chapter 7

1.3K 64 0
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

Wendy mengelap keringat di dahi nya,baju nya sudah basah karena keringat,ia membuang nafas panjang.
Selama Wendy bekerja pikiran nya tidak fokus, semua itu karena kejadian dua hari yang lalu.
Hoseok tiba-tiba datang bicara pada anaknya, Wendy tidak bisa tenang bahkan Wendy tidak bisa tidur hanya karena ayah dari anak nya datang mengajak Hobi bicara.
Bagaimana bisa Hoseok tahu Hobi adalah putra nya,bukan kah dulu Hoseok tidak menginginkan Hobi lahir ke dunia lalu kenapa sekarang Hoseok berusaha mengambil Hobi dari nya.

Hoseok lah yang menelantarkan anaknya, bahkan Hoseok tidak mengirim sepersen uang pun untuk Hobi.
Jika Hoseok datang hanya untuk menghancurkan hidup nya lewat Hobi maka Wendy tidak akan tinggal diam dan jika Hoseok datang untuk mengambil anak nya untuk dijadikan ahli waris keluarga Jung maka Wendy pun tidak akan tinggal diam,marga hobi adalah park bukan Jung.
Wendy tidak akan Sudi memberi marga Jung pada anaknya.

Wendy mendudukkan tubuhnya di lantai dingin, pikiran nya mengingat kan memori terburuk jini.

Flashback

"Jadi siapa yang melakukan ini padamu"

Pria dewasa dengan tubuh pendek menggeram kesal menatap adik nya yang tampak kacau.
Pria itu memejamkan mata nya erat mencoba meredam amarah nya.

"Hiks.. oppa, wendy hiks.. Wendy min-minta maaf"

"Jangan menangis Wendy.sekarang katakan kepada oppa siapa ayah dari anak yang kau kandung?"

Pria dewasa itu menatap tajam adik nya yang masih saja berlutut dengan tangisan pecah, hati nya berdenyut sakit melihat adik kesayangannya hancur.

"Kubilang jangan menangis!"

"Sudah lah Jimin"

Jimin menarik kerah baju pria dengan wajah cantik disampingnya. Ia semakin tersulut emosi,adik nya yang polos tidak mungkin melakukan hal yang menjijikan.

"Sudah? Hyung tidak tahu perasaan ku saat ini! Aku merasa gagal menjaga adikku sendiri!"

Nafas Jimin naik turun, sahabat yang sudah ia anggap kakak nya itu terlihat sangat santai, padahal situasi saat ini sangat buruk.

"Jimin kendalikan emosi mu. Jika tidak maka penyakit jantung mu akan kambuh"

Jimin terkekeh,ia merasa sangat putus asa.
Karena penyakit jantung yang sudah ada sejak ia lahir,Jimin jadi tidak bisa memberikan adik nya nafkah. Jimin terlalu lemah untuk bekerja hal berat.

"Seokjin Hyung,tolong gugurkan anak dalam kandungan Wendy"

Seokjin membulatkan matanya terkejut, begitu juga Wendy yang mulai ketakutan sembari memegang perutnya.

"Ani! Oppa hiks.. wendy tidak ingin.."

"Anak itu akan membuat mu semakin sulit Wendy!"

"Kau sadar apa yang sudah kau katakan Jimin!dengar, aku memang dokter tapi aku tidak akan pernah mau membunuh bayi yang tidak bersalah!"

Jimin mengepalkan tangannya erat, sebenarnya Jimin juga tidak ingin melakukan hal ini.

"Usia kandungan Wendy masih satu Minggu itu berarti bayi nya belum memiliki nyawa!"

"Bagaimana bisa kau berpikir begitu?! Jalan terbaik adalah menikah kan Wendy dengan laki-laki itu"

Seokjin menatap lekat Wendy yang sejak tadi menundukkan kepalanya sembari terisak, seokjin mendekati Wendy perlahan, seokjin tahu Wendy saat ini sedang terguncang.

"Bisa beritahu oppa siapa laki-laki itu?"

Wendy menggeleng sembari beringsut mundur,ia takut mengatakan siapa pria brengsek yang sudah membuat nya hancur.

CEO Kejam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang