Vote nya jangan lupa
.
.
.Malam ini terasa begitu dingin,angin malam menembus tulang membuat siapapun pasti ingin bergelung dengan selimut tebal mereka saat situasi seperti ini, tapi situasi semacam ini tidak dihiraukan oleh seorang pria terpandang.
Hoseok menatap datar sebuah bangunan lusuh dari dalam mobilnya, tangan nya sejak tadi memainkan mainan robot milik Hobi yang tertinggal di lestoran,namun mata tajam nya tetap menatap lurus bangunan kumuh itu.
Sudah tiga hari lamanya Hoseok datang ke bangunan kumuh dihadapannya,namun sesuatu yang ia cari tidak pernah ia dapatkan selama tiga hari ini.
Bahkan beberapa ibu-ibu kompleks mengatakan pemilik rumah kumuh itu tidak terlihat empat hari terakhir.Hoseok berdecak Penuh benci, apa wanita itu sengaja menjauhkan nya dari putranya atau wanita itu sudah pindah setelah kembali bertemu dengan nya.
Yang jelas Hoseok tidak akan membiarkan Hobi jauh dari nya, Hoseok akan membawa putranya pulang kerumahnya, tempat yang layak Hobi tinggali tidak seperti bangunan kumuh dihadapannya.Hoseok menghidupkan kembali mobil nya berniat ingin meninggalkan tempat itu,namun Hoseok kembali mematikan mobil nya saat pandangan nya menangkap sosok wanita mungil dari kejauhan.
Hoseok menatap arloji ditangan nya,ini sudah pukul dua dini hari dan wanita itu masih berkeliaran di luar.
Bukankah jam kerja habis wanita itu hanya sampai jam sebelas malam.
Atau jangan-jangan wanita itu bekerja kembali di club'malam,rahang Hoseok mengeras,berani sekali dia menafkahi anak nya dari tempat haram.Dengan cepat Hoseok keluar dari mobilnya,ia mengepalkan tangannya erat melihat punggung mungil itu mulai menjauh.
"Wendy berhenti!"
Sosok itu berhenti saat Hoseok memanggil namanya,namun Wendy tidak menoleh kan kepalanya kebelakang atau membalikkan badannya,itu membuat Hoseok semakin geram,berani sekali wanita ini mengabaikan nya.
"Yaa! park Wendy kubilang berhenti! berhenti disana atau kau akan menerima akibatnya!"
Teriak Hoseok murka saat Wendy kembali mengabaikan nya, bahkan langkah Wendy semakin cepat saat ia mendengar suara langkah besar Hoseok mendekat.
Detik itu pula Wendy merasakan punggung nya sakit akibat Hoseok mendorong nya cukup kuat Kedinding koridor rumah sewa."Kubilang berhenti sialan!" Ucap Hoseok menekan setiap katanya.
Wendy berusaha mendorong bahu lebar Hoseok namun tubuh Hoseok tidak tergeser sedikit pun.
"Minggir!" Gertak Wendy menatap tajam mata Hoseok, tangan-tangan mungil nya masih berusaha mendorong tubuh Hoseok menjauh.
Merasa terganggu Hoseok mencengkeram erat kedua tangan jini dan meletakkan nya di kedua sisi kepala Wendy.Wendy semakin memberontak namun ia terdiam kaku saat Hoseok menggertak nya.
"DIAM!"
Wendy menatap datar wajah Hoseok yang hanya berjarak beberapa centi dari wajah nya.
Hoseok membuang nafas panjang mencoba menetralkan amarah yang sempat membuncah,namun Hoseok sama sekali tidak melepaskan cengkraman nya pada kedua tangan Wendy,tangan yang bahkan lebih kurus dari terakhir Hoseok lihat.
"Kau habis dari mana, kenapa jam segini baru pulang?"
Wendy tertawa hambar, untuk apa pria ini bertanya seakan-akan perduli.
"Bukan urusan mu" ucap Wendy mencoba melepaskan tangannya dari Hoseok namun Hoseok semakin mengeratkan genggaman nya.
Wendy meringis namun segera ia tahan,ia tidak ingin terlihat lemah lagi di depan Hoseok."Lepaskan tanganku!"
"Jawab dulu pertanyaan ku"
"Apa perduli mu! Aku ingin apa itu bukan urusan mu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Kejam [END]
RomanceHidupnya hancur setelah mengandung seorang anak dari CEO terkenal yang sudah memiliki seorang istri.hubungan yang tidak ia inginkan mengikatkannya dalam sebuah penderitaan. Warning! Mengandung unsur kekerasan. 🔞⚠️