kak. Udah pacar Kakak aja yang di depan."

"Ih, kok gitu? Kan Theo yang nawarin, yaudah aku mau di depan." Ucap Malvin.

Shevera menoleh ke Malvin, "Udah, nurut aja deh, Vin."

Malvin mengerucutkan bibirnya, "Yaudah iya."

Kak Theo dan Kak Aleta hanya bisa terkekeh kecil melihat tingkah adik kelasnya. Mereka pun langsung masuk ke mobil dan melaju menuju tujuan mereka sekarang, yaitu mini market karena itu adalah permintaan Malvin.

...

"Ada yang mau nitip gak?" Ucap Malvin.

Malvin mendapatkan respon berupa gelengan dari ketiganya.

"Yaudah." Ucap Malvin seraya membuka pintu mobil.

Malvin pun berjalan menuju mini market. Di dalam mini market, Malvin langsung menuju rak yang berisikan camilan.

"Biskuit atau permen?" Gumam Malvin sembari mengangkat 2 buah camilan di tangannya.

Setelah lama berdiam diri, Malvin pun memutuskan untuk membawa keduanya dan langsung menuju kasir.

"Terima kasih ya, Mas."

Malvin pun kembali ke dalam mobil dan mobil itu kembali melaju. Selama perjalanan, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari masing-masing manusia. Sebuah ketenangan yang membuat mata Malvin terasa berat yang pada akhirnya Malvin tertidur.

"Muffin, kamu sejak kapan seneng makan?" Ucap Kak Aleta berusaha untuk memecah keheningan.

Tak mendapat jawaban dari Malvin membuat Kak Aleta menolah ke belakang.

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang