Vote nya jangan lupa
.
.
.Malam ini cuaca di kota Seoul sangat dingin, rintik-rintik air hujan masih saja turun.
Seorang remaja tampan dengan gigi kelinci menatap kosong lurus kedepan.
Dingin nya cuaca yang menusuk tulang tidak ia hiraukan, bahkan remaja itu juga tidak menghiraukan senior yang duduk disampingnya.
Senior penggagu seperti parasit baginya, entah ada masalah apa sehingga ia terus saja diganggu.
Bukan diganggu dalam hal bullying tetapi senior itu selalu ada kemanapun ia pergi.
Seperti saat ini, remaja itu tahu senior nya orang terpandang, lalu untuk apa senior nya repot-repot duduk di halte bus untuk menunggu bus."Jungkook kau ingin naik bus apa? siapa tahu kita satu arah."
Remaja yang dipanggil Jungkook itu masih diam, tidak ada niat nya untuk menanggapi senior dengan senyum kotak disampingnya.
"Emm baiklah. Ah, Jungkook apa besok kau ada kelas?"
Jungkook melirik senior disampingnya tajam, senior nya tidak pernah sadar bahwa kehadiran senior nya membuat Jungkook tidak mood.
"Jika kau ada kelas aku bisa menjemput mu"
Senyum kotak itu, Jungkook benci melihat nya.
"Kau sejak tadi hanya diam. jangan-jangan kau lupa nama ku.Aku senior mu, Taehyung.kim Taehyung."
'aku tidak perduli' batin Jungkook sembari bergegas pergi,namun tampaknya Taehyung menyadari pergerakan Jungkook yang ingin bangkit, maka dengan cepat Taehyung menggenggam lengan Jungkook.
Jungkook tersentak kaget, detik itu pula Jungkook menghentakkan tangannya sehingga genggaman Taehyung terlepas.
Taehyung tersenyum kecut melihat penolakan Jungkook yang begitu nyata."Jangan menyentuh ku!"
Jungkook menatap tajam Taehyung yang masih duduk di tempatnya."Maaf" ucap Taehyung tersenyum kotak.
"Yaa Taehyung!"
Suara lain dari sebrang jalan, seorang pria dewasa dengan dua dimple di kedua pipi nya.
Jungkook seperti mengenal pria jangkung itu, tapi Jungkook tidak ingat kapan pernah bertemu."Daddy?kan sudah Tae bilang jangan menjemput Tae."
'daddy?' pria itu bahkan tidak terlihat tua meski sudah memiliki anak sebesar Taehyung.
Jungkook menatap pria jangkung itu sekilas, seperti nya ayah dan anak sama saja,sama- sama menyebalkan.
"Ah Daddy dia junior ku,nama nya park Jungkook"
Jungkook membungkukkan badannya sembilan puluh derajat, dapat Jungkook lihat pria didepannya tersentak kaget saat mendengar namanya.
"Em selamat malam Jungkook." Sapanya tersenyum kecil.
Jungkook tersenyum kecil lalu kembali tidak menghiraukan dua orang di sampingnya.
"Bagaimana kabar ayahmu?"
Jungkook menatap pria itu sekilas,ada apa paman itu menanyai ayahnya.
"Ayahmu park jimin, bagaimana kabarnya?"
Jungkook menatap paman disampingnya terkejut.
Pria itu terkekeh melihat Jungkook terkejut, wajahnya menggemaskan."Namaku Kim Namjoon,aku em ya sahabat ayahmu, kudengar dia sakit."
Cih, sahabat macam apa yang tidak pernah mengunjungi ayahnya saat ayah nya terbaring lemah di rumah sakit dalam keadaan koma selama tiga tahun.
Jungkook tidak percaya, kedua orang itu mencurigakan."Kau tinggal dimana? biar ku antar"
"Tidak perlu"
Namjoon tersenyum maklum mendengar jawaban Jungkook dengan nada acuh.
Sifatnya kepada nya sama saja seperti 18 tahun yang lalu, Namjoon yakin Jungkook tidak mengingat nya."Jangan sungkan,kau bisa menganggap ku sebagai ayahmu, kau juga bisa memanggil ku appa, Daddy, atau apalah"
Jungkook menatap sinis Namjoon, apa-apaan paman itu, Jungkook yakin paman itu sudah gila.
"Ayo mobil ku ad.."
"Sudah kubilang tidak perlu! Kenapa kau begitu memaksa ku?!"
Namjoon tersentak kaget mendapat penolakan dari Jungkook, Sifat anak itu semakin parah memperlakukan nya.
Namjoon menghentikan Taehyung yang seperti nya ingin meledak, dapat Namjoon lihat putranya tersulut emosi."Daddy ku sudah sangat baik memberimu tumpangan tapi dengan sombongnya kau menolak, apa kau berasal dari keluarga terpandang lebih dari kami sehingga tingkat kesombongan mu sangat tinggi!?"
Gertak Taehyung meledak, Namjoon menarik Taehyung agar tenang namun tampaknya Taehyung semakin tersulut emosi.
"Aku tidak meminta Daddy mu untuk memberikan ku tumpangan! Dan berhenti mengganggu ku! Kau seperti parasit bagiku!"
Saat Taehyung ingin membalas ucapan Jungkook, tiba-tiba seorang pria dengan wajah tampan hampir mendekati cantik itu menarik Jungkook kedalam pelukannya.
Namjoon menatap tajam melihat kehadiran pria itu.
"Jungkook apa mereka mengganggu mu?" Jungkook mengangguk mengiyakan, untung saja dokter seokjin datang tepat waktu.
"Maaf ya aku datang terlambat."ucapnya lagi.
"Oh?" Seakan baru menyadari kehadiran Namjoon, seokjin tersenyum melihat Namjoon dihadapannya.
"Tuan Kim? Lama tidak bertemu"
Namjoon memutar bola matanya melihat senyum manis dokter dihadapannya."K-kau mengenalnya appa?"
Namjoon tersentak kaget mendengar Jungkook memanggil dokter itu dengan sebutan 'appa?'
Rahang Namjoon mengeras tidak suka."Iya, istri nya pasien ku"
Jungkook mengangguk mengerti."Ayo kita pulang,permisi tuan Kim"
Dokter seokjin tersenyum sebelum pergi."Daddy kenapa menyuruh Jungkook memanggil mu appa?" Namjoon dapat melihat raut wajah keingin tahuan Taehyung.
"Aku pikir dia dekat dengan mu itu sebabnya aku pikir akan lebih baik dia juga memanggil ku appa atau Daddy"
Taehyung mengerutkan keningnya,itu tidak seperti Namjoon, kenapa Namjoon bersikap seperti itu pada Jungkook?
Bahkan biasanya Namjoon akan bersikap acuh pada teman nya yang lain."Daddy aneh"
Setelah itu yang dapat Taehyung dengar kekehan Namjoon.
"Apa dia selalu bersikap seperti itu?"
"Nee. Tapi meskipun begitu entah kenapa aku ingin selalu menjaga nya. Ada perasaan seperti kakak terhadap adik.entah lah"
Namjoon tersenyum sembari merangkul bahu putra nya,lambat laun Taehyung pasti akan tahu siapa Jungkook.
"Teruslah jaga Jungkook. Dia sebenarnya orang yang rapuh"
"Eoh? Daddy seperti sudah kenal Jungkook lebih dari aku saja"
Namjoon terkekeh sembari membawa Taehyung ke dalam mobil.
"Hm,aku bisa melihat nya hanya dalam sekali lihat"
"Daddy. Maaf karena perlakuan Jungkook tadi sangat kasar,tapi sebenarnya dia anak yang manis, hanya dengan ku saja dia bersikap galak"
"Daddy tau"
Setelah itu mobil Namjoon melesat dengan kecepatan normal, menembus rintikan air hujan yang masih saja turun membasahi kota Seoul.
Vote nya jangan lupa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Kejam [END]
RomansaHidupnya hancur setelah mengandung seorang anak dari CEO terkenal yang sudah memiliki seorang istri.hubungan yang tidak ia inginkan mengikatkannya dalam sebuah penderitaan. Warning! Mengandung unsur kekerasan. 🔞⚠️