13

6 2 0
                                    

Suasana didalam ruangan mendadak hening. Jaeheon, laki laki itu sungguh tak menyangka dengan apa yang terjadi ketika ia berada di Jepang. Ya, kabar tentang tewasnya Lee Junkyu. Entah apa yang sudah terjadi sampai laki laki ramah itu tewas terbunuh.

"Kau sudah sampai ternyata." Ujar seseorang yang memasuki ruangannya.

Jeaheon menoleh kearah suara tersebut dan mendapati Jaewoon yang memasuki ruangannya.

"Kau sendirian? Dimana Dongbin?" tanya Jaeheon.

"Dia masih berada disekolah. Aku tak membiarkan dia datang kemari karena dia sudah bolos kemarin. Lagipula dia juga harus menjaga adikku."

Jaeheon hanya menganggukkan kepala menanggapi jawaban Jaewoon.

"Kau harus dengar ini. Kau sudah tau kan kabar tentang Tuan Lee." Ujar Jaewoon seraya menyodorkan ponsel Tuan Lee kepada Jaeheon. Jaeheon meraih ponsel tersebut dan mendengarkan apa yang ada didalam ponsel tersebut tanpa terlewat sedikit pun. Alisnya bertautan ketika mendnegar rekaman tersebut. Sepertinya Jaeheon tau apa yang sudah terjadi dan apa yang membuat ayahnya itu khawatir.

"Aku tak tau apa yang terjadi antara Tuan Lee dengan orang yang ada didalam rekaman itu, tapi aku rasa ini menyangkut tentang seseorang." Ucap Jaewoon. Jaeheon hanya terdiam. Ia tau siapa yang dibicarakan didalam rekaman tersebut. Siapa lagi jika bukan adiknya, Dongbin.

"Kau kenapa? Apa kau tua sesuatu tentang rekaman itu?" tanya Jaewoon yang menyadari raut kegelisahan diwajah Jaeheon.

"Dongbin, dialah yang mereka bicarakan." Ujar Jaeheon.

Mata Jaewoon terbelalak ketika mendengar perkataan Jaeheon. Dongbin katanya? Bagaimana bisa laki laki itu menyangkut dalam masalah Tuan Lee.

"Apa maksudmu, Jae? Bagaimana bisa? Dongbin katamu?"

Jaeheon menghela nafasya kemudian bersuara "Dongbin adikku, dia adalah Jeon Dongbin anak dari Jeon Dae Hee. Bukan Han Dongbin." Jelas Jaeheon. Jaewoon? Semakin terkejut.

"Kau sedang bercanda ya?" celetuk Jaewoon.

"Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda, Jaewoon-ssi. Itu kenyataannya. Dan orang yang membunuh Tuan Lee adalah Choi Youngmin."

Choi Youngmin? Nama itu tidak asing bagi Jaewoon. Ia kembali mengingat tentang nama itu. Jaewoon sadar satu hal. Berkas dari Tuan Lee.

"Apa ini juga ada kaitannya dengan ayahku?" tanya Jaewoon.

"Tentu, ada kaitannya dengan Paman Son Jungseok." Jawab Jaeheon.

"Sedekat apa kau dengan ayahku?" tanya Jaewonn ketika ia mendengar Jaeheon memanggil ayahnya dengan sebutan paman.

"Tidak sedekat yang kau pikirkan. Aku hanya sering bertemu dengannya dulu. Bahkan saat tragedi itu, kita sudah bertemu, Jaewoon. Kau membawa adik perempuanmu waktu itu. Dengan bodohnya kau melanggar perintah ayahmu untuk tidak menginjakkan kaki di rooftop gedung itu. Untung aku datang dan menarikmu, jika tidak, bahkan aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi padamu dan juga adikmu itu."

"Tunggu, kau.." ucapan Jaewoon menggantung. Ia teringat dengan satu kejadian. Jaeheon, laki laki ini adalah laki laki yang membawanya pergi saat kejadian dulu. Pada saat itu Jaewoon membawa Junghwa bersamanya dan juga pada saat itu Jaeheon membawa anak laki laki yang ia perkirakan usianya lebih tua dibanding dengan Junghwa. Kejadian saat itu, kejadian ayahnya dan juga ayah Jaeheon, kedua laki laki itu tengah bertengkar dengan seseorang. Dan orang tersebut mencoba untuk menjatuhkan mereka berdua.

"Ya, kau ingat denganku? Bahkan aku masih ingat dengan jelas kau pada saat itu." Ujar Jaeheon.

"Anak kecil yang bersamamu, itu Dongbin?" tanya Jaewoon. Jaeheon hanya menanggapi dengan sebuah anggukan. Sementara Jaewoon kebingungan.

LOVE : lies and revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang