chapter 12

914 58 0
                                    

Vote nya jangan lupa
.
.
.

'Brak!'

"Hoseok!"

"Nona anda tidak bisa masuk begitu saja dan membuat keributan"

"Lepaskan aku! Dimana tuan kalian? Yaa! Hoseok!"

Nafas Wendy tidak teratur karena amarah yang meluap-luap, semua itu tentu saja karena Jung Hoseok.

"Ada apa ini?" Suara datar penuh wibawa menghentikan para penjaga yang masih terus saja berusaha menggeret jini keluar.

"Tuan,nona ini.."

"Lepaskan dia."

Dengan patuh kedua penjaga itu melepaskan Wendy, kemudian mereka membungkuk hormat sebelum pergi.

"Ternyata kau sudah berani datang kesini lagi" sini Hoseok menatap datar Wendy yang masih mengatur nafasnya.

"Kau! Apa hak mu memberitahu hobi kalau kau adalah ayah nya? Sudah kukatakan kau bukan ayah hobi!"

Hoseok terkekeh mendengar ucapan Wendy, wanita ini cukup berani menggertak nya.

"Dia putra ku, Wendy."

"Apa hak mu bicara seperti itu!akan lebih baik jika kau menjauh dari ku dan juga putra ku!"

'srek'

Wendy terkejut saat Hoseok menarik kerah baju nya, Wendy tidak bisa bergerak, tubuh nya kaku melihat tatapan Hoseok yang begitu mengintimidasi.

"Berhenti mengklaim hobi seolah hobi adalah satu-satunya milikmu. Dengar, dia juga milikku jadi dia berhak tahu siapa ayah nya yang kau bilang sudah mati itu"

Wendy menelan ludah nya susah payah, Hoseok memang pria yang berbahaya.

"Tidak akan kubiarkan kau merebut putraku, sudah sekian lama aku membesarkan nya dengan susah payah tanpa dirimu dan kau tiba-tiba datang ingin mengambil nya? Tidak akan pernah ku biarkan!"

Wendy tersentak kaget saat Hoseok melepaskan kerah baju nya kasar.

"Ck, membesarkan nya dengan susah payah ya?" Gumam Hoseok lebih tepat kepada dirinya sendiri.

Wendy mengerutkan keningnya tidak suka, tingkah Hoseok seakan-akan ingin memojokkan nya.

"Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"

Wendy mengepalkan tangannya erat, perasaan tidak enak, kesepakatan yang dimaksud Hoseok pasti tidak membuat nya untung.

"Kau berikan hobi padaku dan.."

"Sudah kubilang tidak akan kubiarkan kau mengambil hobi dari ku!"

Hoseok tersenyum maklum, wanita mungil ini mudah tersulut emosi.

"Aku belum selesai nona park. Dengar kan ucapan ku dulu baru kau boleh komentar"

Wendy memalingkan wajahnya saat matanya bertemu dengan mata Hoseok, tatapan yang benar-benar membuat jini mual.

"Aku tahu kau tidak mampu, untuk tidur pun rasanya waktu sangat kurang bagimu. Dan aku juga tahu kau tidak enak tinggal bersama dokter seokjin yang saat ini sedang merawat putra oppa mu"

Wendy menatap tajam Hoseok, jadi selama ini Wendy dibuntuti?
Kurang ajar sekali Jung Hoseok.

"Jadi kesepakatan nya adalah berikan Hobi padaku,aku janji akan membesar kan nya dengan layak. Selain itu masa depan nya akan kutanggung,biaya kehidupan nya, sekolah, semua nya yang ia butuhkan akan kuberikan. Aku jamin hobi akan hidup berkecukupan, tidak ada lagi anak-anak yang akan menjahati hobi.
Dan aku tau selama ini kau bekerja sangat keras untuk kebutuhan hobi dan masa depan nya.dengar jini pikirkan ini baik-baik, singkirkan egois mu. Ini semua demi masa depan hobi dan tenang saja,hobi juga akan mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari istri ku."

CEO Kejam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang