13.

2.6K 488 45
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Segala yang ada dicerita ini murni karangan penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, cerita atau apapun itu adalah sebuah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaaan.

••••

"Mama! Bang Raga gila!" teriak seorang lelaki muda yang tampan sambil berlari menuruni tangga rumahnya dan berlari menuju sang ibu didapur.

"Vano! Mulutnya di jaga woy!" teriak Raga sambil menyusul sang adik kedapur.

"Raga! Vano! Masih pagi kenapa berisik sih! Mama lagi masak tau! Kenapa sih pake teriak bang Raga gila?" tanya sang ibu kesal sambil menarik daun telinga kedua anaknya, yang menimbulkan suara ringisan keluar dari mulut kedua lelaki remaja berbeda usia itu.

"Mam, lepas dulu! Telinga Vano lepas nanti mam." rengek Vano sambil menepuk pelan tangan sang ibu yang berada ditelinganya.

"Iya mam, lepasin dulu! Perih ini kuping Raga." timpal Raga sambil menepuk pelan tangan cantik ibunya. Dengan berat hati wanita peruh baya itu melepas tarikannya pada kedua anaknya dan menatap jengah keduanya.

"Sekarang jelasin, bang Raga gila kenapa?" tanya sang ibu mengintimidasi pada si bungsu, membuat si bungsu beringsut mendekat pada ibunya.

"Masak didepan kaca senyam-senyum sendiri, mam. Mungkin emang efek ini hari Sabtu dan malem minggu, karena jomblo jadi abang ngehalu terus gila mam." ucap Vano sambil berlindung di balik tubuh kecil ibunya dan menjulurkan lidahnya mengejek pada sang kakak.

"Makanya cari pacar, Ga! Jangan ngehaluin member SNSD siapa itu? Yoona? Nah itu! Cari pacar sana lho biar ngga gila." ucap sang ibu santai sambil kembali melakukan pekerjaannya yang tertunda, sedangkan Vano tertawa puas mendengar ibunya membelanya.

"Mam, ngga gitu juga mam. Raga lagi deketin orang, cuma ya gitu pelan-pelan, namanya aja udah jomblo lama ya wajar agak kalem." jawab Raga sambil mendudukkan dirinya dikursi meja makan keluarganya dan menopang dagunya, menghela nafas lelah.

"Ooh, Vano tau mam. Yakin yang dideketin banga Raga tuh top markotop udah! Sekali liat, papa sama mama langsung acc jadi mantu langsung yakin!" ucap Vano sambil mendekatkan dirinya pada sang kakak dan menepuk pundak kakaknya bangga, membuat Raga menaikkan satu alisnya dan menatap heran pada sang adik.

"Tau darimana lu? "tanya Raga sambil memiting leher Vano, membuat korbannya tak bisa berkutik.

"Lepas dulu napa sih bujang! Sakit ini bang!" ucap Vano sambil memukul tangan kekar kakaknya yang melingkar manis di lehernya.

Radio. | Johnjae✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang