Vote nya jangan lupa
.
.
.Wanita itu, Wendy sesekali tertawa kecil mendengar celotehan Hobi disebrang sana, sejenak wendy melupakan perasaannya yang tidak enak setelah insiden piring jatuh saat ia sedang mencuci piring.
"Eomma tadi malam hobi mendengar sesuatu saat hobi tidur" ucap hobi masih bercerita.
Wendy mengerutkan keningnya penasaran dengan sesuatu yang hobi dengar tengah malam."Suara? Suara yang seperti apa?"
"Hobi mendengar gelas jatuh" jawab bocah itu polos.
Wendy terkekeh mendengar ucapan hobi meski perasaan nya mengatakan sesuatu hal yang tidak baik terjadi.
"Hobi, eomma besok ingin menemui mu dengan Daddy"
Wendy tersenyum lebar mendengar hobi berteriak girang.
Wendy sangat merindukan ekspresi hobi saat sedang senang seperti ini."Baiklah eomma tutup,jaga dirimu baik-baik"
"Nee eomma,aku sayang eomma"
Baru saja wendy menutup panggilan di telpon genggam nya,suara dering telepon kabel di atas meja ruang tamu terdengar nyaring, buru-buru Wendy mengangkat panggilan sebelum maid mengangkat nya.
"Yeoboseyo"
"Wendy!"
Wendy mengernyit mendengar suara yang tidak asing ditelinga nya,suara itu terdengar panik, Wendy menatap jam dinding yang bertengger manis di dinding rumah nya, memangnya pria ini sedang tidak ada pasien sempat-sempatnya menghubungi nya?
"Seokjin oppa?"
"Yoongi!" Nafas disebrang sana semakin memburu, seperti nya seokjin sedang berlari saat ini.
Perasaan Wendy semakin tidak enak apalagi saat seokjin menyebutkan nama calon suami nya."Yoongi oppa? Dia sedang berada di kantor" tanya Wendy berusaha untuk tenang meski hatinya berkata sebaliknya.
"Yoongi mu sedang dirumah sakit! Dia sekarat!"
Wendy membulat kan bola matanya terkejut,itu tidak benar,baru saja Yoongi pamit pergi kekantor kan.
"Wendy? Halo?"
Wendy sudah meninggal kan telepon itu dalam keadaan menggantung, dengan tangisan pecah Wendy beranjak berlari kerumah sakit.
Pikiran nya kosong,air mata terus saja keluar.
Cobaan apalagi yang mau tuhan berikan padanya,belum cukup kah tuhan membuat nya menderita?Sampai tiba-tiba tanpa sadar Wendy dibekap oleh seseorang,pria tangguh tentu saja, memasukkan Wendy kedalam mobil hitam,ini penculikan namanya.
Jangan lupakan kain yang saat ini menutup mata basah nya.
Samar-samar Wendy mendengar pria itu bicara pada seseorang, bicara lewat telepon lebih tepatnya."Bos,kami mendapatkan nya"
Siapa yang menculik nya saat ini?
Wendy ingin melihat Yoongi sekarang juga!🐿️
'cklek'
Pasien dikamar nomor 22 itu menoleh ke sumber suara,ia melihat seorang wanita anggun dengan kain brokat berwarna biru masuk membawa sebuah tas besar dan buket bunga di tangan nya yang kosong.
"Kau masih hidup?" Pertanyaan tidak pantas itu keluar begitu saja dari bibir tipis wanita yang sedang menaruh barang bawaan nya diatas meja.
"Hm,aku sudah bilang padamu Noona,aku remaja yang kuat. Kau bisa mengandalkan ku" ucap nya masih dengan suara lemah.
"Mian, mianheyo karena melibatkan mu dalam masalah keluarga ku. Sungguh aku tak sampai berfikir kalau mantan suami ku senekat itu."
Ucap wanita itu, Irene.
Irene terlihat prihatin pada remaja yang kemarin malam mendapatkan kekerasan dari Hoseok sampai remaja itu terbaring lemah dirumah sakit, dengan kepala nya yang dilingkari oleh perban."Mantan? kalian sudah bercerai? Itu berarti usaha ku sia-sia?" Tanya remaja itu tidak sabar.
Irene menyodorkan tas besar di depan remaja itu.
"Tidak. Niat awal aku melakukan ini karena aku ingin lihat seberapa cinta suami ku pada ku, apakah dia masih mencintai ku atau mencintai wanita itu,dan jawabannya adalah dia mencintai wanita itu,aku tidak rugi menyewamu dengan menyuruh mu berpura-pura menjadi selingkuhan ku, sekali lagi Mianheyo soobinie"
Remaja itu menatap Irene prihatin, sebenarnya jika dilihat-lihat Hoseok seperti nya masih mencintai Irene.
"Tapi menurut ku mantan suami mu masih mencintai mu, buktinya dia cemburu sampai ingin menghabisi ku"
Irene terkekeh mendengar ucapan soobin, bocah itu bertingkah seperti orang dewasa.
"Jangan sok dewasa begitu,aku sudah memutuskan untuk bercerai dengan nya,dia sangat terabsosi memiliki seorang anak dan aku tidak bisa mengabulkan permintaan nya.oh,aku sudah membayar semua biaya rumah sakit mu, berikan uang ini untuk nenek mu di Daegu, jadilah anak baik dan belajar dengan benar"
Ucap Irene panjang lebar dengan senyum manis diakhir kalimat nya sebelum ia pergi."Noona ingin kemana? kalau ada waktu hari ini bisa temani aku disini,aku sendirian!" Irene membalikkan badannya, bocah itu saat ini memandang nya dengan mata memohon,oh sangat menggemaskan membuat wanita itu kembali duduk di bangku samping ranjang pasien.
"Nee baiklah"
Irene tersenyum lebar melihat soobin tersenyum menampilkan dua dimple kecil dikedua pipi nya.
"Dasar" gumam Irene merasa gemas.
Ia bisa sedikit melupakan masalah nya dengan Hoseok jika berada didekat soobin,bocah SMA yang ia temui dibandara Minggu lalu.
Bocah yang katanya merantau mencari pekerjaan demi membiayai pengobatan nenek nya di Daegu.
Bocah yang ia sewa untuk membuat Hoseok cemburu dan berharap Hoseok akan memohon kepada nya untuk kembali seperti dulu dan mereka membuat perjanjian untuk tidak saling selingkuh,tapi angan-angan itu tidak terjadi,malah bocah malang ini yang kena dampak nya.'dasar Hoseok ideot!' batin Irene mengingat kembali perlakuan Hoseok padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Kejam [END]
RomanceHidupnya hancur setelah mengandung seorang anak dari CEO terkenal yang sudah memiliki seorang istri.hubungan yang tidak ia inginkan mengikatkannya dalam sebuah penderitaan. Warning! Mengandung unsur kekerasan. 🔞⚠️