Disebuah markas, terlihat sesosok pria tengah duduk dikursi kekuasaannya dengan angkuh. Suara ketukan pintu mengalihkan atensinya dan memerintahkan untuk orang tersebut masuk keruangannya.
"Kau sudah mendapatkan apa yang aku mau?" ujarnya saat melihat orang itu telah masuk kedalam ruangannya.
"Kau tau, dia menyembunyikannya dengan sangat rapih sampai aku kesulitan untuk menemukannya." Jawab laki laki tersebut seraya berjalan mendekat laki laki tersebut. Laki laki yang berada dibalik meja yang terdapat papan nama yang bertuliskan 'Presdir Choi' tersebut memutar kursi kekuasaanya.
"Lalu, bagaimana dengan menghancurkannya?" tanya Presdir Choi.
"Sedang diusahakan. Ternyata lumayan sulit karena mereka terlalu licin. Apa kau tetap akan menghancurkannya, kau tau ini sudah hamper 20 tahun lamanya tapi hasil yang didapatkan tetap sama."
"Kau tau kan, jika salah satu dari mereka masih ada yang tersisa itu akan menghambatku. Selama 20 tahun lamanya aku mempertahankan tahtaku sebagai pimpinan mafia terkuat, aku tidak mau jika semuanya lenyap hanya karena salah satu dari mereka. Mau bagaimana pun mereka harus aku habisi. Tetap lakukan pencarian dan kembalilah jika kau sudah mendapatkan sesuatu meskipun itu hanya sedikit."
Kim Sungjin. Pria yang menjadi tangan kanannya itu hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sungguh ia sudah muak dengan permusuhan ini. Rasanya masa tuanya ini sangat tidak berguna hanya karena menjadi tangan kanan dari seseorang yang tamak. Ia melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Ia menghubungi seseorang dengan ponselnya kemudian ia menuju ke mobilnya.
Mobil mewah yang dikendarainya berhenti didepan sebuah gedung perusahaan. Ia melenggang masuk kedalam gedung tersebut dan menemui seseorang. Setelah beberapa menit menunggu, orang yang ditunggunya telah datang.
"Kim Sungjin, sudah lama kita tak bertemu." Sapa seseorang. Orang tersebut adalah CEO Lee Jinkyu.
"Hm, bagaimana kabarmu?" tanya Sungjin.
"Seperti yang kau lihat sekarang. Hidupku sangat teratur selama 20 tahun ini karena para bodyguard setia itu." Jawab CEO Lee dengan senyuman ramahnya.
"Sulit dipercaya. Bagaimana kau bisa hidupmu sangat santai." Celetuk Sungjin sambil terkekeh pelan.
"Tak ada alasanku untuk tertekan dengan hal itu. Jadi bagaimana?"
Seakan mengerti dengan perkataan Lee Jinkyu, Sungjin mendadak terdiam. Ia menghela nafasnya dan menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Entah sampai kapan ini terus berlanjut. Dia terlalu tamak. Aku sudah lelah, ingin rasanya aku berhenti saja. Tapi jika dia yang turun tangan dengan sendirinya,ia akan bermain dengan kejam. Lebih baik aku yang mengambil alih agar aku bisa mengulur waktu." Jawab Sungjin.
Lee Jinkyu hanya menganggukkan kepalanya. Ia sangat paham dengan situasi sekarang ini.
"Kau hebat, kau mampu mengulurnya hingga 20 tahun. Tapi tetatplah berhati hati dalam permainanmu, cepat atau lambat mungkin ia akan mengetahuinya. Aku sudah bertemu dengannya."
Mendengar ucapan Lee Jinkyu barusan, Sungjin menegakkan tubuhnya kembali. Pikirannya sudah berhasil menebak siapa yang dimaksud, hanya saja ia ingin memastikan.
"Bertemu dengan siapa maksudmu?" tanyanya.
"Kau pasti tau siapa yang aku maksud, jadi jangan berpura pura tak tau." Celetuk Lee Jinkyu sambil terkekeh pelan.
"Lalu, apa dia berniat membunuhmu waktu itu? Dari yang kudengar dia menghabisi semua targetnya tanpa rasa ragu sedikitpun." Ujar Sungjin.
"Awalnya begitu, tapi ia melunak setelah aku memberikan apa yang ia mau. Han Dongbin. Pemuda itu benar benar berani dan penuh pertimbangan. Aku kasihan dengan kehidupannya harusnya ia bersenang senang dengan teman sebayanya, bukannya harus mengurus hal yang merepotkan seperti ini. Tapi itulah yang membuatnya menjadi tidak terpuruk dan memiliki tujuan hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE : lies and revenge
Misteri / ThrillerDunia kejam? Ya, bahkan sangat kejam. Dunia ini seperti panggung sandiwara. Dimana pun, kapan pun, kemana pun kita pergi, pasti ada sandiwara yang akan disuguhkan didepan mata. Sandiwara yang sangat kejam. Bahkan lebih kejam daripada takdir. Takdir...