20 | Siapa?

13 3 2
                                    

Kini Shevera, Kak Theo dan Kak Aleta tengah berada di lorong rumah sakit. Mereka tengah khawatir dengan Malvin yang secara tiba-tiba pingsan di tengah-tengah jalannya pesta.

"Tenang, Ver. Aku yakin Malvin baik-baik aja kok." Ucap Kak Aleta.

Tak lama kemudian, dokter pun keluar dari ruangan Malvin.

"Kalian kerabat pasien?" Ucap sang dokter.

"Kami teman pasien dok." Ucap Kak Theo.

"Malvin baik-baik aja kan dok?" Ucap Shevera dengan nada penuh kekhawatiran.

"Kondisi pasien kini baik-baik saja. Mungkin pasien tak akan terbangun untuk beberapa hari kedepan." Ucap sang dokter.

"Maaf dok, kalau boleh tau, apa yang menyebabkan Malvin pingsan ya?" Ucap Kak Theo

"Maaf, sebelum itu, apakah pasien pernah mengalami kejang ataupun halusinasi?" Ucap sang dokter.

"Enggak dok. Sebelum ini, pasien masih baik-baik saja dan bahkan masih makan banyak makanan." Ucap Shevera.

"Tapi, pada saat saya melihat dia memakan sebuah roti, dirinya langsung tak sadarkan diri." Lanjut Shevera.

Sang dokter mengangguk, "Saya tak begitu yakin. Tapi menurut saya, pasien terkena penyakit Ergotisme, penyakit yang timbul akibat memakan Jamur Ergot."

"Ergotisme? Aku baru denger." Gumam Kak Aleta.

"Saya harus pergi." Ucap sang dokter.

"Terima kasih dok." Ucap Kak Theo.

Sang dokter pun pergi meninggalkan mereka bertiga. Keheningan pun tercipta diantara mereka. Semakin lama, mereka bertiga semakin larut didalam pikiran masing-masing.

"Hey." Kak Theo berusaha untuk memecah keheningan.

"Kenapa, Kak?" Ucap Shevera.

"Gimana cara ngasih tau ke ibunya Malvin?" Ucap Kak Theo.

"Biar aku aja yang telepon kak." Ucap Shevera sembari berdiri dan pergi untuk mencari tempat sepi.

"Kenapa bisa langsung pingsan ya?" Gumam Kak Theo.

Kak Aleta yang tak senang melihat pacarnya berpikir keras langsung mendekati Kak Theo dan memeluknya, "Udah, jangan terlalu dipikirin. Entar kamu sakit gimana?"

Kak Theo pun tersenyum, "Makasih, Vi." Kak Theo pun mengelus kepala Kak Aleta.

"Ehem!"

Mereka berdua pun terkejut mendengar deheman dari Shevera, "Enak ya?"

"Enak apa sih?" Ucap Kak Theo yang masih merangkul Kak Aleta.

"Huft, Bunda lagi diperjalanan menuju kesini, bentar lagi nyampe." Ucap Shevera.

"Bentar, bunda?" Ucap Kak Aleta.

"Iya, ibunya Malvin. Karena aku udah deket sama Malvin dan keluarganya, jadi aku panggil aja ibunya Malvin itu bunda." Ucap Shevera dengan entengnya.

"Udah, lupakan hal itu. Aku punya pertanyaan yang lebih pentingg." Ucap Kak Theo.

"Kenapa, kak?" Ucap Shevera.

"Kenapa Malvin tiba-tiba pingsan setelah makan roti itu? Bukannya jamur ergot itu butuh waktu untuk bereaksi ya? Dan orang yang memakannya itu harusnya bukan pingsan, tapi kejang-kejang." Ucap Kak Theo.

"Kamu tau darimana, Ti?" Ucap Kak Aleta.

"Aku kan sering baca buku, Vi." Ucap Kak Theo.

"Oh, jadi kamu ngeledek aku ya?" 

NiskalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang