11 | Berma

17 3 0
                                    

Sudah sekitar tigapuluh menit alarm dikamar Malvin berdering kencang tapi tetap saja laki-laki itu tetap dengan mimpinya.

Tok... Tok... Tok

"Vino! Mau sampe kapan kamu tidur hah?! Udah jam berapa ini! Ayo bangun, Vin!" Teriak Ibunya Malvin berulang kali.

"Vino!"

Tak kunjung mendapatkan jawaban, Ibunya Malvin membuka pintu kamar Malvin dan mendapati anaknya itu masih tertidur pulas dengan beberapa buku pelajaran yang berada di tangan dan di badannya. Ibunya lalu tersenyum dan mendekati Malvin.

"MALVINO ADSENA BASKARA! MAU SAMPAI KAPAN KAMU TIDUR GITU HAH?!" Teriak Ibunya sembari menepuk perut Malvin.

Tepukan Ibunya itu membuat Malvin terkejut bukan main dan membuat Malvin terbangun dari tidurnya.

"Wey, Bos! Lu macem-macem sama gue, Tak gedik sampean!" Ucap Malvin sembari menunjuk mamahnya.

Ibunya langsung melipat kedua tangannya di dada.

"Oh, udah berani sama Ibu, ya?"

Malvin langsung menurunkan tangannya, "A-ah, bukan gitu, Bu."

"Udah, kamu gak akan sekolah? Liat udah jam berapa ini?"

Malvin menoleh kearah jam bekernya yang sedari tadi masih berbunyi.

06.26

Malvin menoleh ke arah Ibunya, "Bu! Kenapa gak bangunin aku dari tadi sih?!"

"Ibu udah nyoba bangunin kamu dari tadi, tapi kamunya aja yang susah bangun."

Malvin langsung berlari menuju kamar mandi. Setelah mandi, Malvin langsung turun ke bawah untuk menemui Ibunya yang sedang beres-beres.

"Bu, Vino langsung berangkat, ya?" Ucap Malvin dengan dandanan yang sangat kacau.

"Eh, bentar dulu, Vin." Ucap Ibunya sembari menghampiri Malvin.

"Apa lagi, Bu? Ini Vino udah telat." Ucap Malvin dengan muka cemas.

"Nih." Ucap Ibunya sembari memberi Malvin selembar kertas berwarna merah muda.

"Yaudah, makasih ya, Bu." Ucap Malvin sembari mengecup pipi Ibunya.

-

-

Malvin kini tengah berlari menuju sekolahnya. Di tengah pelajaran, ia merasa perutnya sakit. Bagaimana tidak, ia tak makan apa pun pagi ini dan ia harus berlari untuk menuju ke sekolahnya. Malvin menoleh ke arah jamnya.

06.50

Duh, kira-kira keburu gak, ya? Pikir Malvin.

Tak lama, ada sebuah motor menghampiri dirinya.

"Loh, kamu ngapain disini, Vin?" Ucap seorang lelaki.

Malvin menoleh ke arah datangnya suara.

"Loh, kamu juga ngapain disini?" Ucap Malvin.

"Ya pastinya telat lah, kamu juga telat kan? Yaudah, naik. Kita ngebut." Ucap Kak Theo.

Malvin dengan senang hati menerima tawaran tersebut dan naik ke motor Kak Theo.

"Pegangan ya, kita ngebut banget loh." Ucap Kak Theo.

Malvin memegang jaket Kak Theo dengan kedua tangannya. Tanpa memberi aba-aba, Kak Theo langsung menancap gas yang membuat Malvin hampir terjungkal kebelakang. Dengan keadaan Kak Theo membawa motor seperti orang yang ingin mendekatkan dirinya kepada Tuhan, Malvin hanya bisa berharap bahwa dirinya tak berakhir di bawah gundukan tanah.

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang